Bagian 2

7 2 0
                                    


Hay guys, aku balik lagi nih, Hehe...

Maaf kalo cerita aku enggak menarik, soal.nya aku juga cuma mau nuangin perasaan aku yang sebenernya sih, Hehe...

Yeuhh, malah curcol kan, Maapin ya...

Langsung ke cerita aja ya

Oke

C
E
K
I
D
O
T
T
T


~Kalian adalah sumber kebahagiaan ku. Terimakasih sudah menemani hari hariku. Love you, BTS~ Normalissya Putri.


Disebuah kamar terlihat 2 orang masih bergulung nyenyak dibalik selimut tebal. Padahal matahari hampir mencapai puncak kejayaannya, hingga sebuah ketukan pintu mengusik tidur mereka.

"Rio, Putri bangun sayang. Ini udah hampir jam makan siang! Bunda udah siapin makan buat kalian" teriak bunda dari balik pintu. Setelah beberapa detik terdengar derap langkah kaki menjauh.

Dan dengan cepat Putri membuka mata dan mengerjab beberapa kali. Setelah dirasa nyawanya terkumpul, Putri berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci mukanya.

"Kak, bangun! Disuruh sarapan sama Bunda" ujar Putri sambil mengguncang tubuh Rio.

"5 menit" ujar Rio.

"Ya udah Putri panggilin bunda" ujar Putri.

Dengan mata yang masih tertutup Rio memegang lengan Putri, menariknya hingga terduduk disamping nya. Belum sempat Putri melayangkan omelannya, Rio sudah lebih dulu menarik kedua pipi chubby Putri.

"Ya, kak Rio iniw tuw sawkit tawu ish" ujar Putri tak jelas.

"Lo ngomong apa sih, gk jelas!" Ujar Rio masih memainkan pipi Putri layaknya squisi.

"Bunda hemphh..." teriakan Putri terhenti karna mulutnya dibekap oleh Rio.

"Kak lepas ih, Putri enggak bisa napas nih" ujar Putri.

"Oh iya, Hehe..." reflek Rio melepas tangannya dari mulut Putri.

"Kak Rio ngeselin ih! Liat aja, Putri aduin ke bunda" ujar Putri berlari ke ruang makan. Dengan cepat Rio menyusul Putri karena kalau benar ia mengadu habis sudah Rio nanti.

"Rio" tegur bunda. Rio membeku ditempatnya.

"Iya bun" ucap Rio.

"Kamu apakan Putri sampai pipinya merah begitu?" Tanya Bunda.

'Duh mati gue' Batin Rio.

"Itu bukan, Rio itu em..." Jawab Rio gelagapan.

"Itu apa?" Tanya Bunda menuntut jawaban.

"Habisnya Putri gemesin sih bun, pipinya chubby kayak squisie" ujar Rio sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ya sudah, jangan diulangi lagi. Sekarang kalian makan udah bunda siapin di meja" ujar Bunda Manda.

"Bunda enggak makan bareng kita?" Tanya Putri.

"Enggak sayang. Bunda buru buru" ucap bunda sambil menyeret kopernya.

"Emang bunda mau kemana, kok bawa koper segala?" Tanya Putri yang sudah menghabiskan makanannya.

"Bunda ada mitting bareng client di Vietnam" jelas bunda.

"Kok jauh sih bun. Bunda berapa hari di sana?" Tanya Putri lagi.

"Paling lama sebulan sayang" jelas bunda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bring It Back!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang