Babak I

605 53 2
                                    

Seorang perempuan berperawakan mungil nampak sedang gelisah resah akan sesuatu yang ingin ia sampaikan kepada lawan bicaranya yang sedang duduk santai disampingnya di ruang santai milik lawan bicaranya.

"Karin-chan, ada hal penting yang ingin aku tanyakan, bolehkah?"

Si lawan bicara tersebut merespons dengan bahasa tubuhnya dengan mengubah posisi duduknya menghadap wanita yang meminta izin untuk membicarakan sesuatu.

"Ya ampun Hinata kenapa formal sekali hahaha. Tentu saja boleh. Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Hinata mulai meyakinkan dirinya yang sedang dilanda rasa takut dan gelisah untuk tenang dalam menyampaikan hal ini. Ia pun mulai menatap mata temannya.

"B-bolehkah jika saya pindah dari sini?"

"Kenapa?"

Hinata sudah tahu bahwa karin akan menanyakan alasan kepindahannya. Hinatapun mulai memberi jawaban yang telah disiapkannya jauh-jauh hari

"Saya malu. Sudah terlalu banyak merepotkan"

"Tidak. Tidak sama sekali"

"Tapi yang aku peroleh dari kalian sudah terlalu banyak Karin-chan. Dan lagi rasanya tidak pantas jika aku terlalu lama disini" ucap Hinata dengan tenang dan masih berkeras dengan pemikirannya.

"Oh, Hinata itu tidak masalah, kami hanya memberikan rumah untukmu. Hanya untuk sementara waktu saja"

"Sudah genap delapan bulan Karin-chan. Tidak ada yang dapat memastikan hal yang menimpaku hanya untuk sementara waktu atau mungkin memerlukan waktu yang lebih lama. Aku tidak boleh hanya berpangku tangan pada kalian saja. Dan hal terpenting disini adalah kalian sepasang suami istri dan kehadiranku tidak baik untuk ikatan suci ini. Jangan menyangkal Karin-chan, kamu wanita pintar dan cukup tahu konsekunsi dari memberikan izin wanita lain untuk masuk kerumah mu, kerumah kalian, Nyonya Uchiha Karin"

Betapa terkejutnya Karin mendengar perkataan yang baru saja terlontar dari mulut Hinata. Jujur saja, walaupun ia menerima kehadiran Hinata dirumahnya tetap saja ia merasa sedikit tidak nyaman. Rumah yang dulunya hanya milik berdua kini diisi oleh seorang wanita asing yang sampai sekarang tidak diketahui asal-usulnya. Tetapi hal itu urung disampaikan kepada suami karena keterlibatan suami dengan wanita asing itu secara tidak sengaja. Rasa itu mulai berkurang saat melihat keseharian wanita asing itu, ia sangat menjaga jarak kepada suami saat ada ataupun tidak adanya Karin diantara mereka. kenapa bisa mengetahuinya? ia mencintai dan mempercayai suaminya tetapi ada baiknya bersikap sedikit curiga dan waspada, bukan.

Ia pun mulai memikirkan balasan yang harus diucapkan kepada Hinata, hingga hanya sebuah kalimat pencegahan yang mampu terpikirkannya saat ini

"Tapi hinata itu sangat berbahaya jika kamu jauh dari kami"

"Makanya saya ingin meminta satu hal lagi. Bolehkah Karin-chan mengenalkan ku pada teman perempuan mu? setidaknya itu mampu mengurangi rasa khawatir kalian. Jangan khawatir, aku akan mencari pekerjaan untuk membayar sewa dan juga membersihkan tempat tinggalnya tanpa bayaran"

"Oh ya ampun Hinata, kenapa tidak disini saja hmm bersama kami. Setidaknya kami bisa menjagamu sampai ada kabar dari keluargamu" Karin masih berkukuh dengan pemikiran bahwa keadaan Hinata masih dalam keadaan yang tidak boleh dinyatakan baik untuk dibiarkan keluar dari rumah mereka.

"Kumohon Karin-chan"

"Baiklah akan aku bicarakan padanya terlebih dahulu, apakah pemikiranmu itu tidak akan mempersulit kedepannya dan aku akan menanyakan pada kawan-kawanku adakah yang berkeinginan mempunyai roommate yang manis satu ini" karin berusaha memaklumi pemikiran Hinata

Betapa senangnya Hinata mendengar penawaran yang diberikan Karin walaupun belum mencapai apa yang diingikannya tetapi setidaknya ia telah membuat langkah. Dan langkah ini, ia yakini adalah yang terbaik untuknya, untuk Karin dan untuk suami Karin.

"Terima kasih Karin-chan tetapi bolehkah jika belakang saja memberitahukan Uchiha-san? Hanya saja kita belum tahu kurung waktu yang diperlukan untuk mendapatkan roommate.

"Baiklah. Ya ampun , sebentar lagi ia balik, Hinata-chan bolehkah aku mandi terlebih dahulu baru kita akan menyiapkan makan malam bersama? ucap Karin dengan ekspresi terkejut saat tadi tanpa sengaja melihat jam yang ada diruang tersebut menunjukkan pukul 07.00 PM.

"Tidak apa-apa Karin-chan, bersegeralah. Biar aku saja yang menyiapkan makan malam kita hari ini"

"Terima kasih Hinata. Segera meluncur"

Hinata terkekeh-kekeh kecil melihat tingkah jenaka Karin. Tanpa membuang waktu lagi ia pun bersegera bangkit dari duduknya untuk menyiapkan makan malam mereka.


Aktifitas memasak sudah berganti dengan Hinata yang sedang asyik sendiri menata meja dengan hidangan makanan yang baru saja ia masak sambil bersenandung kecil tanpa dia sadari bahwa seseorang telah memasuki hunian ini.

Orang itu, pria yang gagah, dengan raut wajah yang lelah setelah melepaskan segala atribut yang berkaitan dengan pekerjaan kantor di letakkan diruang khusus dekat dengan pintu masuk mulai melangkahkan kakinya menuju ruang makan dan mendapati hinata dengan posisi membelakanginya sedang bersenandung kecil dan tangan yang bergerak kesana-kemari mengatur peralatan makan dan makanan. Hinata masih disibukkan oleh pikirannya tanpa menyadari pergerakkan pria itu yang semakin menipiskan jarak diantara mereka. Hinata berbalik merasa pekerjaan yang dilakukannya telah selesai dengan hasil memuaskan dan betapa terkejut ia mendapatkan kehadiran seseorang yang sudah berada didepannya tanpa sepengatahuannya dengan jarak yang sangat berbahaya.

Hinata menganggap bahwa posisi ini sangat berbahaya bagi ia dan pria itu karena status yang melekat padanya hingga ia pun bertindak cepat dengan menundukkan pandangannya untuk menetralkan detak jantungnya yang tiba-tiba saja bertalun-talun. Dengan sedikit melangkah kebelakang untuk menciptakan sedikit jarak walaupun nampak usahanya hanya sia-sia saja karena jarak antara ia dan meja makan yang cukup dekat.

"O-okaeri nasai Uchiha-san. Karin-chan sedang berada di kamar dan kemungkinan sebentar lagi akan bergabung di meja makan . Saya ingin mengambil sesuatu didapur, permisi"

Lelaki yang berhadapan denganya tadi hanya diam saja tanpa berniat merespon Hinata. Hinata pun langsung kabur kearah dapur dengan tubuh yang bergetar ketakutan untuk kabur dari pria itu. si pria penolongnya.

Dan tanpa Hinata sadari pria itu masih memperhatikan punggungnya sambil menyeringai dan berucap lirih

"Mine"

FORBIDDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang