SSY

23 2 0
                                    


Seungwan, Seulgi dan Yeri dengan tenang melahap sarapan pagi, bagi 3 bersaudara itu pagi mereka harus selalu tenang. Begitu semua kompak menyender, Seungwan langsung mengambil piring kosong bekas sarapan ke meja wastafel lalu mencucinya.

"Yeri-ya, sudah bayar uang sekolah?" tanya Seulgi.

"Sudah, pakai uang Seungwan Onnie," jawab Yeri sambil mengangkat tas ke pangkuannya.

"Kalau begitu, untuk les tambahan bulan ini biar Onnie saja yang membayarnya," ucap Seulgi yang langsung disambut anggukan dari Yeri.

"Ibu kemana?" tanya Yeri.

"Sudah pergi ke pasar tadi pagi," jawab Seungwan di sela-sela kegiatannya mencuci piring. "Seulgi-ya, saat keluar nanti bawakan pakaian kotor ke laundry dekat rumah ya," perintahnya kemudian.

"Ok," jawab Seulgi. "Kau tidak kerja? Katanya ada taping program?" tanyanya kemudian.

"Aku pergi jam12 nanti," jawab Seungwan seadanya.

Seulgi masih melihati saudara kembarnya itu, walau memiliki banyak perbedaan fisik tapi mereka punya beberapa kesamaan yaitu sukar menyembunyikan masalah.

"Dia kenapa?" tanya Yeri sambil berbisik.

"Dia ambil 2 program acara sekaligus, mungkin dia capek," jawab Seulgi.

"Yeri, uang jajan masih ada kan?" tanya Seungwan lalu menghampiri Yeri dan juga Seulgi di meja makan.

"Masih, lagipula besok aku gajian!" jawab Yeri dengan riangnya diikuti Seulgi yang tersenyum gemas.

"Maafkan Kami," ucap Seungwan. "Karena kami Kau juga harus merasakan lelahnya bekerja," lanjutnya.

"Apa sih?" gumam Yeri meski tahu bahwa kakaknya sedang berbicara serius. "Lagipula Aku senang bekerja di situ, di mana lagi Aku bisa menemukan orang tampan seperti Taeyong oppa," lanjutnya.

"Taeyong? Lee Taeyong?" tanya Seungwan memastikan.

"Ehem," jawab Yeri. "Eonnie tahu kan orangnya yang mana?" tanyanya kini.

"Tentu saja! Dia kan anak direktur Kami," ucap Seulgi dengan santainya lalu menyeruput sisa teh paginya.

Yeri tampak bingung dan kemudian menoleh ke arah Seungwan yang juga mengangguk memastikan bahwa yang dikatakan Seulgi adalah benar. Lalu kemudian Seulgi dan Seungwan saling pandang dan saling mengutuk diri mereka.

~~~

"Yeri-ya, ingat ya jangan bilang siapa-siapa kalau Taeyong itu anak bos Kami."

Yeri menghela nafasnya begitu melihat kedua kakaknya tampak khawatir karena sudah tidak sengaja membeberkan rahasia seseorang.

"Aku tidak akan memberitahu siapapun," ucap Yeri. "Aku bukan Na Jaemin," lanjutnya yang mengundang kebingungan Seulgi dan Seungwan.

"Na Jaemin? Siapa itu?" tanya Seulgi.

"Maksudku Shim Jaemin, kalau dia sudah debut akan pakai nama Na Jaemin," jelas Yeri.

"Baiklah, Aku percaya adikku," ucap Seungwan mengusap kepala Yeri. "Bekal makan siangmu sudah?" tanyanya yang dijawab anggukan dari Yeri.

"Ayo Yeri, nanti kita ketinggalan bus!" ucap Seulgi lalu menggandeng Yeri sambil membawa sekantung pakaian untuk dilaundry.

"Onnie kami berangkat!" teriak Yeri begitu sudah jauh dari jangkauan Seungwan yang melambaikan tangan di depan pintu rumah.

~~~

Seungwan langsung menghempaskan dirinya ke atas tempat tidur begitu selesai membereskan rumah. Melalui ponsel dilihatnya jam dan tersisa 1 jam baginya untuk bergegas menuju kantornya. Ia bangkit dan lalu memilih duduk bersender di sisi tempat tidur lalu membuka laci meja kecilnya.

Happy OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang