💜

9.5K 1.2K 168
                                    

Makasih yang udah baca. Aku nggak nyangka banyak yang suka.

Happy Reading

"Tidak panas"guman mark.

"Hyung aku ini sedang senang"kata Jeno dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya.

Jeno mengusap pipinya dan tersenyum lagi. Mark yang melihat itu hanya menggelenggelegkan kepalanya heran, tapi Mark senang Jeno benar benar terlihat bahagia.

"Renjun?"

Jeno dengan antusias mengangguk dengan bibir yang tersenyum dan eyesmilenya yang menawan.

"Aku sangat senang Hyung"kata Jeno.
"Di banyak bicara denganku dan juga menggenggam tanganku bahkan tidak melepasnya"kata Jeno sambil tersenyum lagi.

"Secinta itu kau dengan Renjun?"tanya Mark.

"Hu'um dia sangat baik Hyung"kata Jeno.

Mark hanya tersenyum menatap Jeno. Apapun yang terjadi antara Jeno dan Renjun, Mark hanya berharap itu akan menjadi hal yang baik kedepannya dan tidak membuat Jeno seperti dulu saat belum mengenal Renjun.

"Istirahatlah ini sudah malam"kata Mark.

Jeno menurut dan langsung membaringkan dirinya diranjang karena sedari tadi Jeno hanya diam dan tersenyum tidak jelas bak orang gila di atas ranjang.

Mark menaikkan selimut sampai ke dada Jeno dan menepuk pipi Jeno pelan karena sejak tadi Jeno terus tersenyum.

"Jen, tidur, jangan terus tersenyum, kau menakutkan"kata Mark.

Jeno mengangguk dan mencoba tertidur tapi sesuatu membuatnya penasaran.

"Mark-hyung?!"

"Aku masih disini Jen"

"Sebenarnya aku sangat ingin tahu sesuatu, Hyung akan menjawabnya tidak?"tata Jeno.

"Tanyakan saja"

"Wajah Renjun itu seperti apa?"tanya Jeno.

Mark tersenyum dan mengusap puncak kepala Jeno sayang.
"Jika waktunya telah tiba kau bisa melihatnya sendiri. Tapi menurutku Haechan lebih manis dari pada Renjun"jawab Mark.

"Hyung, aku tidak berharap aku akan mendapatkan donor, aku ragu ada orang yang mau mendonorkan matanya untukku"lirih Jeno.

"Hyung masih mengusahakannya jadi tenang saja oke? Tidurlah ini sudah malam"kata Mark.

"Iya, terimakasih sudah mau mengurusku, pasti sangat merepotkan"kata Jeno.

"Aku sudah menyayangimu seperti adikku jadi tidak merepotkan"

Jeno mengangguk lalu mencoba tertidur karena dia juga merasa lelah karena kegiatan mereka tadi.
.
.
.
.
.
"Bos Please, suara Haechan tidak kalah bagus dariku"

"Hahh baiklah, teruskan pekerjaanmu"

Renjun menghela nafas lega karena hari ini dia bebas dari tanggungan menyanyi dipanggung. Renjun curiga sebenarnya penyanyi yang disewa cafe ini sudah dipecat sejak lama karena dirinya akhir akhir ini kerap dipaksa menyanyi dipanggung.

Renjun kembali melanjutkan pekerjaannya. Renjun mendatangi setiap meja yang baru terisi dan mencatat pesanan mereka hingga Renjun berada didepan meja Mark dan Jeno.

"Mark-hyung, Jeno, ingin pesan sesuatu?"tanya Renjun.

Jeno tersenyum saat mendengar suara Renjun, Renjun yang melihat Jeno tersenyum pun ikut tersenyum sambil melihat Jeno yang terlihat semakin tampan dengan eyesmilenya.

𝑇ℎ𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡ℎ𝑒𝑟𝑠 [ 𝑁𝑜𝑟𝑒𝑛 ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang