CHAPTER: 3

27.7K 1.4K 103
                                    

Aku akan berusaha menata kembali kehidupanmu yang telah kuhancurkan, namun dalam usahaku ini. Bukan aku dan kau pemeran utamanya, melainkan Kau dan dia
~Dafa Prajaya~

Anes butuh dukungan dari pembaca, terus dukung Anes lewat vote dan komen ya.

Aku usahakan update Mantan Suami, seminggu sekali tapi tergantung dukungan kalian.

Follow akun aku ya.

Selamat membaca😊

"Berita yang paling menggegerkan tanah air, datang dari pengusaha televisi swasta ternama Indonesia, yang dikabarkan akan menikah dengan model cantik bernama Lolita

"PRAKKK!"

Anes menatap tajam televisi yang layarnya sudah pecah, karena ia lempar dengan remot yang tadi berada di tangannya. Tangannya mengepal saat mengingat berita pernikahan Dafa dan Lolita yang tinggal tiga hari lagi.

Lolita terlihat sangat bahagia dan terus menggandeng lengan Dafa saat mereka ditanya oleh wartawan tentang kabar pernikahan mereka.

Darah Anes mendidih, Anes selalu berusaha melupakan Dafa namun ia tetap tak bisa. Bayang-bayang Dafa bersama Lolita bagai kaset rusak yang terus diputar tanpa henti.

"Ya Tuhan Non, ada apa kok layar televisinya retak?!"

Bi Inah duduk di samping Anes lalu memeluk Anes dengan lembut, Anes hanya diam menenangkan dirinya dari amarah.

Anes harus tenang, ia tak ingin kembali ke masa lalunya dan menyebabkan dirinya dikurung di kamar rumah sakit jiwa.

"Dafa Bi, dia mau menikah."

Bi Inah menatap Anes yang sedang melamun, tatapan Anes kosong, dan tubuhnya bagai raga tanpa jiwa. Bi Inah ingat gejala-gejala awal Anes divonis mengalami depresi berat sama dengan kondisi Anes sekarang.

Bi Inah langsung berlari ke kamar Anes, lalu mengobrak-ngabrik laci kamar Anes dan berlari kembali ke Anes yang masih diam menatap kosong layar televisi tersebut.

"Non yang tenang ya, jangan dipikirkan nanti Non yang sakit sendiri."

"Anes enggak mau disuntik Bi, sakit Anes takut suntikan. Bi jangan suntik Anes hiks hiks."

Tangis Anes pecah saat melihat Bi Inah datang membawa suntikan, yang Anes yakin telah diisi obat penenangnya. Anes langsung mundur, menjauh dari Bi Inah.

"Non Anes percaya sama Bibi kan? Ini demi kebaikan Non Anes sendiri, Bibi tidak mau depresi Non Anes kembali di tingkat berat."

Anes tetap menggelengkan kepalanya, pipi Anes sudah basah oleh bulir-bulir air mata. Sebenarnya Bi Inah tak kuat melihat air mata Anes, namun ini demi kebaikan Anes sendiri.

"ANES ENGGAK MAU DISUNTIK! ANES MAU SAMA KAK DAFA!"

Anes berlari ke luar rumah tanpa menggunakan alas kaki, sedangkan Bi Inah berusaha mengejar Anes. Namun karena faktor usia, Bi Inah tak kuat mengejar langkah Anes yang umurnya masih muda dan sehat.

"Non jangan pergi! Non Anes!" teriak Bi Inah saat melihat Anes hendak mencapai pagar rumah besar ini.

"Anes mau bertemu kak Dafa! Anes benci sama Lolita! Anes mau bunuh Lolita!"

Mantan Suami Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang