3

102 8 0
                                    

Aku sudah menghabiskan waktu sekitar 7 bulan di Beijing, aku juga sudah berpacaran dengan Cheng Xiao dan aku sangat senang.

Dan ini sedang masa masa ujian, ah aku harus mendapatkan nilai bagus agar bisa melanjutkan kuliahku.

"Xu Minghao bangun, hari ini simulasimu. Bunda tak mau kamu terlambat" Bunda menggoyangkan tubuhku dan menepuk pipiku.

"Iya" aku berjalan ke kamar mandi lalu sarapan dan langsung berangkat, di sekolah aku lah murid yang datang ke lima setelah murid murid lainnya.

"Harusnya tadi aku datang agak telat" kataku sambil menguap, "Minghao-yaa, aku ingin sarapan. Mari sarapan bersama" Cheng mengajakku ke kantin, "maaf Cheng aku sudah makan tadi aku sangat ken..."

Cup..

Cheng Xiao.. Gadis itu..

Ia menciumku!! Di pagi hari!

Nekat sekali anak satu ini, hampir saja aku melumatnya. Ah tapi tak ku pikirkan "kenapa kau melakukannya Cheng?" tanyaku.

"Agar kau tak banyak bicara, aku lelah mendengar semua alasanmu Minghao." jawab Cheng, "tapi tak harus menciumku bukan? Bagaimana kalau aku khilaf? Apa kau hanya modus saja?" kataku.

"Tak ada maksud Minghao!" Cheng menggebrak meja lalu keluar, ya tuhan ini masih pagi aku tak mau ada masalah tolong.

Aku tertidur agak lama, sampai akhirnya aku di tegur oleh guru bahasaku agar tidak tertidur lagi. "Ya maaf bu, saya agak mengantuk" jawabku, "ini simulasi Xu Minghao jaga kesehatanmu!" kata guruku lalu pergi.

"Ya bu maafkan saya" aku mengerjakan soal yang ada di tanganku, "menyebalkan!" gumamku sambil melihat sekitar lalu fokus dengan soal, aku benar benar lelah sangat lelah.

Aku tidur malam untuk menghafal gerakan kung fu dan gerakan bela diri lainnya lalu aku juga menghafal rumus rumus dan pelajaran pelajaran lainnya.

Ah dasar! Selesai simulasi dan UN aku akan hibernasi selama 2 bulan, agar istirahatku cukup. Menyebalkan memang! Aku keluar kelas sambil mengusap wajahku kasar lalu mencuci muka ku.

Aku pergi ke kantin sendirian lalu memesan  burger dan air putih, biasanya aku ke kantin dengan Cheng. Ah wanita itu, ia baru saja menciumku tadi pagi, ntah mengapa aku merasa aneh di ciumnya.

"Minghao, kau sendiri saja dimana pacarmu?" tanya Jun yang tiba tiba muncul. "Cheng, ia entah kemana. Aku tak mengetahui nya jun" jawab ku.

"Bolehkah aku makan bersamamu?" tanya Jun, "iya boleh" jawab ku lalu kita makan bersama.

---

3 bulan sudah ku habiskan untuk ujian ujian dan akhirnya aku lulus, fiuh...lega sekali rasanya melepas semua lelah yang ada.

Aku berhibernasi selama 2 minggu, haha tidak. Aku hanya lebih banyak istirahat daripada keluar dan bermain ponsel. Aku menghabiskan waktu ku di rumah, karena aku sangat lelah.
"Minghao, apa masih lelah?" tanya bunda yang ada di depan pintu, "ya bunda" jawabku. Bunda menghela nafas, "apa kau lupa? Kita akan pindah ke Korea Selatan" jelas bunda.

Aku terbangun dan menganga, "a...aku lupa.." jawabku. "Bunda tolong bujuk ayah agar tak pindah ke Korea Selatan" kataku sambil memperlihatkan puppy eyes ku. "Ah tak bisa Xu Minghao, ayah bekerja untuk kita" kata Bundaku.

"Kumohon, aku tak mau meninggalkan Cheng" kataku, "berbicaralah ke ayah, bunda tak bisa apa apa" jawab bundaku lalu pergi.

"Ah Cheng maafkan aku, tapi sepertinya aku pernah bilang kalau pindah ke Korea adalah suatu keberuntungan untukku. Lupakan" gumamku, aku mencari ayahku. "Bunda, ayah kemana?" tanyaku, "ia sedang keluar bersama teman temannya" jawab bundaku.

My mine! •Xu minghaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang