Aku ingin mencintaimu dengan sederhana,
menghabiskan waktu bersamamu.
Menangis dan tertawa bersama.
HATI ...
HATI ...
Apa kabar ia? Apakah ia masih tetap teguh?
Atau mulai rapuh dan membuat kita semakin menjauh karena tak kuasa menahan tekanan?
🍁🍁🍁
"Kak ... bangun, udah sampe." Raffi mengguncang pelan bahu Kirana, tapi gadis itu tak juga bangun.
Raffi menatap wajah lelap gadis di hadapannya itu. Begitu teduh dan damai dalam lelapnya. Ia jadi tak tega untuk membangunkannya. Pasti tadi Kirana merasa tertekan saat berbicara dengan mamanya. Untuk beberapa saat, Raffi memandangi wajah damai Kirana. Ia selalu mengagumi gadis itu. Raffi mengulurkan tangannya menyisihkan rambut di dahi Kirana, menyentuh wajah dan mengusap pipi gadis itu dengan ibu jarinya. Pandangannya terhenti pada bibir mungil gadis itu. Jemarinya berpindah mengusap perlahan bibir Kirana. Terlintas dalam pikirannya untuk mencicipinya.
Bolehkah? Pikirnya.
Namun, ia segera menggelengkan kepalanya cepat untuk mengenyahkan pikiran jahatnya itu. Bagaimana bisa ia mencuri kesempatan saat gadis itu tengah terlelap. Akan tetapi, sepertinya setan dalam dirinya berkata lain. Seolah terus membujuknya untuk melakukan niat buruknya. Ada pertentangan dalam batinnya. Dualisme dalam dirinya seakan berperang berebut untuk menjadi sang pemenang. Perlahan, Raffi mendekatkan wajahnya pada wajah Kirana, menepis jarak keduanya. Pandangannya tak lepas dari bibir mungil gadis itu. Sorot matanya berkabut seakan mendukung hasratnya. Entahlah, seperti ada yang mengendalikan dirinya saat ini.
Hingga sedikit lagi bibirnya nyaris menyentuh bibir gadis itu. Raffi memejamkan kedua matanya dan menahan napas. Ia berteriak frustrasi dan menghantukkan keningnya pada kemudi.
"Arghhh...!!!" Raffi berusaha mengatur napasnya yang memburu. Teriakannya justru membangunkan Kirana.
"Apa! Ada apa?!" teriak Kirana gelagapan karena terbangun dengan terkejut akibat teriakan Raffi barusan. Ia melihat ke sekeliling. Sudah sampai rupanya. Lalu pandangannya terhenti pada Raffi yang tengah menelungkupkan wajah di antara kedua tangannya yang ia lipat di atas kemudi.
"Dek, kenapa?" tanya Kirana hati-hati dan menyentuh pundak anak itu lembut. Namun, sentuhannya justru membuat tubuh Raffi terjengkit. Raffi berusaha mengendalikan dirinya.
"Maaf ..." ujar Raffi lirih yang membuat Kirana bingung. Dapat Kirana rasakan jika anak itu terlihat bernapas dengan kasar. Hal itu terlihat dari gerakan punggungnya.
"Kenapa?" tanya Kirana lagi.
Raffi mengangkat wajah menatap gadis itu sesaat. Kirana balik menatap Raffi dengan bingung. Tiba-tiba Raffi langsung memeluk tubuh Kirana erat. Ia menjatuhkan wajahnya ke belakang leher Kirana, mencari kenyamanan di sana. Apa yang dilakukan Raffi justru membuat Kirana geli karena hembusan napas anak itu terasa menggelitik.
"Tetap kayak gini ... sebentar aja," pinta Raffi dengan suara lirih. Anak itu semakin mengeratkan pelukannya dan kembali mencari posisi nyaman untuk menelusupkan wajahnya.
Namun, tidak bagi Kirana. Gadis itu membulatkan matanya dan menahan napas saat Raffi berbicara. Bagaimana tidak? Gerakan bibir anak itu saat berbicara menyentuh kulit bahunya dan membuatnya semakin geli. Sekujur tubuhnya menegang dan hawa panas itu seakan membakarnya. Ia bingung harus berbuat apa. Ia hanya mampu mengepalkan kedua tangannya untuk menahan detakan jantungnya yang mulai tak beraturan.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Hubby is Cute [REVISI VERSION]
Romance[Reading List WattpadRomanceID Edisi April 2021 Kategori Bittersweet Marriage] [Warning!!! 18+] Adegan dibuat untuk mendukung cerita. [Follow akun author untuk update cerita lainnya] Kirana tak pernah menyangka bahwa tindakan yang ia lakukan atas da...