"AAAAAAKK." Suara teriakan kembali terdengar,eitts... itu bukan lagi dari kelas XI IPA 3, melainkan dari lapangan basket. Hampir seluruh siswi berteriak, namun teriakan paling mencolok adalah sipemilik suara bernama Aluna.
Setiap kali Maleki yang mengambil alih bola basket, maka Aluna akan berteriak kuat sekali, mampu membuat seluruh penonton menatapnya.
"AAAKK, YEAY!! MALEKIIII!!" Kembali Aluna berteriak sampai sorotan mata Maleki jatuh pada nya. Kini Maleki melihat Aluna yang daritadi menyemangatinya.
Bertepatan dengan sorot mata Maleki yang mengarah kepadanya, aluna kembali berteriak. Kini teriakan nya lebih kuat. "Lo lihat kan Ren, Maleki ngelirik gue tadi. Aaakkk!!" Aluna melompat-lompat kegirangan. Seren, teman yang selalu menemani Aluna sudah tahan malu. Ia sudah terbiasa menjadi sorot pandangan orang banyak karena temannya ini.
Melihat Aluna yang kembali berteriak kegirangan, Maleki tersenyum lalu kembali fokus pada permainannya.
Aluna berbahagia sekali, setelah siangsiang panas tadi dihukum, akhirnya sepulang sekolah ini ia diberi kesempatan menonton Maleki.Dan inilah highlight nya, Ending dari permainan basket ini, Maleki akan membuka bajunya. Aluna akan segera teriak lagi.
Maleki berlari ke arah bangku penonton dan mengahampiri cewek putih, cantik, manis. Dia adalah Nesa. Perempuan cantik dan pandai. Dia sudah dekat dengan Maleki sejak pertengahan kelas 10, dia dan Maleki selalu masuk peringkat 10 besar se-angkatan.
Nesa memberikan botol mineral yang sudah dibuka tutupnya. Langsung diteguk habis oleh Maleki. Maleki mengelus puncak rambut gadis itu, sontak membuat hampir seluruh perempuan yang menontonnya berteriak histeris. Terutama Aluna. Ia berteriak kecewa, yang awalnya berdiri mendadak kakinya lemas dan terduduk kembali.
Maleki kembali berlari ketengah lapangan lalu membuka bajunya menampakkan perut dan otot-ototnya yang membuat siswi yang melihatnya ketagihan. Ululuhh,, terutama Aluna yang menantikannya daritadi. Yang tadinya ia sempat kecewa karna kejadian elus-elus kepala namun akhirnya ia bisa tersenyum kembali.
-
"Woi! Ini kartonnya ya. Gambarinnya disini rangka, berkas pengangkut, tipe-tipe sama otot." Stev melemparkan karton dan tempat pensil berisi pensil warna dan krayon.
"Hmm. Cemilannya?" Aluna mencari barang-barang yang dilemparkan kakaknya dan tidak menemukan cemilan.
"Ini! Gue gak pernah lupa. Yang rapi ya ngerjainnya. Gue mau mabar dulu. Bye." Stev pergi setelah mengucapkan kalimat tersebut.
Aluna kembali sendirian di tempat tidur miliknya. Ia mengambil handphone nya memilih untuk menghiraukan pr sang kakak.
'Gue chat si Maleki gak ya?' Aluna bimbang. Ia sudah sangat bahagia dan ingin fly saat tau Maleki menambahkannya sebagai teman di line.
'Gue chat aja deh. Selagi dikasih kesempatan.'
Aluna11
Hai1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
8 menitMaleki.i
??Aluna yang tadinya berbaring spontan bangkit dan melompat-lompat kegirangan. "Yeay!!yeyeyeyeyeyeye." Kata nya dengan nada yang terdengar sangat bahagia.
"Gue balas apaan ya?" Aluna kembali bergelut dalam pikirannya, mendapat balasan pesan dari Maleki saja sudah bisa membuat Aluna rela berlari 49x putaran lapangan upacara sekolah.
Aluna11
Lagi ngapain?3 menit kemudian,
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lost Without You
Teen FictionAlvaro memang diam, tapi bukan berarti ia tidak menyukai. Alvaro memang cuek, namun dibelakang Aluna ia selalu mencaritau. Alvaro memang mendukung Aluna untuk semakin dekat pada Maleki, namun bukan berarti ia tak cemburu. Menyukai dengan cara yang...