bab 1

1.3K 36 3
                                    

Seorang gadis cantik sedang berjalan di koridor sendirian sambil bersenandung dengan ceria tapi tiba-tiba raut wajahnya berubah kesal ketika mendapat panggilan dari seseorang yang sudah sangat di kenal nya.

"Princess Minions, tunggu"

Gadis itu berbalik menatap tajam cowok yang sedang berlari kearahnya "Nama gue Hafa bukan minion!" sarkasnya, lalu kembali berjalan.

Hafania Vioctoryna Bramasta, gadis cantik dari keluarga Bramasta,dia di beri gelar Minions, sebenarnya dia tidak pendek-pendek amat sih, tapi ya dia sudah terkenal di sokolah dengan sebutannya itu.

Bukannya takut justru cowok itu tersenyum melihat Hafa kesal.
Dia langsung menyusul Hafa dan mensejajarkan langkahnya.

"Kan itu panggilan kesayangan gue fa"
Jawabnya.

Hafa menatap datar cowok di sampingnya"apanya yang sayang orang lo selalu bikin gue kesel"

Dia tertawa renyah mendengar ucapan Hafa barusan"ohh jadi lo mau di sayang ya sama gue"ucapan ya sambil tersenyum jahil.

"Ihh najong!" ucapnya dengan ekspresi jijik.

"Beneran lo ngak mau di sayang sama gue fa" ucapnya sambil menarik turunkan alisnya.

"Gak!" ucapnya lalu berjalan kembali meninggalkan cowok itu, tapi baru beberapa langkah tangannya sudah di genggam oleh seseorang " lepasin tangan gue Kev!" ucapnya sambil meronta minta di lepaskan tapi Kevan tidak melepaskannya justru tambah mempererat genggamannya

Kevan Fernanado Garvana, dengan wajahnya yang tampan dia selalu membuat kaum hawa histeris ketika melihatnya, dia dari keluarga Garvana pemilik sekolah ini, dia pintar selalu menjadi kebanggaan di sekolahnya

"Lepasin Kev!" ucapnya menahan malu? Ya dari tadi Kevan belum melepaskan genggamannya sampai berbagai tatapan menuju kearah mereka, ada yang iri,ada yang senang dengan Hafa.

"Udah biarin aja mereka, ngak usah dipikirin" ucapnya tersenyum.

Hafa hanya bisa pasrah dan mengikuti langkah kevan dengan tatapan kesal.

Sampainya mereka dikelas XII IPA 1 Hafa langsung menyentak tangan Kevan dan masuk kedalam diikuti Kevan

Dia terkekeh mendapat sentakan dari Hafa "sans dong min"

Hafa yang sudah kesal dengan Kevan menjadi tambah kesal "au ah, gue kesel sama lo" ujarnya dengan mencebikkan bibirnya lalu berjalan kearah bangkunya.

Kevan tertawa inilah yang di tunggu nya, saat ekspresi bete Hafa karena ulah dirinya.

Hafa yang mendengar tawa Kevan langsung melotot "ngapain lo ketawa!"

Lagi-lagi Kevan tertawa mendapati ekspresi Hafa yang menggemaskan di matanya " ekspresi lo lucu banget dah fa"

Teman sekelas mereka hanya tertawa melihat mereka berdua yang bertengkar pasalnya mereka sudah terbiasa seperti ini setiap hari.

"Kevan gue benci sama lo!!" ucapnya menahan emosi.

"ngak papa benci kan artinya bener- bener cinta ya kan Min" ucapnya kembali menggoda Hafa.

Hafa semakin kesal dibuatnya hingga akhirnya Hafa menghampiri Kevan ingin sekali dia menjambak rambut Kevan, tapi saat tangan Hafa sudah  menjambak rambutnya tiba- tiba

"Apa yag kalian lakukan!" suara bariton itu menghentikan aktivitas mereka, pak Sarno menatap tajam mereka berdua.

Kevan yang di tatap seperti itu memasang wajah memelasnya "pak tolongin saya, Hafa jambak rambut saya pak"

Hafa mendegus kesal "orang dia yang mulai duluan, pak!"

"Lo!"

"Lo!"

"Lo!"

"L.."

"STOP! Diam kalian!!" seru pa Sarno emosi.

"Sekarang kalian saya hukum" lanjutnya.

"Kok dihukum pak!" ucap mereka serempak.

"Ya iyalah, kalian sudah membuat keributan di jam pelajaran saya!" ujarnya "sekarang kalian berdiri didepan tiang bendera sampai jam pelajaran saya berakhir!" lanjutnya dengan nada tegas.

Mereka sudah tidak bisa membantah guru kiler didepannya, jika mereka membantah hukumannya pasti akan di tambah.

Dengan terpaksa mereka berjalan ke arah lapangan.

Hafa menatap tajam cowok di sampingnya "gara-gara lo gue jadi di hukum nih!"

Kevan terkekeh "ya udah gue minta maaf"

Hafa hanya diam.

Kevan menghela nafas pelan, melihat reaksi Hafa yang hanya diam, dia jadi merasa bersalah.

Begitu tiba di lapangan mereka melaksanakan hukuman mereka.
Sepanjang waktu mereka di hukum tidak ada yang memulai percakapan,
Sampai akhirnya jam istirahat berbunyi.

saat hendak beranjak dari lapangan tiba-tiba ada cowok yang menyodorkan minuman ke arah Hafa
"Nih minuman buat kamu"

Hafa yang tau cowok itu siapa langsung menerimanya "makasih kak" ucapnya sambil tersenyum

Kevan yang melihat adegan itu merasa cemburu, ha cemburu?ngak salah, dia cemburu sama Rafa?

Kevan langsung pergi dari hadapan mereka dengan muka masam, dipikirannya saat ini yaitu Rafa siapanya Hafa.

Rafa yang melihat perubahan raut wajah Kevan langsung bertanya "dia pacar kamu dek"

Hafa yang sedang minum langsung tersendak "uhuk.. uhuk.. Apaan sih kak! Bukan, dia itu orang yang selalu bikin Hafa kesel tau, aku juga dihukum gara-gara dia"

Rafa hanya mengangguk anggukkan kepala sambil tersenyum.

"ya udah kekantin yuk" ajak Rafa diangguki Hafa.

Maaf yaaaa🙏🏻🙏🏻🙏🏻kalau ceritanya jelek ini baru pertama kali aku buat
Aku butuh dukungan dari kalian makannya jangan lupa di vote yaa sama komenyya aku tunggu

my princess minionsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang