Hari sudah pagi rutinitas pun berjalan seperti biasa. Sekarang ini gadis yang di jedai rambutnya sedang memakai gesper berlogo SMA Harapan, serasanya sudah rapih ia turun dari kamarnya ke meja makan.
Kayla mengoleskan selai stroberi ke roti tawarnya.
“Kamu berangkat naik apa?” tanya Rivan –Papah Kayla–
“Mobil” jawabnya singkat.
Annisa mamah Kayla melihat sifat anaknya yang sedikit berbeda.
“Kamu kenapa?” tanyanya.
Kayla menggeleng “gapapa”
“Anak temen Papah dapet beasiswa kedokteran di Jerman” katanya. “Papah ingin kamu seperti dia ya Kay”
Kayla menghembuskan nafasnya gusar.
“Anak temen Mamah juga tapi dia di Universitas Indonesia” tambah Annisa.
Kayla semakin malas rasanya berlama-lama di meja makan ini. Ia tak suka dibanding bandingkan dengan anak orang lain.
“Kayla berangkat” ia mengambil tasnya yang berada disampingnya lalu mengikat tali sepatunya.
“Papah belom selesai bicara”
“Pah nanti Kayla telat lagi ke sekolahnya” katanya malas.
“Lagi? Kamu pernah telat? Kenapa bisa telat?” tanya Annisa dengan pertanyaan beruntun.
“Iya, Kemarin Kayla telat karena apa? Karena telat bangun, kenapa Kayla bisa telat bangun? Karena gak ada yang bangunin dan gak ada yang peduliin” ucap Kayla lalu ia keluar meninggalkan ruang makan.
Rivan dan Annisa hanya saling menatap satu sama lain.
***
Pagi ini dirumah Bara sudah ramai seperti pasar. Ada aja kelakuan adiknya dan teman-temannya.
“Lo tuh ke rumah gue mulu, bosen gue liat lo!” kata Berlian sinis ke Bryan.
“Tapi gue gak bosen” saut Bryan santai sambil makan sarapannya.
“Sama gue juga gak bosen” samber Terbit.
“Ngikutin aja!” sinis Berlian.
Keduanya hanya cengengesan.
“Masih pagi udah ribut aja” Bunda datang dari dapur bawa puding.
“Bunda repot-repot segala” ucap Bryan.
“Nggak repot cuman ini” Bunda memotong puding itu “abang mu mana nak?”
“Gak tau daritadi belom keliatan wujudnya”
“Biasa Bunda udah punya gebetan baru dia”
“Sok tau banget bule!” tegas Bara dari arah tangga.
Bunda hanya tersenyum sedangkan Bryan kelabakan.
“Bara makan disekolah aja ya Bun”
KAMU SEDANG MEMBACA
KAYLA
Teen Fiction"Batu yang keras akan lunak karena diteteskan air setiap waktunya" « Bara Afranka » "Ada kalanya air capek netesin batu karna batunya terlalu keras" « Kayla Khairunnisa » "Tapi si batu bakal lunak kok kalo lo sabar netesin nya" "Sabar juga ada bata...