kata mereka hujan adalah sebuah kebahagian.
kata mereka hujan tak pernah menyakiti.
kata mereka hujan adalah suatu kebahagiaan sederhana.
tapi tidak bagikuuu
senyum itu palsu
apakah kau pernah bingung pada dirimu bahwa dirimu itu salah atau benar?
...
"Taehyung mau alesan apa lagi yang akan kau beri" "Bersihkan halaman belakang sekolah sekarang dan kau Jimin awasi Taehyung" ucap Kang Ssaem secara mutlak.
Taehyung menatap Jimin tak suka. Mengapa keadaan seolah olah membuka luka itu kembali.
Taehyung mulai mengambil sapu halaman untuk membersihkan daun maple yang berguguran. Sedangkan Jimin hanya duduk di kursi taman memperhatikan Taehyung dalam diam.
"Daun berguguran sama seperti saat terakhir kita melihatnya, kau masih mengingat itu kan" ucap Jimin sambil menatap daun maple yang mulai berjatuhan kembali dari pohon.
"Bisakah kita tidak usah berbicara tentang itu semua seperti layaknya kita saling mengenal dan dekat" tegas Taehyung tanpa melirik Jimin.
Diam Jimin membisu tak dapat menjawab merangkai kata kata untuk membalas ucapan Taehyung.
"Daun maple tersebut akan pergi dan menghilang seperti aku"" lirih Jimin sangat pelan mungkin hanya angin yang dapat mendengarnya.
Jimin mencoba kembali tersenyum saat ia merasakan pusing yang tiba tiba mulai menjalar di kepalanya.
"Kumohon jangan sekarang" lirih Jimin.
Ia berusaha bangkit berdiri dan berjalan sedikit terseok terseok ke kamar mandi.
Taehyung yang melihat Jimin terseok seok hanya menanggapi bahwa Jimin sedang mencari perhatian.
Jimin mengunci pintu kamar mandi setelah ia memasukinya. Ia langsung menjatuhkan dirinya dan meremas seragamnya. Sangat sakit itu yang Jimin rasakan saat ini. Pemuda tersebut berubah menjadi pucat. Jimin menahan ritihan saat darah mulai keluar dari. Thalasemia membuatnya menjadi seperti ini. Matanya mulai berkunang kunang namun ia tetap mempertahankan kesadarannya penuh.
Ia mengelap darahnya menggunakan sapu tangan saat ia rasa peningnya mulai berkurang. Ia berusaha bangkit dan mencuci wajahnya dengan air.
Ia mulai berjalan keluar dari kamar mandi. Namun saat berada di pintu kamar mandi, Jimin berpaspasan dengan Taehyung yang akan mencuci tanganya.
Jimin hanya mengulas senyumnya sebelum benar benar keluar dari kamar mandi dan Taehyung terlihat acuh tak acuh.
Namun ada yg janggal bagi Taehyung. Ia menemukan sapu tangan dengan noda darah terjatuh dari kantung celana Jimin. Rasa penasaran Taehyung terkalahkan oleh keacuhan hatinya.
Akhirnya ia hanya menaruh sapu tangan tersebut di kantungnya tanpa memikirkannya lagi.
Hari mulai petang ketika senja mulai memunculkan dirinya dan matahari mulai bersembunyi di balik permen kapas yang berada di langit.
Jimin merentangkan tangannya sambil memejamkan matanya dan berdiri di balkon kamarnya. Ini adalah tempat kesukaan dirinya. Dulu semasa kecil, ia akan selalu berada ditempat itu bersama kedua orangtuanya memandang senja dan menyanyikan lagu kesukaan mereka. "Rain rain go away come again another day" Selintas lagu itu terngiang kembali di kepalanya. Memang aneh lagu tersebut dinyanyikan saat menatap senja namun Jimin kecil hanya hafal dengan lagu itu. Jimin masih ingat betul, dulu ia akan merengek kepada orangtuanya saat senja yang dilihatnya menghilang dan akan tergantikan oleh gelapnya malam. Jimin tersenyum simpul dan membuka matanya namun ternyata mata itu sudah meneteskan air mata. Dia pejamkan lagi mata itu menikmati angin yang mengusap halus surai rambutnya. Ia hanya ingin kembali pada masa itu. Masa dimana ia sangat bahagia
yuhuuuu i'm back terlalu lama menghilang nih maaf terlalu lama tidak melanjutkannya bagi yang udah lupa ini itu ceritanya bisa tanya kok atau baca lagi i luv you gaisss💜
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.