03

91K 738 8
                                    

Loisa PoV

"Aku pasti sudah gila, kenapa juga aku merasa nyaman berada dipangkuan om Brian dan senang saat otot-otot kerasnya bergesekkan dengan tubuhku" batinku.

Lengan berotot itu berada nyaman dipinggulku, om Brian mendekapku hingga wajahku berada diceruk lehernya. Aku mengendus bau tubuhnya yang maskulin. Sangat jantan.

Hingga tiba-tiba aku merasakan sesuatu mengeras dibagian bokongku. Sangat keras dan.....Panas.

Aku menahan nafas, aku memang terlihat kekanakan namun harus diingat aku sudah dewasa, begitupun dengan fikiranku. Aku merona dan memikirkan cara agar lepas dari kukungannya.

"Lepas,, ihhh, Om genit deh" aku meronta manja, namun kekuatanku sangat tidak berpengaruh pada pria ini.

Aku mendongkak melihat wajah sangar dan sedikit tampan dengan rahang tegas yang ditumbuhi bulu- bulu kasar yang entah kenapa aku sangat ingin membelai mereka.

"Genit?  emang om ngapain, kok kamu tuduh gitu?" om Brian terkekeh geli sambil mengusap pipiku dan mendekapku lebih erat.

"Ihhhh,  lepas gak" Karna aku tahu om Brian tidak akan melepaskanku akhirnya kugigit lehernya biar tau rasa dia. Bukannya teriak kesakitan om brian malah... medesah??

"Ohhh, sweety.."

End Pov.
*********

Brian tidak tahan mendapat serangan yang menggairahkan dari gadis kecilnya. Saat dirasa cukup menggoda gadis itu, Brian melepaskan pelukannya menatap Loisa dengan nafsu yang membara dan Loisa sadar itu.

"Om,,, aku ngantuk, mau kekamar" Loisa bergegas bangkit dari pangkuan Brian, tanpa berbalik Ia berlari kekamar yang sudah disiapkan oleh Brian selama Loisa tinggal diapartemennya, yang letaknya tepat berada diseberang kamar pria itu.

BLAM...
Pintu kamar itu tertutup dengan keras. Brian hanya terkekeh melihat kelakuan calon gadisnya. Sambil melirik bawahannya yang menggembung lalu mengelusnya lembut.

"Ahhh, sabar boy, akan ada waktunya kau bertemu dengan miss V nya. Saat itu tiba kau akan dengan buas menghajarnya sampai kita puas dan tentu saja mengisi rahimnya penuh dengan calon-calon baby kami" seringai mesum itu muncul saat pemikiran mesumnya lewat, dalam pikiran itu ia sudah sangat jelas melihat Loisa dengan tubuh telanjang, berkeringat dan mendesah dibawahnya.

Tidak peduli Loisa kekasih dari keponakannya. Salahkan Evan karna memamerkan foto Loisa padanya, saat curhat mengenai kekasihnya 2 bulan lalu.

*******

Didalam kamar.

"Ihh om Brian genit, tuh kan aku pikirannya jadi ikut mesum" Loisa cemberut. Namun saat berbaring diranjang barunya ia mulai menghayalkan Brian yang tidak memakai baju dan hanya celana trening yang menutupi bagian bawahnya seperti tadi pagi.

 Namun saat berbaring diranjang barunya ia mulai menghayalkan Brian yang tidak memakai baju dan hanya celana trening yang menutupi bagian bawahnya seperti tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uhhh.. " Loisa gelisa dengan nafas terengah. Ia menginginkan Om Brian dan ia tau itu. Walaupun Loisa masih perawan namun ia tidak buta mengenai masalah sex. Ia sering menonton film Blue, namun tidak pernah memperaktekkannya. Bukan karna Loisa kolot, tapi ia belum menemukan saja siapa yang cocok untuk melepaskan segelnya.

Walaupun ia memiliki Evan namun saat bersamanya tidak ada gairah atau terangsang sama seperti saat bersama Om Brian.

"Padahal pertama ketemu aku takut banget, sekarang aja pengen banget selalu bersentuhan tubuh. Mungkin menyatu"

"Astaga, kenapa aku berpikir seperti itu,, ohhh aku seperti jalang saja" lama berfikir akhirnya Loisa tertidur dan bangun saat ketukan pintu terdengar.

"Sweety, Saatnya makan malam"
Loisa yang masih ngantuk membuka matanya malas. Memaksakan tubuhnya bangkit dan berjalan mendekati pintu.

Klek.
Dihadapkan dengan wajah sangar Namun sexy itu. Loisa menjadi gugup.
"Ak...aku akan menyusul om, Loisa pengen mandi, lengket soalnya"

"Ya udah, om tunggu di meja makan" Brian menyempatkan mengusap pipi hingga sudut bibir pink itu.

"Aku ingin ini menjadi makanan penutup"

**********
Tbc

Delicious GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang