Part 1 - Tamu di Sore hari

7 2 5
                                    

"Zaki, bangun nak."
Suara halus ibu yang seketika membuat Zaki terbangun dari tidurnya.

4 jam perjalanan Bandung - Sukabumi membuat siapapun lelah selama perjalanan.

Papa Zaki mendapat surat pemindahan tugas dari pusat, sehingga mereka harus pindah ke Sukabumi. Zaki adalah anak tunggal dari sepasang suami istri Andre dan Astri.

"Kita sudah sampai nak, ayo turun." Ajak Ibu, sambil mengambil beberapa barang di dalam mobil.

Zaki-pun keluar dari dalam mobil dan seketika memandang rumah yang berdiri kokoh di hadapannya.

Rumah bernuansa modern, yang berdiri di antara rumah-rumah lain di komplek tersebut. Setinggi tiga lantai dan luasnya cukup lebar. Dengan halaman yang luas dan halaman belakang yang juga tak beda indahnya.

Zaki langsung mengikuti ibu walaupun masih lemas karena baru bangun tidur.

"Loh, dalem nya sudah ada isi nya pah?" Tanya Zaki, saat memasuki rumah tersebut.

"Iya nak, rumah ini sudah lama papah beli. Dulu kan papa suka pulang pergi sukabumi - bandung, jadi sekalian aja papa beli siapa tau papa di pindah tugaskan ke sukabumi. Dan ternyata, benar dugaan papa." Jawab Papa sambil membawa tas-nya.

Seketika Zaki langsung teringat dengan barang-barang nya. "Loh pa, terus barang-barang kita yang di sukabumi? Gak dibawa?".

"Enggak lah, kan rumahnya udah ada isinya, ngapain dibawa." Kata Papa, sambil menaiki tangga menuju kamarnya.

"Lah, terus, barang-barang aku? Laptop? Buku? Sama yang lainnya? Paaah..!" Teriak Zaki, mengingat barang-barang kesayangannya.

"Nggak kok sayang, barang-barang kamu udah dibawa duluan kemarin. Liat aja di kamar kamu." Ujar Mama dari arah dapur.

Mendengar itu, Zaki langsung berlari menuju kamarnya di lantai tiga. Dan benar, semua barang kesayangannya sudah tersusun rapi. Zaki nampak lega dan langsung merebahkan badannya di kasur.

Zaki memang memiliki sikap yang manja jika sedang bersama kedua orangtuanya. Karena waktu di bandung, Papa jarang pulang dan bisa sampai setahun sekali. Mamanya pun selalu pulang sore, kadang malam karena pekerjaannya.

Dibalik itu, Zaki mempunya sifat yang pendiam jika sudah keluar rumah. Dia jarang memiliki teman, dan selalu bersikap dingin kepada siapapun.

* * * * *

Sore hari yang hangat, Zaki baru saja keluar dari kamar mandinya. Dengan handuk yang masih melingkar di pinggangnya, dia memasukkan baju kotornya kedalam keranjang cuci.

Diapun mengambil baju di lemari dan segera memakainya. Setelah selesai, diapun keluar dari kamarnya dan pergi ke dapur yang berada di lantai satu.

Nampak Mama yang sedang sibuk memasak di dapur, langsung menyadarai kedatangan Zaki.

"Sudah mandi nak?" Tanya Mama, walaupun sibuk dengan masakannya.

"Sudah Ma," jawab Zaki. "Sukabumi lumayan panas ya?" Lanjut Zaki.

"Yah, begitulah. Tergantung cuaca sih, kalo lagi kemarau gini pasti panas, kalo menurut mama sih cuaca disini normal. Tidak terlalu panas, tidak terlalu dingin." Kata Mama.

"Mm, ma? ada teh gak?" Tanya Zaki, sambil mencari di dalam lemari dapur.

"Teh? Kayanya belum beli. Kamu beli dulu gih!" Suruh Mama.

Pelangi dan Bulan Di Waktu SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang