"Masakannya sudah siappp" sebut seorang cewek yang selesai memasak. Sebut saja dia Mentari, Mentari Savanna. Pagi itu, suasana dapur dirumahnya sangat berantakan,seperti biasanya dia membuatkan sebuah makan pagi untuk teman yang sangat di sayanginya.
"Wahh, wangi sekaliii. Jadi nggak sabar untuk nyicippp" Ini dia, teman yang ku ceritakan pada dialog pertama .kurang lebih mereka bisa dibilang sahabat, sahabat yang sangat Mentari sayangi. Dia adalah Bintang Dirgantara, salah satu teman masa kecilnya, sekaligus orang yang tinggal dirumahnya.
Mentari,kemudian meletakkan masakan yang telah dibuatnya ke dalam mangkuk berukuran sedang untuk disantap oleh mereka . Hari hari yang mereka berdua jalani bak suami istri ini, sering sekali disalah artikan oleh orang di kampusnya.
"Bin,nanti malem nggak ada kerjaan kan?"
Tanya Mentari sambil mengunyah makanan."Nggak dong. Seperti biasanya, aku nggak ngapa ngapain"
Ucap Bintang yang saat itu membuat susu coklat untuknya."Yessss. Yaudah, gimana nanti kita pergi aja ke tempat ice cream, sekalian aku juga kepengen beli macaroon. Gara gara nonton ASMR video nih, jadi kepengen ngemill yang manis manis"
Sembari meminum susu coklat yany dibuatnya, Bintang kemudian melanjutkan perkataan dari Mentari.
"Kamu udah kayak orang ngidam aja, yaudah nanti kita pergi. Sekalian temenin aku ke pemakaman juga, udah lama nggak ketemu Papa sama Mama"
"Okey sipppp. Dari tadi mentingin susu coklat nya aja, makannya kapan?"
"Yaudah yaudah deh aku otw makan nih."
"Nah gitu dong"
Bintang sendiri merupakan, anak yatim piatu sejak dirinya masih berusia balita. Orang tua dari Bintang sendiri terkena kecelakaan yang membuat mobil yang mereka tumpangi terbakar hangus.
Beruntung sekali Bintang kecil dapat selamat dari kecelakaan itu walaupun tetap dirawat di rumah sakit dalam beberapa hari, dalam keadaan koma. Begitu juga dengan kedua orangtua nya, mereka tewas saat diperjalanan menuju rumah sakit, luka bakar yang sangat parah membuat dokter berkata lain.
Bintang kecil tidak dapat sepenuhnya kebahagiaan saat dirinya kecil . Trauma yang dialaminya membuat dirinya menjadi pribadi yang penurut dan pendiam. Beruntung keluarga Bintang dan Keluarga Mentari sangatlah dekat, Bintang kemudian dititipkan kepada orang tua Mentari untuk dijadikan teman dekat . Orang tua Mentari sepakat akan menjodohkan mereka berdua saat telah dewasa.
Pagi itu, Mentari tengah sibuk membersihkan rumah yang sangat kotor dan berantakan. Bintang juga sangat sibuk membantu Mentari berberes beres rumah, hingga pada akhirnya pekerjaan yang mereka lakukan selesai.
"Huhh, capek sekalii. Hari gini mending nonton Film " keluh Mentari saat itu
"Akuu ikutttt"
"Aku ambil pop corn dulu, biar kerasa filmnya"
Bintang kemudian bersiap siap duduk di sofa untuk menonton film yang akan ditontonnya. Mentari sendiri sedang pergi untuk mengambil pop corn untuk mereka.
"Okeyy, let's goo"
"Bin, mau puter kaset apa?"
"Seperti biasa"
"Titanic lagi?"
"Hehehe"
"Yaudah deh, buat ngilangin badmood"
Kemudian Mentari duduk disamping Bintang dan kemudian merebahkan, kepalanya di bahu Bintang.
Bintang kemudian memeluk Mentari dan menikmati film ' Titanic' yang hampir tiap minggu mereka tonton. Hingga akhirnya, mereka berdua tak sadar sedang ketiduran.
"Hoaftt. Ini udah jam berapa?"
Ucap Mentari sambil mengangkatkan tangan ngantuknya."Eh? Hoaftt. Udah jam 3 aja"
Mereka berdua kemudian melepaskan pelukan mereka masing masing. Dan mulai sibuk dengan urusan masing masing.
"Yaudah aku mandi dulu, baru kita jalan jalan. Sesuai janji heheheheheh"
Cibir Mentari untuk Bintang"Iyaaaa.. Aku jugaa.." ucap Bintang sambil menyubit pipi tembem bak Bakpao Sambil memberikan ekspresi gemas terhadap Mentari.
"Udah udah lepas, nafas kamu bau. Kumur kumur sono. Gosok gigi juga, Abis itu mandi. Pake minyak wangi, dandan yang rapihhh"
"Iya iyaaa. Kamu juga mandi, badannya bau kebo nih. Hahahaha" ucap Bintang sambil berlarian mengejek Mentari yang saat itu sedang kesal.
"Awas ya kamu yaa.. Kalo dapet aku gelitik"
"Ayo ayo coba siniii gak takut hahahaha"
Kemudian mereka berlarian kesana kemari, ikut meramaikan komplek mereka dan isi rumah yang sangat sepi.
"Nah kamu dapet juga akhirnya" ucap mentari sambil menarik telinga Bintang bak Emak Emak.
"aduh aduh, sakit sakit iya iya ampun ampun. Aku mandi nih yaa Mentarii Sayanggg."
"Yaudah sono gih mandi"
Kemudian Bintang tersenyum memandangi Mentari, kemudian memeluknya dan sembari berkata.
Aku adalah Bintangmu, yang siap mendengarkan semua isi hatimu. Dan kamu adalah Mentariku,yang siap menerangi dan menghangatkan hari hari ku -Bintang Dirgantara-
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend
Teen FictionCuma temen, nggak lebih. Dulu sih begitu sekarang sudah berbeda. Secarik cerita yang akan ku ceritakan kepada wattpad lovers pecinta genre romance. Terutama buat kamu yang hubungannya sama dia ngga ada apa apa, dan masih menunggu kepastian dari si d...