4. ROTI MANIS

34.4K 164 14
                                    

malam hari memang keadaan yang rentan bagi para pengantin baru, seperti... Nathan dan Deby. saat ini mereka tengah duduk dengan posisi saling berhadapan diatas ranjang. 

"Sayang, kalau kamu gak mau ngalah sekarang, kamu gak bakalan dapet jatah malam ini." Deby bersidekap dada, menantang Nathan. 

sedangkan Nathan menatap cemas, apa ini? Deby mengancamnya, dan korbannya adalah adik kecilnya. hoho tak semudah itu. 

"bukannya dua hari yang lalu aku udah mengalah." balas Nathan dengan sengit. 

"Astaga Nathan, mengalah demi istrimu yang sexy ini okay." Deby mencoba merayu Nathan. 

Nathann tersenyum menyeringai dengan tatapan mesum khasnya, membuat Deby bergidik ngeri. 

"Ubah tatapanmu Nathan. aku akan melahap mata sipitmu nanti, apa kau pikir aku takut?" Deby berucap dengan serius membuat Nathan terkekeh lalu menarik tengkuk deby dan langsung menciumnya sekilas. 

"baiklah roti ini milikmu." ucap Nathan kemudian tersenyum manis membuat Deby mau tak mau ikut tersenyum dan tak kalah manis membuat Nathan tak tahan hingga bibir mereka kembali saling bertautan. 

"kau sungguh suamiku yang manis." Ucap Deby kemudian melahap roti yang sedari tadi menjadi pembatas diantara mereka berdua. 

"Rotinya sangat manis." gumam Deby seraya merapikan bekas cokelat yang menempel dipinggir bibirnya, namun Nathan buru buru menahan tangan Deby yang dan mendekatkan bibirnya ke bibir Deby. 

Nathan menjilat sisa cokelat dibibir istrinya dengan lidahnya kemudian mengecup bibir Deby gemas. Nathan menyatukan kening mereka dan memeluk Deby. Posisi mereka saling menghadap dengan Deby yang shock dengan perlakuan Nathan. 

"Aku lebih menyukai rasa manis bibirmu." Gumam Nathan, hembusan napas Nathan membuat  Deby merasakan sekujur wajahnya meremang. 

Deby yang kemudian sadar segera melahap semua rotinya hingga membuat mulutnya penuh dan menggelembung. 

"Aku harus segera mencuci kaki, sudah mengantuk." ucap Deby kemudian bergerak cepat mengambil piring bekas roti tadi dan segera melompat dari ranjang membuat Deby hampir tersandung. Nathan hampir terpekik saat Deby kehilangan keseimbangan, namun sebelum itu terjadi Deby sudah menengok kearahnya dan tersenyum disela bibirnya yang penuh. 

"hati hati sayang." ujar Nathan, Deby hanya mengacungkan jempolnya kemudian kembali berajalan cepat menuju pintu dan segera turun menuju dapur. 

melihat tingkah Deby yang lucu membuat Nathan terkekeh gemas. 


****


Keesokan paginya, Deby bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya. Deby keluar dari rumah hendak membeli beberapa bahan makanan, namun saat baru keluar dari rumah, Deby sudah disambut oleh beberapa wanita yang kira kira sebaya dengan ibunya saat ini. 

"Nona, apa anda orang baru disini?" tanya salah satu ibu ibu yag memakai pakaian serba ungu dengan lipstik ungu yang lumayan mencolok. 

"perkenalkan, nama saya  Ningrum." ibu yang beranama Ningrum itu mengulurkan tangannya, segera Deby menjabat tangan Bu Ningrum. 

"panggil saya Deby bu." ucap Deby sopan. 

"pengantin baru ya?" tanya ibu ibu memakai jilbab. wanita ini terlihat sangat cantik dengan balutan hijab berwarna hijau muda itu. 

"ah, iya bu_"

"Panggil saya Iza." wanita yang bernama Iza itu mengulurkan tangannya. 

"Iya Bu Iza." saut Deby sopan. 

"Ohh pengantin baru. Semoga kalian betah tinggal di perumahan ini." ujar Bu ningrum dengan senyum yang merekah membuat kedua matanya nampak melengkung. 

"iyaa. Kalau begitu kami duluan ya Nak Deby." bu Iza menyentuh bahu deby kemudian tersenyum. Deby hanya membalas dengan anggukan dan ikut tersenyum. 

Deby pun merasa lega setelah 3 hari tinggal diperumahan tersebut, ternyata orang orangnya lumayan ramah. Deby melajutkan kegiatan belanjanya dan kembali kerumah tepat saat Nathan selesai mandi sudah mengenakan setelan jasnya dan sedang berjalan jalan diruang depan. 

"Nathan." panggil Deby, Membuat Nathan menoleh kemudian tersenyum. 

"Aku kira kau pergi kemana, aku mencari kesemua tempat dan tak menemukan dirimu. " Nathan segera mendekat dan mengulurkan dasinya ke Deby. 

"Aku hanya pergi membli beberapa bahan makanan." saut Deby kemudian menerima dasi tersebut lalu memasangkannya ke kerah baju Nathan. 

"Ayo, aku buatkan sarapan." 

"Ini suda hampir telat." 

"Haha, maafkan aku, yo sarapan diluar." 

"Ayo." 



YAYYYYYYYYY. WELKAMBEK. 

Absen dong yang baca ini. 


salam manis, Cutegirl



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mature HubbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang