Bagian 2: Aneh

13 3 0
                                    

Kebahagiaan bukan dengan tertawa tiap harinya, namun bahagia yang sesungguhnya ketika kita dapat memberi manfaat terhadap hari tanpa terdapat lafaz keluh di dalam nya.

-sywtrmhrani_
********************************

🏫🏫🏫

"Assalamualaikum". Ucapku sambil mengetuk pintu.

"Waalaikumussallam". Jawab beberapa siswa dan siswi dan melihatku dengan tatapan aneh.

"Ohh, kamu siswi baru itu ya?, kenalin nama ku Kherin Anatasya, dan kenalin juga ini sahabatku namanya Putri Anadella". Ucap siswi itu dan menjulurkan tangan tanda ia ingin berkenalan dengan ku.

"Iyaa, namaku Tasya Anifah". Jawabku dengan menyambut uluran tangan darinya, dan memberikan senyuman dengan deretan gigi yang melebar😁.

"Oh iya, disebelah bangku ku ada bangku kosong, kamu bisa duduk disana". Ucap putri.

"Terima kasih atas perhatiannya, saya senang bertemu dengan kalian". Ucapku.


Tidak berselang lama..


Kringg.. kringgg..

Bell sekolah berdering sangat keras, membuat semua siswa dan siswi berlarian menuju kelas dan mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran yang akan berlangsung.
Tapi...
Itu semua tidak terjadi di kelas ini, semua siswa dan siswi terlihat santai, dan bahkan salah satu siswa sedang memakan bekalnya saat itu.
Aku dibuat aneh dengan tingkah laku mereka, aku sempat berpikir apa yang harus ku lakukan, apa aku salah masuk kelas kali ya..
Tapi tidak mungkin, jelas jelas tadi sebelum masuk aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa dipintu itu tertera tulisan 'XI MIA 3', dan aku yakin, kelas ini sama persis dengan kelas yang aku lihat saat pendaftaran.

Tiba tiba..

"Assalamualaikum anak anak". Ucap guru itu sambil melihat beberapa siswa yang berlari menuju meja mereka masing masing.

"kenapa tidak ada satu pun dari kalian yang membuka buku?, kalian punyakan jadwal pelajaran kan, dan seharusnya kalian sudah buka buku pelajaran saat ini!". Ucap guru itu dengan tegas.

Semua terdiam, ruangan serasa tidak ada orang sama sekali, dan hanya detik jarum jam yang terdengar saat itu.
Dari kejadian ini aku bisa tau bahwa bu guru ini salah satu guru terkiler disini☇.

"Kamu, kamu siswi baru itu".
Ucap guru itu Sambil menunjuk kearah ku.

"I...iyaa..a buk". Jawab ku gugup.

"Ohh, semoga kamu betah di kelas ini". Ucapnya dengan tatapan sinis.


Aku rasa ini bukan tempatkuu.


...

"Nif, kantin yuk". Ajak kherin.

"Hmm.."

"Pliss, mau ya, kamu harus nyobain makanan yang paling enak di sekolah ini, dijamin gak bakal nyesel deh.." rayu kherin dan putri.

"Iya deh iyaa, tapi bentar aja ya, aku mau lanjutin tugas tadi belum siap".

"Okedeh". Ucap mereka serempak.

Setibanya kami di kantin, aku melihat bahwa murid di sekolah ini jarang yang namanya berbaur, mereka lebih berkelompok, dan kurasa tidak seasik sekolah ku yang duluuu😪,Nifa pliss deh, ini kan sekolah pilihan mu, kamu sendiri yang milih, dan cukup gak perlu banding bandingin dengan sekolah mu yang dulu, gimana mau move on dengan Jakarta kalau gini caranya..

"Buk, pesen soto nya 3 ya, tapi punya saya kayak bisa ya buk". Ucap kherin.

"Sip non".

"Duduk yuk, di situ kosong tuh.."
Ajak Kherin.

"Kalian kenal ga sama Alfa?". Ucap ku membuka pembicaraan.

"Semua murid disini pasti kenal sama dia". Jawab putri.

"Kok bisa gitu?". Ucap ku dengan polos.

"Ya bisa la,bisa di bilang dia kepala poak disini, dan rata rata siswa disini pada takut sama dia, sedangkan siswi nya bukan takut malah ngejer ngejer tuh cowok😂, tapi ga termasuk gue yaa..".
Ucap putri cengengesan, Membuat Nifa semakin bingung.

"Udah deh, aku nanyak nya serius".

"Ya aku juga serius, ga lagi bercanda, kalau gak percaya liat aja noh". Jawab Putri sambil menunjuk ke arah kantin Pak Toyo, dimana segerombolan cewe sedang menatap Alfa dengan kagum.

"Dia senior kita, kelas XIII IPS 1, bisa di bilang dia cowok favorit di SMA ini, dan gak salah kalau cewe cewe di sini pada nyantol sama tu cowok". Jelas kherin.

"Kalau soal nama lengkap dia kalian tau?". Tanya ku penasaran.

"Muhammad Ali Faresta". Jawab kherin dan putri serempak.

"Trus kok panggilan nya Alfa?"

"Iyaa maksud Alfa itu ya Ali Fatesta". Jawab Putri.

"Ohh.. okey.., aku ngerti sekarang".

"Kenapa? Suka ya sama kak Alfa?, eakkk dah dapat gebetan aja nih". Tanya putri dengan mata godaan nya.

"Ihh engga la, masa iya aku suka dia".

"Engga salah kok kalau Nifa naksir kak Alfa lagian dia juga baik, memang si degil anak nya, tapi setidaknya dia ga pernah mainin cewek, tapi ya selama aku sekolah di sini belum pernah tu denger kalau kak Alfa pacaran". Ucap Kherin sambil melirik ku.

"Udah ah, yuk makan kasian makanan nya di diemin".ucapku

"Jangan ngalihin pembicaraan deh". Ucap Putri.

"Udah.. makan dulu nanti dingin lagi makanan nya". Ucap ku dengan ketus.

...

Bersambung..

Jangan lupa vote ya❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

There Is Love In BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang