💛

7.5K 960 56
                                    

Haiii kalian yang setia menunggu kelanjutan work ini, aku dah update nihh

Maaf kalo agak berantakan, nanti aku revisi lagi dehh, tapi kalo inget..

Oke guys sekian

Happy reading

"Hahh hahh hahh"

Jeno menyipitkan matanya saat yang dia lihat adalah ruangan gelap. Jeno menatap sekitar dan mendapati Renjun tidur disebelahnya.

"Mimpi"gumannya.

Jeno memeluk tubuh Renjun dan pergerakan tiba tiba Jeno membangunkan Renjun dari tidurnya.

"Jeno?"panggil Renjun.

Jeno memejamkan matanya saat Renjun mengusap kepalanya. Jeno juga mengeratkan pelukannya hingga tubuh mereka benar benar menempel.

"Mimpi buruk?"

Jeno mengangguk. Jeno mencium bahu telanjang Renjun dan menatap namja itu. Jeno mensejajarkan wajah mereka.

"Renjun.."

"Hm?"

Mereka tetap pada posisi itu selama beberapa menit hingga Jeno kembali membuka suara.

"Injunie tidak akan meninggalkanku kan?"tanya Jeno sambil menatap Renjun dengan mata berkaca kaca.

"Tidak, ada apa? Apa yang kau pikirkan hm?"tanya Renjun sambil mengusap dahi Jeno yang berkeringat.

"Hiks aku memimpikan hal yang sangat buruk hiks"kata Jeno.

Renjun memeluk tubuh besar Jeno dan mengusap belakang kepala Jeno. Renjun mencium puncak kepala Jeno dan dahi namja itu.

"Tidak apa apa. Aku ada disini, di depanmu"kata Renjun.

Jeno menatap Renjun, air matanya kembali mengalir saat mengingat mimpinya, semua kemungkinan buruk memenuhi kepalanya.

"Renjun hiks..."

Renjun tersenyum dan mengeratkan pelukannya. Senyumnya semakin melebar saat merasakan Jeno juga memeluk dirinya tak kalah erat.

"Aku bermimpi hiks jika orang yang menabrak Chenle hiks adalah orang tuaku"kata Jeno sambil menatap Renjun.

Renjun hanya diam, tangannya yang sejak tadi memeluk erat dan mengusap kepala Jeno langsung berhenti. Jeno melihat mata Renjun mulai basah.

"Itu hanya mimpi Jeno"kata Renjun dengan suara bergetar.

"Bagaimana jika kenyataan?"tanya Jeno.

Renjun menggelekan kepalanya dan tersenyum meski terlihat terpaksa. Air matanya lolos begitu saja.

"Tidak usah dipikirkan. Ayo tidur ini masih terlalu pagi untuk bangun"

Jeno kembali tertidur karena usapan tangan Renjun di kepalanya. Renjun menatap Jeno dengan perasaan tak menentu.

Renjun menatap Jeno yang tertidur. Jeno benar benar terlihat tampan, Renjun mengusap pipi Jeno yang masih basah air mata.

"Apapun yang terjadi pasti sudah digariskan tuhan. Aku percaya kita memiliki jalan yang indah bersama, aku tidak akan meninggalkanmu Jeno"

Renjun menyatukan dahi mereka dan memejamkan matanya untuk melanjutkan tidurnya

•~•~•~•~•~•~•

"Ugh"

Renjun membuka matanya saat merasakan perutnya terasa mual. Renjun mendudukkan dirinya di ranjang, Jeno sudah berangkat menjemput orang tuanya di bandara.

𝑇ℎ𝑒 𝑤𝑎𝑖𝑡ℎ𝑒𝑟𝑠 [ 𝑁𝑜𝑟𝑒𝑛 ]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang