AWAL

39 6 1
                                    

Happy reading🌸



KIMIA. Satu kata yang paling bisa bikin Chesa langsung menundukkan kepalanya. Chesa bisa menjamin bahwa dirinya akan mengantuk dalam hitungan yang sangat cepat dan buktinya saja Chesa sudah memejamkan matanya. Bagi Chesa pelajaran Kimia salah satu pelajaran yang rumit dibandingkan dengan pelajaran Matematika. Menurut Chesa Kimia itu rumit. Sebenarnya bukan rumit tapi gurunya aja yang kurang enak mengajar. Chesa pernah berpikir bahwa dirinya salah memilih jurusan IPA, karna dirinya bercita cita menjadi pengacara bukanlah pengacara harus masuk ke jurusan IPS? tapi bagi Chesa tidak masalah selagi dirinya bisa masuk ke fakultas ilmu sosial dan politik. 'Aku harus bisa' kata kata itulah yang selalu Chesa ingat dalam keadaan capek dalam pelajaran dan itu menjadi kalimat penyemangat bagi Chesa.

"Chesa bangun," ucap Syifa, "Sa bangun Sa, lu mau kena hukuman lagi sama Bu Rina? Sa bangun Sa," ucap Syifa setelahnya.

"Maurin Chesa Olivia berdiri kamu!" ucap Bu Rina. Chesa menenggakan kepala untuk melihat Bu Rina, "Eh iya Bu saya," sambil tersenyum kepada Bu Rina seolah olah dirinya tidak tahu.

"Keluar kamu dari kelas!" Chesa pun bangkit dari tempat duduknya dan langsung keluar kelas. Tidak, Chesa tidak membantah apapun perintah dari orang lain, dia selalu menurutinya.
Sampai didepan pintu kelas Chesa membalikkan badannya melihat ke arah Bu Rina untuk melihat wajahnya yang sudah memerah akibat menahan amarah kepada Chesa karna setiap pelajaran Bu Rina Chesa tidak pernah tidak tertidur, selalu saja dirinya tertidur. Setelah puas melihat wajahnya Bu Rina, Chesa membalikkan badannya untuk kabur karna takut kena omelan Bu Rina yang super sangat panjang itu.

Di koridor Chesa menahan tawanya agar tidak pecah. Chesa memutar balik arah agar tidak lewat koridor utama karna jika dirinya melewati koridor utama pasti akan bertemu dengan guru yang lain jadi Chesa memilih untuk melewati tangga paling pojok untuk menuju tempat yang biasanya dirinya sedang hukum.

Chesa membuka pintu itu perlahan  "Kamu di hukum lagi Sa?" tanya Bu Pina saat Chesa sudah masuk ke perpustakaan. Bu Pina selaku guru matematika sekaligus penjaga perpustakaan. "Iya Bu" ucap Chesa dengan cengirannya.

"Kamu itu selalu saja mengkantuk, tapi anehnya kamu selalu semangat dengan pelajaran saya," Chesa menahan tawanya "Gatau juga Bu kenapa mungkin ibu terlalu asik ngajarnya," Bu Pina menggelengkan kepalanya.

"Ada ada saja kamu." Chesa pun tersenyum kepada bu Pina "Bu saya baca baca buku ya" pamit Chesa. "Anak itu bener bener unik" Bu Pina tersenyum.

Chesa terus menerus mencari buku yang dia cari dan sampai di pojok dirinya merasa menendang sesuatu dan saat dia menundukkan kepalanya benar saja kalo dirinya tidak sengaja menendang kaki cowok itu.

"Jalan tuh liat liat dong" ucap sih cowok itu. "Eh iya maaf maaf, gak sengaja" Chesa berjongkok agar bisa memohon meminta maaf kepada cowok itu. Dan apa yang di lakuin cowok itu, dia malah nyelonong pergi gitu aja.

"Ada aja orang kek gitu heran gua"-batin Chesa. Chesa bangkit dari jongkoknya dan meneruskan mencari buku yang ia perlukan.

Berbeda halnya dengan cowok itu yang memilih untuk menderetkan bangku untuk menjadikannya alas tidur.

Cowok itu berfikir sejenak tentang cewe tadi yang menendang kakinya dan akhirnya memutuskan untuk melupakannya dan memilih untuk memejamkan matanya.








HALLO GAES:))
AKU GATAU MAU NGETIK APA GAES , AKU JUJUR GAK BISA NGERANGKAI KATA KATA HEHE. MAAF YA KALO ADA TYPO ATAU KURANG MENARIK KATA KATANYA INTINYA AJA PASTI KALIAN TAU KAN HEHEHE. OIYA JANGAN HUJAT AKU YA SOALNYA INI BENER BENER CERITA PERTAMA AKU HEHEHE.
Jangan lupa follow Instagram aku ya gaes @intnsptnaa_ dan @cherylnathaniaa (boleh minta follback kok) hehe


JANGAN LUPA UNTUK VOTE YA TEMAN TEMAN.
MAKASEEH ZEYENGGG🌻



CHESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang