empat (sepupu)

76 6 0
                                    

Mutiara sedang berada dirumahnya sambil membaca buku tentang Rasulullah, tiba tiba handphone nya berbunyi menandakan bahwa ada pesan masuk.

08**********

Hi! Ini gw Zayan, lu beneran nggak mau pacaran sama gw?

Mutiara menghela nafasnya, ujian apalagi ya Rabb? Batin Mutiara.

Mutiara

Afwan, ana tidak bisa


08**********

Ayolah, masa Lo nolak cowok ganteng kayak gw.

08**********

P

08**********

P

08**********

P

08**********

Mut?

Mutiara segera mematikan hp nya. Mutiara menaruh hpnya dan langsung membaca bukunya lagi, terlihat Zayan yang menyepam terus menerus handphone Mutiara.


Tiba tiba terdengar azan magrib, Mutiara langsung menaruh bukunya dan mengambil wudhu untuk beribadah.

Sholat dilaksanakan sendiri, memang ayah dari Mutiara sudah wafat saat Mutiara kelas 2 SMP. Dan dengan terpaksa bunda Mutiara harus bekerja untuk mencari nafkah dan jarang pulang.

Setelah selesai, Mutiara mengangkat tangannya untuk berdoa, ia juga berdoa agar Zayan diberikan hidayah. Mutiara tersenyum tipis, "ya Rabb? Bagaimana keadaan Abi? Ya Rabb... aku rindu Abi. Yang maha pengasih lagi maha penyayang jangan engkau siksa Abiku atas kesalahan ku dulu." Gumam Mutiara sambil menitikkan air mata.

Setelah selesai curhat kepada Allah dan meminta ampun atas segala dosa yang ia lakukan hari ini, iapun langsung membuka kitab suci dan membaca nya.

***

Sementara disana, Zayan sedang memainkan gamenya, "Akbar! Sholat ih! Disuruh bunda!" Perintah Wina

Zayan memutar bola matanya, "bentar..." kata Zayan

Wina menatap kesal Zayan, "ih! Ini udah ke 24 kali kamu ngomong gitu Akbar! Awas ajah nyampe nggak sholat, aku bilangin bunda." Ucap Wina keluar kamar.

Tebakan kalian benar, Wina dan Zayan sepupuan, dan Zayan dititipkan karena orang tuanya harus pergi ke luar negeri.

Zayan memainkan handphonenya dengan kasar, ia masih kesal karena ditolak oleh Mutiara, tentu harga dirinya jatuh. Ia juga bercerita pada Wina tapi Wina menjawab dengan nada mengejek membuat Zayan semakin kesal.

"Mau sampe kiamat pun kamu bakal ditolak Akbar! Lagian kamu bukan tipenya Mutiara, beda jauh malah!"

Siapa yang tidak kesal mendengarnya?

Zayan membanting handphonenya dan langsung tidur tapi tiba tiba...

Byurrrr

"Bang-" ucap Zayan terpotong saat melihat bunda Wina melotot

"AKBAR!!! Kapan mau sholat? Tadi ngomong apa?!?!" Ucap Bunda Wina kesal.

"Hehe... ng-nggak kok Bun, ini mau sholat." Kata Zayan langsung ngibrit.

Memang Zayan sudah menganggap Bunda Wina atau bernama Aliya seperti ibunya sendiri, karena dari umur lima tahun sampai tujuh tahun Zayan dititipkan dikeluarga Wina.

***

Zayan sedang memainkan PSnya sementara Wina hanya memperhatikan, "Win, menurut Lo, gue bisa dapetin Mutiara ga?" Tanya Zayan

Wina langsung menahan tawanya, "ga bis-, eh ga tau deh, kan takdir ada ditangan Yang Diatas." Ucap Wina

Zayan yang tidak puas akan jawaban Wina pun mendengus kesal, "au ah, susah ngomong sama Lo!" Kata Zayan sambil memainkan PSnya.

Dalam hati Wina berkata,

"Semoga aja Akbar sama Mutiara ya Allah, supaya Akbar bisa berakhlak lebih baik lagi, dan... hidup Akbar ga berantakan kayak sekarang." batin Wina

Wina pun pergi meninggalkan ruangan, dengan iseng nya, ia pun mematikan lampu membuat Zayan melotot,

"WINAAAA!!!!!!!!"

Cinta Menuju HijrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang