[🌻] two, possessive

316 54 2
                                    

"Apa kamu tidak bisa jika tidak tersenyum manis seperti itu pada Sihoon?"

Hangyul mendongak, menatap kekasihnya yang tiba-tiba berdiri disampingnya.

Ia baru saja bertemu dengan Sihoon—mantan kekasihnya, tentu saja bukan untuk macam-macam. Sihoon hanya tak sengaja berpapasan dengan Hangyul saat berada dicafe, dan berakhir dengan perbincangan singkat.

"Apa hyung cemburu?"

"Tentu saja, kau tidak boleh membagi-bagikan senyumanmu seperti itu. Hanya aku seorang yang boleh melihatnya"

Hangyul tertawa singkat lalu bangkit dari duduknya untuk mengecup singkat bibir kekasihnya.

"Jangan khawatir bagitu. Mungkin aku membagikan senyumku, tapi kalau hatiku hanya satu untukmu seorang, tidak akan aku bagi-bagikan"

Seungyoun terkekeh lalu mengecup lembut dahi kesayangannya, darimana Hangyul belajar gombal? Sial manis sekali.

"Tapi tetap saja hatiku tidak tenang, bagaimana kalau Sihoon itu kembali jatuh cinta akibat senyumanmu itu?"

"Tentu saja aku akan menolaknya, lagipula sudah ada Seungyoun hyung dihatiku hehehe"

Sial sial sial.

"Aku tetap tidak setuju ah~"

"Lalu, hyung mau aku bagaimanaaa??"

"Terserah, hanya saja jangan mengeluarkan senyuman itu. It's to dangerous, babe."

"Tapi bagaimana kalau aku dinilai terlalu jutek dan dijauhi teman-temanku?"

"Tidak masalah, kamu masih punya aku. Aku tidak akan penah menjauhimu walau se-senti pun"

Hangyul tersenyum kembali, Seungyoun yang sangat posesif, ia menyukainya.

"Ngomong-ngomong, aku lapar. Ingin ice cream!"

Seungyoun menatap heran kekasihnya yang sudah mengembangkan senyumannya disana.

"Memangnya ice cream itu bisa membuatmu kenyang?"

"Tidak, tapi siapa peduli. Aku ingin ice creammm!!"

Seungyoun terkekeh gemas lalu mencubiti pipi Hangyul yang berisi akhir-akhir ini.

"Iya, baiklah. Ayo makan ice cream"

Seungyoun menggenggam jemari Hangyul dan berlalu keluar cafe menuju kedai ice cream terdekat.

"Aku pesan satu ice cram susu!"
"Hyung ingin apa?"

"Samakan saja denganmu"

"Baiklah, jadi ice cream susu nya dua"

Lalu setelah memesan, Hangyul menggiring kekasihnya untuk duduk

Seungyoun melirik Hangyul yang tersenyum sumringah sedari tadi. Ah, menggemaskan seperti biasanya.

Tak lama, ice cream sudah tersedia dihadapan mereka. Setelah mengucap terima kasih, tanpa aba-aba Hangyul menyambar ice cream dan memakannya seperti anak kecil yang kelaparan.

"Sesuka itu sama ice cream, hm?"

Hangyul yang sibuk dengan kegiatan makannya hanya mengangguk sebagai respon.
Tak dapat dipercaya bahwa kekasihnya yang manis ini dulunya seorang preman sekolah yang disegani dan suka berkelahi.

"Sampe belepotan gitu makannya, astaga"

Hangyul hanya menoleh lalu mengerjapkan matanya

"Dimana? Kok aku ga berasa?"

𝐬𝐮𝐧𝐟𝐥𝐨𝐰𝐞𝐫 +𝐬𝐞𝐮𝐧𝐠𝐲𝐮𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang