Her Coffee

26 2 0
                                    


Karena karyawan kafe milik Joo Hyun semuanya masih berstatus mahasiswa dan pelajar, maka kafe mulai beroperasi pada pukul 16:00 – 20:00 dari Senin-Sabtu, kecuali hari Minggu kafe mulai buka pada pukul 10:00 pagi.

"Haechan, kalau sudah selesai cuci piring segera bantu Yeri membersihkan lantai."

"Siap bos!"

Taeil tersenyum mendengar balasan Haechan yang segera mengambil ember dan juga kain pel lalu menghampiri Yeri. Di sebelahnya ada Taeyong yang sibuk mendata jumlah bahan-bahan yang harus segera dibeli dan seperti biasa Sooyoung sibuk menghitung jumlah uang dalam mesin kasir.

"Hyung? Nanti malam nyanyi di mana?" Taeyong tiba-tiba bersuara sambil melihat Taeil yang sibuk mengelap gelas.

"Kafe biasa dekat kampus, kenapa?" balas Taeil.

"Aku ikut."

"Kok ikut?"

"Aku bosan di rumah."

"Ok, bolehlah."

"Ice Americano 1."

Walaupun sang pemilik suara tersenyum dengan manis, namun Taeil dan yang lainnya memandang wajahnya dengan raut wajah masam. Sooyoung langsung memberikan kertas pesanan kepada Taeil agar segera membuat minuman pesanan Jaemin.

"Kafenya belum buka, kenapa seenaknya masuk sih?!" omel Taeil sambil menyiapkan pesanan Jaemin.

"Karena Joo Hyun Noona belum datang pada jam segini," jawab Jaemin.

"Ya! Karena ulahmu, gaji Haechan nyaris terpenggal dan Kami semua hampir saja dipecat," Yeri mengomel sambil tangan kanan berkacak pinggang dan tangan kiri memegang gagang pel.

"Maafkan Aku."

Hanya itu yang bisa Jaemin ucapkan lalu membawa dirinya untuk duduk di salah satu kursi dan mengabaikan tatapan kesal seluruh karyawan kafe.

"Kalau saja dia bukan adik temannya Yunho Hyung, Aku sudah pasti sudah menjambak rambutnya," gumam Taeil.

"Aku sudah berkali-kali menjambak rambutnya," ucap Sooyoung "dalam khayalanku."

"Aku datang!"

Merasa karyawannya terlihat takut saat melihatnya, Joo Hyun kemudian mlemparkan senyum manisnya yang langsung melelehkan perasaan takut karyawannya.

"Karena malam ini, Taeil punya jadwal menyanyi di kafe, maka besok malam kita akan mengadakan makan malam bersama di kafe ini," ucap Joo Hyun sambil meletakkan tasnya di dekat Sooyoung.

"Dalam rangka apa?" tanya Taeyong.

"Tidak ada, Aku hanya ingin dekat dengan karyawanku saja."

Joo Hyun memandang karyawannya satu per satu yang memasang wajah sumringah, namun Ia menghela nafasnya begitu melihat seseorang minum kopi tepat di bawah meja.

"Keluar."

Joo Hyun mengetuk meja yang tadinya dihuni oleh Jaemin sebelum Ia bersembunyi di bawah kolong meja. Sambil tersenyum malu, Jaemin keluar dari bawah dan duduk berhadapan dengan Joo Hyun.

"Noona.... mianhe."(Kakak... Maaf)

"Kompres kepalamu pakai ini," ucap Joo Hyun sambil menyodorkan kantong es batu.

Kepalanya sudah baik-baik saja, tetapi Jaemin tetap menerimanya. Ia tempelkan kantong es tersebut tepat di kepalanya yang menjadi korban jambakan Joo Hyun.

Happy OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang