Bagian 3

14 4 0
                                    

seperti biasa pagi ini kiran akan menuju ke sekolah dengan pakaian lumayan tidak rapih karna kiran tidur sangat larut malem sekali bisa dibilang sudah memasuki pagi hari.
karna itu kiran terlambat lagi untuk berangkat ke sekolah kiran tidak menggunakan kendaraan beroda empat nya,  yang berwana silver tapi kiran malah menggunakan kendaraan beroda dua nya itu mungkin lebih cepat untuk sampai di sekolah dan tidak terjebak macet.

kiran sudah berada di perjalanan menuju sekolah. karna Bunda dan bi juju kepasar dan tidak membangunkan kiran tentu ia sendiri di rumah tidak ada siapa siapa lagi
kecuali dengan benda benda di dalam rumah.

sampai gerbang sekolah kiran hampir saja menabrak seorang cowo lagi lagi cowo yanga sama.

tin..tin..tinn..

"lagi lagi elo yang ngelahin jalan gue!" ketus kiran.

cowo itu pun bergegas langsung saja dia mengendarai sepedah nya itu. dan menuju parkiran tanpa membalas ketusan kiran dan sama sekali tidak melihat kepadanya.
tau lah memang dia tidak berdosa dan tidak bersalah juga yang salah itu kiran selalu terburu buru untuk mengendarai kendaraannya.

"Dasarrrrrrr cowo cupu lo. gatau kata maaf apa! pake sepeda butut aja bangga
Arghhhhh!!" suara kiran yang berteriak dan mempermalukan cowo itu dengan kasar dan kesal.

Tiba diparkiran sekolah kiran bertemu dengan Bino teman Robi yang gedut putih itu. kiran memasang wajah kesal saat sampai di parkiran.

"ehh kiran kenapa wajah cantik lo seperti kesel gitu?" tanya Bino menghampiri kiran.

"apaan sih gendut! emang gue lagi kesel nanya terus lo begoo!!." ucap kiran dengan wajah sombong juteknya itu.

Bino hanya mengangkat satu alis kanannya. kiran pun meninggalkan Bino diblarkiran sendiri

seperti biasa sebelum menuju kelas. kiran harus melewati koridor dan anak tangga terlebih dahulu lumayan jauh untuk di bayangkan di mana itu kelas kiran?
lurus belok kanan lurus lagi naik tangga sebelah kanan dan melewati koridor lurus belok kiri disitu kelas kiran.

sampai di kelas kiran menunggu lelaki yang ia cintai ternyata belum juga menghampirinya. nth lah kiran merasa bingung saat saat ini dengan Robi

"kiran ni tugas kamu sudah selesai." suara widia dan menggeserkan buku kepada kiran.

"ohh iya bentar gue salin." ucap kiran. 

tanpa ada balasan dari widia. widia ini anak yang sering bermain ponsel tetapi bukan untuk membuka sesuatu ia rutinitas sekali kalo bermain ponsel itu membaca wattpad dan membuat cerita.

Kringggg

suara bel berbunyi tanda anak anak masuk dan pelajaran akan di mulai.
jam pelajaran pertama adalah pelajaran kimia guru yang kiler di sekolah ini Pa juno
"tugas kalian bisa dikumpulkan sekarang."
ucap pak juno.  yang mekaki kacamata sangat kecil namun badannya seperti Bino bisa dibilang gendut

pak juno guru yang sering sekali memberi pekerjaan rumah. satu persatu anak sering sekali maju kedepan untuk di pertanyaakan dapet hasil dari mana dan dari siapa jawaban pertanyann tersebut. begitu kiran yang terpanggil namanya terlebih dullu sayang nya kiran mengucapkan bahwa itu dikerjakan dengan semaleman dan sampai tertidur.
kiran menjelaskan semua isi jawaban nya tapi kiran bersekat diam kiran tidak bisa melakukan apa apa. akhirnya nilai kiran terpotong 50% sayangnya hanya tidak bisa menjelaskan, sebenarnya pak juno heran dengan kiran dari kelas XI iya mengerjakan tugas selalu saja begitu. tapi kalo kiran mencontek pasti ada isi yang sama dengan temanya tetapi ini tidak ada sama sekali. gitu lah pak juno yang begitu detail untuk mempertanyakan jawaban mutid.

waktunya istirahat seperti biasa ketiga makhluk itu keluar dari kandangnya menuju kantin untuk membeli makanan.
tidak seperti kemarin kantin sangat penuh kali ini mereka tidak bingung untuk mencari tempat makan
sudah mereka memesan makanan dan memakannya.

tiba tiba suara kiran keluar memanggil nama Dinda.

"Dinda." suata kiran membuat dinda berhenti untuk memasukan makanan yang akan di santapnya.

"iya kenapa ran.?" jawab Dinda bingung.

Geska hanya sajah mendengarkan perbincangan mereka selalu melanjutkan makannya. nomer satu kalo tentang hal makanan,

"gue mau nanya kan lo temen robi dari smp. emang bener robi itu playboy din.?" ucapan kiran yang membuat dinda tertawa.

"gini yah ran itu kan dulu. gue gatau kalo sekarang tentang dia gue satu kelas sama robi aja waktu gue masih kelas 8 smp. yang gue tau sih iya memang plyboy tapi kalo sekarang kata gue engga deh kayanya robi sayang banget sama lo ran." penjelasan dari Dinda menenangkan hati kiran.

"hmmm gitu yah din. tapi gu....." ucapan kiran terpotong dengan ucapan Geska.

"eh iya kiran kem....arin lo nan...yain ke kita ten..tang robi me...mang robi ke....man ran.?" suara Geska yang begitu tidak bentes sperti menggunakan huruf O karna sambil mengunyah.

" kemarin gue ke rumah nya. tapi kata mamh nya dia itu ada tanding basket." ucap kiran.

"nahh itu udah jelaskan ran. kalo dia itu tanding basket, terus kenapa lo kaya yang khawatir gitu" jawab Dinda.

"tapi kenapa coba dia bukan kabarin gue. biar gue ga terlalu berharap nunggu balasan dari dia." kiran.

Geska dan Dinda bingung untuk berbicara lagi karna mereka pun tidak tau dalam tentang arti percintaan. tidak lama kemudian ada suara lelaki yang memanggil dari arah belakang badan kiran siapa lagi kalo bukan Pacarnya Robi.

"kiran lo jajan kirain gue engga.?" suara robi yang begitu merayu kiran.

kiran langsung sajah berdiri dan terbangun dari kursi nya mengeluarkan uang dari saku baju dan menyimpan di atas meja bergegas untuk menibggalkan Geska Dinda begitu pun Robi.

Robi bingung dengan sikap kiran yang jlok tiba tiba cuek pada dirinya.

"Ges si kiran kenapa." tanya robi kepada geska.

"Mana gue tau." jawabGeska.

"ohhh...dia marah sama lo. kemarin lo kemana ga ngasih kabar ke dia." ujar Dinda.

Robi langsung saja berdiri dan berjalan menuturi langkah kiran.

"KIRANNNN!!! suara yang membuat langkah kiran henti sejenak. sepertinya ia tau dengan suara yang familiar itu ternyata Robi.

kiran menoleh ke belakang sebentar kali ini kiran sangat malas untuk bertemu dengan wajah tampannya Robi
kiran melanjutkan langkahnya tanpa membalas panggilan.

¤¤¤¤

sudah berada di jalan pulang kiran menuju parkiran. sehentak lengan kanan kiran seperti ada yang menahan dan membuatnya terhenti lagi lagi cowo menyebalkan itu

"ran bilang lahh gue ini salah apa? dari tadi lo ga nemuin gue sejak tadi pagi." robi

"gue yang harus nemuin lo" kata kiran sebari nunjukin arah lengan nya keoada dirinya. seharus nya lo yang nemuin gue sejak dari tadi pagi! dari kemarin siang lo kemna ajh gue nunggu balasan dari lo. nyatanya lo malah tanding basket tanpa sepengetahuan gue.!" sontak kiran.

memang sepertinya kiran sangat kesal. yah dia cewe gue ngerasain jadi dia gimana? gimana rasanya tidak ada kabar seharian oh Now terus harus menemukan cowo nya gitu. enak banget tuh cowo cewe nya baru ajah di sakitin malah minta temuin duluan cowo memang tidak peka!!

tunggu yah hihi...

maaf kalo ada typo lagi:v

My Simple Boy_Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang