Pak Andi, Guru Matematika Ku

3.9K 61 6
                                    

Pagi itu hari cerah, perjalanan ku ke sekolah sangat menyenangkan, hati ini merasakan riang gembira dan dipenuhi motivasi semangat tuk menuntut ilmu.
Disepanjang jalan menuju sekolah ku lihat para murid lain juga sedang bergegas berangkat menuju sekolah.
Sekolah yang sangat ku cintai dengan semua cerita indah didalamnya.
Sekolah ku tak jauh dari rumahku, aku cukup menempuh perjalanan 15 menit menggunakan motor Vario ku sudah sampai.

Setibanya di sekolah, aku disapa oleh Pak Rohman, bapak Satpam Sekolah yang selalu memberikan cerita-cerita hantu yang selalu membuatku duduk manis terdiam mendengarkan. Hehehe~

"Pagi, Mas Banu, jangan kelupaan lagi kuncinya."
"Hehe~ iya pak. Maaf ya suka merepotkan."
"Ndak apa-apa, cuma mengingatkan saja."
"Siap pak. Saya masuk dulu ya pak."
"Nggih mas Banu. Semangat."
"Semangat juga pak."

Ah~sungguh indah pagiku. Sebelum menuju kelas, seperti biasa aku harus menulis jadwal piket ku di ruang OSIS yang berada tak jauh dari kelasku. Hanya terpaut 2 kelas saja.

Setibanya aku di ruang OSIS, ternyata sudah ada Mas Dirga yang saat itu sedang duduk menatap laptop OSIS dengan tatapan serius.

"Pagi Mas"
"Eh, Nu. Pagi."
"Lagi ngapa mas?"
"Ini Nu, gue lagi liat-liat contoh-contoh desain untuk backdrop acara kita besok."
"Oh gt. Wah pantes aja dah serius banget tu muka."
"Hehe~iye. Begitu ya keliatannya? Padahal gua biasa aja lho."
"Hehe~selow bang. Udeh ye, mo ke kelas mas."
"Oke Nu, absen jangan lupa."
"Udeh mas."

Yah begitulah kegiatanku setiap pagi. Kegiatan yang menurut mereka monoton, tapi dengan keberadaan ku di kepengurusan OSIS membuat hidupku berwarna.

Oh ya, namaku Banu, sebut saja begitu, hehe~
Aku salah satu murid SMA di salah satu sekolah di kota kecil yang terkenal sebagai lumbung padi dan kota industri. Dan ini lah kisah perjalanan hidup awal mula bagaimana aku bisa mencintai seseorang yang tak seharusnya ku cintai.

---------------------------------------------------------

Jam mata pelajaran pertama telah usai, pelajaran Fisika selalu membuatku sakit kepala. Tapi tak apa, begitulah tugas murid, belajar dan belajar.

"Nu, tugas matematika yang kemarin dah lu kerjain belum?"
Saut Roby salah satu teman tambunku yang selalu bermimpi mempunyai badan atletis dan salah satu anak yang sangat menggemari olahraga apapun. Memang ku akui, walaupun tubuhnya gempal, tapi soal olahraga Robi lah jago nya. Mulai dari badminton, sepakbola, basket, voli hingga taekwondo sekalipun, Robi lah yang mahir melakukannya. Yah dia lah teman terbaikku. Setelah kami lulus SMP, dia terus ikut kemana pun sekolahku. Dan beruntung nya di kelas 2 SMA kami satu jurusan.

"Sudah Bi. Lu dah belom?"
"Belum Nu. Lupa gua kemarin balik sparing."
"Lu pan dah gua wa cuy."
"Lupa gua. Ajarin gua napa."
"Iyeee, lu mah minta ajarin ujung-ujungnya copas ndut."
"Hahaha~iye lu tau lah gua, basa basi dulu cuy."
"Deuh, lu tu ya...jangan olahraga doang lu bagusin ndut. Mata pelajaran lain juga..."
"Ssstt~iye iye besok gua catet biar gak lupa."
"Hehe~terserah dah. Nih...."

10menit berselang, seseorang masuk ke dalam kelas. Perawakannya gemuk, putih, wangi parfumnya menenangkan, rambut yang klimis sangat cocok dengan senyum dan wajah tampan.

"Pagi semuanya" ucapnya dengan suara nyaring namun membuat ku duduk terdiam dan seakan terhipnotis dengan seorang pria yang berada tepat dihadapan ku.
"Pagi~"
"Oke hari ini saya yang akan mengajar kalian mulai hari ini."
"Pak maaf, Bu Mala kemana ya?"
"Untuk hari ini Bu Mala sudah tidak mengajar lagi, dikarenakan beliau harus keluar kota. Oke sebelum kita mulai pelajaran nya, perkenalkan nama saya Andi. Saya yang akan menggantikan Bu Mala untuk mengajar matematika dikelas 2. Jadi mari kita buat belajar matematika yang asik ya. Siap?"
*Sejenak suasana kelas sunyi senyap...pertanyaan pak Andi tak terjawab...
"Oke sebelum saya mulai, alangkah lebih baiknya kita berkenalan. Nanti kalian perkenalan nama kalian satu persatu ya. Mulai dari baris terdepan di pojok kiri saya. Oke?"
"Oke pak"

Pak Andi, Guru Matematika kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang