Brother from Another Mother

29 2 0
                                    


"Sudah lama menunggu?"

Joo Hyun menoleh ke arah pemilik suara yang datang menghampirinya. Senyumnya merekah begitu melihat Yoona sudah duduk di depannya.

"Belum lama," jawabnya. "Aku ingin memberikan ini," lanjutnya.

Yoona menghela nafasnya dan mencibir kesal ketika Joo Hyun datang hanya untuk memberikan kontrak lanjutan bisnis mereka.

"Sudah berapa kali Aku bilang tidak usah pakai kontrak begini," gerutu Yoona.

"Onnie terima saja," jawab Joo Hyun. "Keluarga adalah keluarga, bisnis adalah bisnis, tidak bisa disatukan," sambungnya.

Yoona sedikit menganga lalu menghela nafasnya. "Semakin lama cara bicaramu juga semakin mirip Yunho," ucapnya.

"Aku adiknya."

Yoona mencibir kesal lagi lalu mengambil kontrak yang diberikan Joo Hyun dan menandatanganinya.

"Pakaian rapi gitu mau kemana?" tanya Yoona.

"Mengunjungi teman lama," jawab Joo Hyun.

"Minho?"

"Ehem."

"Bawa salah satu kue di etelase-ku untuk dia."

"Sudah Aku bilang ke pelayan, tapi belum kubayar," ucap Joo Hyun.

"Ya! Tidak usah bayar!" Omelan Yoona sedikit mengagetkan Joo Hyun dan untung saja pelanggan tokonya belum ada yang datang.

"Arasseo! Aku terkejut tau!" balas Joo Hyun yang juga mengomel. (Aku tau!)

"Menandatangani kontrak ini saja sudah buat Aku kesal," ucap Yoona lalu menyerahkan kontrak yang sudah Ia tandatangani ke Joo Hyun.

"Onnie..."

"Apa?"

"Heol daebak!" (Wah mantap!)

"Apa?!"

Joo Hyun tidak langsung menjawab dan memilih tersenyum lebar lalu menutup setengah wajahnya dengan tangan.

"He did it, am i right?"

Yoona sudah mengerti apa yang dimaksud Joo Hyun juga ikut tersenyum sambil menutup salah satu jarinya yang tersemat cincin berwarna silver.

"Dia bertanya dan Aku hanya menjawab," ucap Yoona.

"Wah! Aku sudah punya nama yang bagus untuk calon keponakanku," ucap Joo Hyun yang mengundang wajah kesal Yoona.

"Hentikan, dia hanya melamarku dan kami belum menikah, satu lagi Aku juga belum hamil," balas Yoona. "Bagaimana Kau tahu kalau pria itu melamarku?" tanya Yoona kini.

"Tentu saja, Aku ikut memilih cincinnya."

~~~

Joo Hyun duduk di salah satu kursi dan meletakkan kue yang Ia bawa dari toko Yoona. Ia memperhatikan sekitarnya dan langsung melambaikan tangan begitu melihat seorang lelaki memakai seragam tentara sedang kebingungan.

"Minho! Choi Minho!"

Minho langsung bergegas menghampiri Joo Hyun yang sudah memanggilnya.

"Hormat!"

Joo Hyun yang hendak membuka kotak kue menghentikan gerakannya dan menoleh ke arah Minho yang berdiri tegak dengan tangan yang sedang hormat.

"Hentikan, Aku malu."

Minho menyengir dan lalu duduk di hadapan Joo Hyun. "Bawa apa?" tanyanya.

Happy OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang