Tragedi UKS

2 0 0
                                    

     Keesokan harinya, Kaylin datang dengan lesu ke sekolah. "Selamat pagi!" Teriak Sua lalu mencubit pipi Kaylin. Kaylin segera memukul kecil tangan Sua lalu pergi ke tempat duduknya.

Wren pun datang dengan senyuman tidak jelas. Kaylin hanya membalasnya dengan tatapan tajam. "Etdah! Gue juga takut kali kalau digituin!" Ujar Wren sambil ketawa.

"Kenapa?" "Pinjem tugas matematika dong, gak sempet bikin nih gue.." Wren pun ketawa kaku. "Selalu ajah lo kayak gitu.." ujar Kaylin lalu memberikan catatannya pada Wren.

Sua pun mendekat lalu melihat ke arah Wren. "Lo yakin gak mau sama Wren? Dia cukup ganteng kok menurut gue.." jelas Sua sambil berpikir. "Apaan sih." Ujar Kaylin sambil menggeleng-geleng.

"Oh iya, soal Angga, lo udah dapat usernamenya belum?" Tanya Sua lalu mengambil hpnya.

"Gue sibuk sama tugas matematika!"

Sua pun menunjukan post lainnya oleh Angga. "Komennya hampir cewek-cewek semua!" Jelas Sua setelah ia stalk Angga semalaman. Kaylin mengangguk mengerti.

"Kok lo gak marah si?" Tanya Sua kesal dengan respon Kaylin.

"Kan gue bilang gue cuma ngefans, lagian wajar lah cowok seganteng itu dapat komen dari cewek cewek.." ujar Kaylin lalu segera tiduran di meja.

"Ah gak seru lo!" Ujar Sua lalu segera pergi.

Pelajaran Kesenian, mereka dibagi menjadi 4 kelompok untuk menampilkan karya seni di depan kelas. "Kelompok berapa?" Tanya Kaylin pada Sua.

"ugh! Kelompok 3! Bareng Jerome!" Ujar Sua kesal. Kaylin pun ketawa, senang sekali melihat penderitaan teman.

Kaylin segera pergi ke tempat kelompok 2 dan melihat anggotanya. William, Wren, Gea, Sally, dan Kaylin. "Wah.." ujar Kaylin berusaha terlihat bersemangat.

Diskusi kelompok di mulai, Gea pun segera angkat suara, "jadi, kalian punya bakat apa?" Tanya Gea dengan serius. "Ini nih, Wren, pro maen pianika!" Iseng William yang diketawain sama Kaylin dan Sally. Wren jadi malu.

"Kita disini bukan buat main-main! Disini untuk nilai!" Ujar Gea sambil memukul mejanya. "Udahlah, santai ajah.." ujar Sally.

Selesai jam, mereka segera beres-beres sebelum istirahat. "Lo bakalan latihan basket lagi?" Tanya Kaylin pada William. "Iya. Tapi cuma untuk Tim A." Jelas William. Kaylin pun bingung.

"Gue tim A, Angga tim B. Hari ini tim A latihan, besok tim B. Ngerti kagak?" Tanya William pada Kaylin. Ia pun mengangguk sambil tersenyum.

"Thanks!"

Wren yang melihatnya dari kejauhan tampak tidak senang dengan kedekatan William dan Kaylin. Bagaimana tidak, Wren sudah memiliki perasaan lebih dulu pada Kaylin. Tapi entah bagaimana, semester 1 kelas 10, William yang hancurin rencananya.

Beberapa hari berikutnya, hari Jumat, kelas mereka ada jam Olahraga. Para laki-laki sedang bermain bola sedangkan cewek-cewek ngegosip di dekat lapangan bola.

"Tunggu! Bukannya dia lagi jadian sama Vina?" Tanya Jenna. Sally pun mengangkat pundak tidak tahu. "Paman gue punya club deket sini, katanya sih ngeliat Leo lagi mabuk sama cewek yang lebih dewasa!" Jelas Tina.

Sua pun menggeleng, "Ka Leo itu udah berubah! Sejak kejadian itu, dia udah di berikan surat pelanggaran keras! Gak mungkin dia berani gitu-gituan!" Belanya.
Kaylin pun ketawa lalu menyenggol Sua.

"Kay? Sua? Mau ikut kita beli minuman gak?" Tanya Kyara. Dibelakangnya ada Vania dan Intan. Sua pun mengangguk lalu berdiri.

"Ayo anak pemalas!" Ujar Sua lalu menarik Kaylin dari tempat duduk. Mereka segera menyeberang lapangan bola tapi sayangnya, bola itu malahan kena di kepala Kaylin. Dan dia pun langsung pingsan.

"WOI!" Teriak William pada Jonathan yang menendang bola asal-asalan. William, selaku ketua kelas segera menghampiri Kaylin.

Kyara, Intan, dan Vania ikut prihatin. "Gue beliin dia minuman deh!" Teriak Intan lalu segera lari.

"Woi! Bawa ke UKS!" Teriak Sua pada William. Ia segera menggendong Kaylin dengan bridal style. Sua, Kyara, dan Vania pun ikut dari belakang.

Di UKS, Sua, Kyara, Vania, dan Intan berdiri di depan Kaylin menunggunya bangun. Beberapa saat kemudian, Kaylin terbangun karena mimpi jatuh dari tangga.

Ia pun mengingat kembali kejadian bola yang jatuh di kepala Kaylin.

     "Hadohh! Bola bangsat!" Teriak Kaylin lalu memukul tempat tidur di UKS itu. Sua pun ketawa. "Nih, minum dulu." Ujar Intan lalu memberikan Aqua pada Kaylin.
"Thanks."

Bel pun berbunyi masuk dan mereka berempat segera naik ke kelas sedangkan Kaylin, memanfaatkan keadaannya, tiduran di UKS. Tak lama setelah mereka pergi, Kaylin jadi ngerasa ingin buang air kecil karena kebanyakan minum aqua.

Kaylin pun membuka tirai yang membatasi tempat tidur Kaylin dan pasien lain. Ia mendapati dua laki-laki sedang bermesraan.

Yang satunya tertidur di tempat tidur pasien sedangkan yang satunya lagi meniduri laki-laki itu. Jarak mereka sangat dekat.

"Angga?" Gumam Kaylin kaget. Ia segera menutup tirai tersebut dan pergi ke toilet.

"Mau kemana?" Tanya perawat bingung.
"Kebelet!" Jelas Kaylin lalu segera lari.

Angga dengan reputasi baiknya di sekolah tidak ingin perempuan bodoh itu menyebarnya sehingga ia mengerjarnya. "Tunggu woi!" Teriak Angga mengejar Kaylin.

Kaylin menuju toilet kantin, dan kurang hati-hati, Kaylin tersandung. Untungnya, Angga berlari dengan cepat dan dapat menahan Kaylin dari jatuh.

"Eh!?" Teriak Kaylin saat sadar bahwa Angga memegang payudara-nya untuk menahan Kaylin dari jatuh. Angga segera melepas Kaylin dengan wajah memerah.

Kaylin segera bangkit dan pergi ke toilet karena udah kebelet sekaligus malu setengah mati. Angga pun segera jongkok, dan memegang wajahnya, malu sekaligus rasa bersalah.

Temannya, Daniel, datang dan ikut jongkok, melihat Angga. "Kenapa lo? Mana tu cewek?" Tanya Daniel. Angga menggeleng dan segera bangkit. "Gak tau dah." Ujarnya lalu segera pergi, menutupi wajah memerahnya.

ALMOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang