Cermin terbaik ke 1

15 3 0
                                    

AMPLOP USANG


Karya : Kainuna Rafa



Buku-buku tebal tampak berserakan di pelataran kamar seorang gadis muda yang tengah membersihkan satu demi satu buku. Hingga seorang wanita tua datang menghampirinya yang sedang asyik dengan kegiatannya.


"Arum, apa yang tengah kamu lakukan pada buku-buku ini?" tanya wanita tua itu dengan heran.


"Aku sedang membersihkannya, Nek," kata Arum yang masih sibuk membersihkan buku-buku dengan sesekali menoleh ke arah neneknya.


Dengan memicingkan matanya, sang nenek melihat setumpuk amplop usang di samping cucunya. Ia merasa sangat penasaran akan semua amplop itu.


"Arum, apakah itu amplop milikmu?" tanya nenek dengan menunjuk ke arah amplop usang tersebut.


"Bukan, Nek. Amplop ini atas nama nenek," jawab Arum sembari mengambil tumpukkan amplop usang di sampingnya.


"Coba lihat!" kata nenek sambil mengulurkan tangannya mengambil amplop-amplop usang itu.


Nenek yang melihat Arum masih asyik membersihkan buku pun melangkah menjauhi kamar Arum dan berjalan menuju kamarnya. Jemari tuanya perlahan-lahan membuka satu persatu amplop-amplop usang tersebut. Kata demi kata dibacanya dengan cermat. Namun, air matanya tiba-tiba mulai berjatuhan.


"Surat-suratku... Oh, Rosalina, bagaimana kabarmu sekarang?" lirih nenek diiringi isak tangis yang menyayat hati.


Air mata nenek berjatuhan tanpa henti, sampai hari berakhir. Kenangan indah akan terus bermunculan di benaknya. Kala ia sangat sulit untuk mengirim surat kepada temannya, terlebih karena waktu yang tak cukup memberinya kesempatan. Seberkas memori hangat yang tak akan pernah terlupakan walau umur sudah tak terhitung muda lagi.



Kotadansa, 07 September 2019


Cermin Tema : " Sahabat Pena "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang