Part 3 - Berdetak

0 0 0
                                    

Siang itu, Luna sibuk mengayuh sepeda nya. Sedangkan Zaki hanya terdiam dan membayangkan seolah semua ini hanya mimpi.

Bagaimana tidak, dalam hidupnya, ini kali pertamanya ia di bonceng oleh seorang perempuan bahkan baru ia kenal.

"Lo diam aja, kesambet?" Tanya Luna, sehingga membuat Zaki terkejut.

"Ah, kagak. Biasa aja." Jawab Zaki, tak mau memperpanjang.

"Ngomong-ngomong lo tadi nanyain nama gue, sedangkan lo gak ngasih tau nama lo." Ujar Luna.

"Oh, iya. Lupa gue, sorry." Jawab Zaki. "Nama gue Zakaria, panggil aja Zaki." Lanjutnya.

"Oh." Ucap Luna singkat.

"Iya." Balas Zaki singkat.

Pada akhirnya, merekapun memasuki komplek perumahan dimana Zaki tinggal.

"Ah, ini dia komplek nya." Kata Zaki, membuat Luna terkejut.

"Njir, biasa aja kali." Gerutu Luna, kesal.

Setelah mengelilingi komplek, akhirnya merekapun berhasil menemukan rumah Zaki.

Nampak Mama, ibunya zaki sedang berdiri di depan rumah.

"Ma.." panggil Zaki.

"Kamu darimana aja?" Tanya Mama, nampak hendak marah.

"Maaf Ma, tadi Zaki jalan-jalan, dan akhirnya nyasar." Jawab Zaki sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Terus, kenapa gak nelpon Mama?" Lanjut Mama, sedikit kesal.

"Hehe, Hp Zaki Lowbat mah.". Kata Zaki ngeles. "Oh iya Ma, kenalin. Ini Luna." Ucap Zaki, sambil mengenalkan Luna.

Luna pun menghampiri Mama dan cium tangan. "Assalamualaikum, Tante."

"Luna ini, bantuin Zaki. Dia nganterin Zaki sampe akhirnya kesini." Ujar Zaki.

"Aduh, maaf banget yah. Anak tante ngerepotin Luna." Ujar Mama sambil mengusap kepala Zaki. "Makasih banget loh ya." Lanjutnya.

"Gapapa, tante." Kata Luna.

"Yaudah, kebetulan tante baru selesai masak. Sebagai ucapan terimakasih tante, Luna ikut makan siang yuk sama kita." Ajak Mama kepada Luna.

"Gak usah tante, Luna mau langsung pulang aja." Ujar Luna.

"Ah, jangan gitu. Kalo Luna nolak, tante jadi gak enak loh." Ucap Mama, membujuk.

"Emm, gimana yah." Luna nampak bingung.

"Jangan nolak, Ayo!" Kata Zaki, sambil menarik tangan Luna kedalam rumah.

Zaki, Mama dan Luna pun masuk kedalam rumah dan langsung pergi ke dapur.

"Silakan duduk." Kata Mama kepada Luna.

Luna-pun duduk di kursi meja makan. Nampak beberapa makanan sudah tersedia diatas meja makan.

Mama-pun mengambilkan nasi untuk Luna dan Zaki.

"Lauknya, Luna ambil sendiri yah." Ujar Mama, sambil memberikan piring yang berisi nasi kepada Luna.

"Eh, iya, tante. Trimakasih." Jawab Luna canggung.

"Lu ternyata bisa canggung juga ya." Ketus Zaki sambil tertawa kecil.

Luna hanya terdiam sambil menatap tajam Zaki, seolah-olah dia memberi perhatian agar berhenti menggodanya.

* * * * *

Setelah waktu menunjukan hampir jam dua siang. Luna pun teringat bahwa dia ada janji, dan langsung pamit kepada Mama dan Zaki.

"Tante, saya pamit yah." Kata Luna.

"Loh, kok, langsung pulang. Ini kan masih siang?" Tanya Mama.

"Iya, tante. Soalnya saya harus balik ke bengkel. Teman saya kayanya sudah nunggu saya disana." Jawab Luna sambil melihat jam tangannya.

"Oh gitu, yaudah. Tapi lain kali, jangan lupa main lagi yah kesini. Jangan sungkan." Ujar Mama.

Luna-pun langsung pergi dan mengambil sepedanya.

"Permisi tante, Zaki." Ucap Luna sambil pergi meninggalkan rumah.

Zaki dan Mama-pun kembali masuk kedalam.

"Keren ya Luna, dia kerja di usia sekolah. Apalagi pekerjaan nya itu rata-rata dikerjakan oleh laki-laki." Ujar Mama membahas kembali apa yang diceritakan Luna saat makan bersama tadi.

"Iya Ma, dia keren benget. Walau dia tomboy, tapi menurut Zaki dia masih punya hati yang lembut." Lanjut Zaki.

"Tumben kamu muji orang, biasa nya kamu bodo amat." Ujar Mama sedikit menggoda Zaki.

"Apaan sih Mama, lagian Zaki kan cuma kagum sama dia, udah gitu aja." Jawab Zaki ngeles.

"Yaudah, Ya, Ma. Zaki ke kamar dulu, mau istirahat. Cape." Kata Zaki.

"Yaudah, nanti kalo Papa sudah pulang, nanti Mama panggil ya." Lanjut Mama.

Zaki-pun langsung beranjak naik ke kamar nya. Diapun merebahkan badannya, teringat dia-pun lupa harus men-charge ponsel nya yang kehabisan baterai.

Maaf ya, ceritanya pendek dulu. Soalnya author nya udah dua bulan ini sibuk, dan akhirnya jdi kurang enak badan. 🙏🙏

Pelangi dan Bulan Di Waktu SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang