Happy reading🌼
"Sa, toilet kuy kebelet nih" ucap Syifa sambil menarik narik tangan Chesa. "Gak ah males" balas Chesa. Syifa tak menyerah ia tetap akan mengajak Chesa ke toilet karena Syifa paling takut ke toilet sekolah sendiri. "CHESA AYO, GUA KEBELET NIH GAK KASIAN LU SAMA GUA" ucap Syifa meninggikan suaranya.
Chesa menutup telinganya karena suara Syifa yang sangat menyakitkan telinga Chesa, akhirnya Chesa bangkit dari tempat duduknya jalan mendahului Syifa karena kesal dengan suara Syifa.
"Dasar, untung temen" syifa mengejar Chesa yang sudah jalan duluan.
Di koridor Chesa melihat cowok yang di perpustakaan tadi menuju kearahnya Chesa langsung menyikut lengan Syifa, "Apaan sih Sa, sakit tau" Chesa menghelakan nafas karena cowok itu hanya melewatinya saja. "Untung saja hanya melewati tidak berhenti di depan gue"-batin Chesa.
"itu yang gua ceritain" kata Chesa, "yang mana?"balas Syifa penasaran. "Itu yang udah lewat" Syifa langsung membalikan badannya.
"Lo serius Sa dia orangnya?" Syifa semakin penasaran dengan Chesa.
Chesa mengangkat alisnya sebelah "Menurut lo?" Chesa juga tidak tahu apa maksud Syifa berkata seperti itu.
"Apaan sih gak jelas banget lo, ya mana gua tau yang mana." Kesal Syifa. Chesa menghelakan nafas, mungkin Syifa tidak mengerti apa maksud Chesa "Maksud gua tuh, kenapa kek lo tau sama orang itu?"
Syifa langsung mendekat ke Chesa tepatnya pada telinga Chesa dan berbisik "Lo serius gatau dia siapa Sa?" Chesa bingung, "Maksudnya? Kenapa lo ngomongnya bisik bisik, santai aja kali syif" Syifa juga tidak tahu kenapa dirinya bicara seperti itu.
Syifa tertawa, benar juga kenapa dirinya bicara berbisik, apa karena takut kedengaran orang itu? Tidak. "Gini Chesa yang kurang update, dia itu Rafka. Cowok paling paling paling pokoknya." ucap Syifa membanggakan Rafka. "Emang dia siapa kok keknya berpaling paling syif," ucap Chesa bingung. "Penasaran-kan lo, TUNGGU GUA MAU MASUK DULU NANTI KITA LANJUT." Teriak Syifa sambil masuk ke toilet sekolah.
Apa maksud syifa itu, Chesa benar benar tidak mengerti. Chesa masih bertanya-tanya kepada dirinya, siapa dia itu dan keknya Chesa pernah melihatnya, tapi dimana. Saat Chesa lagi memikirkan itu semua tiba tiba di kagetkan dengan suara yang sangat membuat telinga siapapun sakit sampai ke saraf saraf :v
"WOI CHESAAAAAAAA" teriak Syifa dari dekat. "Lo pasti lagi mikirkan Rafka kan?ayo ngaku aja deh" tambah syifa. "Gak tertarik." ucap Chesa sambil mendahului Syifa. "Oke, kalo gak menarik jangan paksa gua untuk cerita" balas Syifa lalu mengejar Chesa.
🐙🐙🐙
Di sisi lain Rafka sedang di kantin, kali ini Rafka bersama para sahabatnya. Karena bosan dengan jamkos di kelas Rafka dan sahabatnya memilih kantin untuk di jadikan pelarian.
"Mau apa Lo ka?" tawar Rendi. Belum Rafka mengeluarkan suaranya Devan dan Iqbal sudah mendahuluinya. "Jadi Rafka doang yang di tawarkan, gua gak?"ucap Devan. "Gua juga gak di tawarkan Ren?" tambah Iqbal.
Rendi menghiraukan ucapan Devan dan Iqbal, sementara Aziz menahan tawanya agar tidak pecah, kalo sampai pecah Rendi akan semakin mengira bahwa Aziz sudah terpengaruh oleh Devan dan Iqbal yang tidak waras.
"Apa Lo ziz mau ketawa? Sudah gak waras lo ketawa cuma gara gara ini doang, humor lo rendah banget serendah nilai ulangan Iqbal." ucap Rendi.
Kali ini benar benar Aziz tidak bisa menahan tawanya, ia langsung terbahak-bahak mendengarkan ucapan Rendi dan ternyata Rafka, Devan juga sedang tertawa sementara Iqbal hanya memasang wajah tidak suka kepada Rendi.
"Eh Ren, mulut lo pedes amat kek sambal mbak Nia" balas Iqbal. "Daripada lo nilai ulangan gak pernah naik naik selalu segitu aja gak malu lo" ucap Rendi. "Ribut yuk Ren, bacot banget lo," kesal Iqbal. Sementara Rafka, Aziz, dan Devan hanya tertawa saja.
Saat Devan hendak akan membuka mulutnya, Iqbal sudah dulu membuat pertanyaan yang menohok untuk Devan, "Ngapain lo? mau ngomong? Gak usah ngomong, omongan lo gak ada gunanya" ucap Iqbal kesal.
Devan langsung menjitak kepala Iqbal, sangking kesalnya ia , bisa bisanya Iqbal bicara seperti itu. Rafka hanya geleng geleng kepala saja, cuma gara gara tidak di tawarkan saja bisa seperti ini.
👦👦👦
Bel sekolah sudah berbunyi semenjak 15 menit yang lalu tetapi Rafka dengan para sahabatnya enggan untuk meninggalkan kelas.
" Gua duluan, emak gua udah nyuruh pulang" Iqbal memecahkan keheningan. Iqbal bangkit dari tempat duduknya dan memakai tasnya, lalu berpamitan kepada yang lain, "Gua duluan bro" dan hanya di bales dengan lambaian tangan oleh para sahabatnya. Tidak lama Devan dan Rendi berpamitan pulang juga. "Gua duluan, awas lu ngapa ngapain" ucap Devan terkekeh. "Di kira Rafka sama Aziz homo" balas Rendi.
Devan tidak mau kalah "Kali aja gitu, Haha" Devan kabur begitu saja meninggalkan Rendi. "Gak usah di dengerin, gua duluan bro" setelah itu Rendi berjalan menuju keluar kelas. "Hati hati" balas Aziz. Rendi hanya mengacungkan jempol nya
Kini tinggal Rafka dan Aziz, Aziz bangkit dari duduknya lalu mengambil tasnya, "Pulang gak lo?" tanya Aziz, "Duluan aja" balas Rafka. "Oke. Gua duluan kalo ada apa apa telpon gua" kata Aziz. Rafka hanya menjawab dengan deheman, "Hmm" balas Rafka.
Setelah para sahabatnya sudah pulang kini tinggal Rafka sendiri, dia memilih mengambil tasnya dan dia taruh di bahu sebelah kirinya lalu berjalan menuju parkiran. Pasti. Pasti parkiran sudah sepi karena bel sudah 30 menit yang lalu dan para fans fans Rafka sudah tidak terlalu terlihat. Setiap. Setipa pulang Rafka selalu menunggu sepi karena ia tidak mau berdesak desakan dengan yang lain.
Rafka mengambil motornya dari parkiran setelah itu keluar dari pekarangan sekolah, tidak jauh dari gerbang sekolah tepatnya di halte bus Rafka melihat cewek itu sedang sendirian.
-RAFKA VIDIAR-
Rafka di liat dari belakang aja udah ganteng apa lagi dari depan.
HEI HEI HEI. TAYO wkwk
SELAMAT TAHUN BARU🎉
eh eh telat ya, gappa ya, yang penting masih suasana TAHUN BARU horeee😂Jangan lupa untuk follow aku @intnsptnaa_ dan jangan lupa untuk VOTE ya karena VOTE itu GRATIS TIS TISSSSSS hehehe, OKURRRRR.
KOMEN DI BAWAH KOMEN PLISSSSS :V
KAMU SEDANG MEMBACA
CHESA
Teen FictionMaurin Chesa Olivia. Seperti matahari yang tidak pernah bosan menampakkan diri, seperti aku yang tidak pernah bosan membuatmu tersenyum kembali. jangan kopas ya:v publish : 13 September 2019