part 3

16 2 2
                                    

Setelah aku bermain dengan mereka, aku segera bergegas mengambil peralatanku
Dan memotong tubuh mereka kecil kecil, untuk memberi makan anjing kesayanganku.
Dan aku sangat suka mengoleksi organ tubuh korban yang sudah aku bunuh lalu aku makan sendiri.

Esok harinya aku sengaja datang ke sekolah tidak terlalu pagi, agar dapat mendengar cerita geng elite semalam yang habis kubunuh, sudah terdengar atau belum sama sekali di sekolah ku ini. Aku memarkirkan mobilku dan bergegas turun.

" kau dengar tidak, soal geng elite yang meninggal dengan cara yang mengenaskan, dan kabarnya lagi kemarin ada anjing yang membawa organ tubuh manusia tapi polisi tidak mengetahui pemilik anjing tersebut" seru ismi dan teman teman nya yang asik bercerita

"Ya itu sangat sadis bagiku" campur aulida

"Haha bagus deh kalo mereka semua gak ada, jadi kita yang gantiin mereka ya kan guys" campur ica dengan sombongnya

"Ternyata ada yang ingin bermain denganku hmmm, baiklah tunggu saja nanti" gumamku sambil menuju ke kelas.

*kriingggg*
Bel istirahat berbunyi

"De makan yuk laper nih" ajakku

"Yuk, aku mau mie ayam lagi hehe" seru Endah dengan semangat

"Yaelah dasar lu de" sambil kurangkul Endah menuju ke kantin dan melewati gudang sekolah yang memang diujung kantin berdekatan dengan kelas kami

'Aaaakkkkk maaf kak sakit'

'Hahahha makanya jangan sok cantik di sekolah gue paham lo!'

'Maaf kak hiks hiks'

Suara itu sangat terdengar jelas di gudang sekolah kami, dan kami berdua pun memastikan apa yang terjadi disana.
Kami berdua mengintip dari sela sela dinding yang bolong.

"Bukan nya dia Winda de?" Bisikku

"Aku gak keliatan ih" gerutu Endah

"Haduh makanya jangan cebol amat de, nihh liat" aku yang memundurkan diri agar Endah dapat melihat perempuan yang mereka bully

"Ehh iyaa itu Winda ka, kita tolongin atau gak" tanya Endah

"Gak usah deh ntar kita lagi yang kena"

"Yaudah yuk, kantin aja " Endah yang menggandengku dengan semangat tiba tiba terpeleset menimbulkan suara yang membuatku panik setengah mati.

Endah pov

"Heii siapa itu haaa!!" Kata Yudha sambil berjalan keluar

" aaaku hh hanya lewat" jawabku gugup. Sementara Ricka hanya menunduk,aku ingin melindungi Ricka dari bullyan mereka aku tidak ingin Ricka sakit karena ulahku.

"Lo kenapa sih, masih mending gue biarin lo sekolah disini cupu! Kenapa selalu lo yang muncul di hadapan gue! Kalo gue ngomong itu tatap tau! Gue gak suka loh nunduk terus!" Sambil menarik rambut Ricka dengan kasar agar Ricka menatap teman sekelasku yang kasar itu, percuma saja aku yang menjawab dia tetap menyakiti temanku.

"Ii i iya Yudha, maaf aku akan pergi sekarang , tolong lepasin Yud sakitt " jawab Ricka sambil menahan rasa sakit

"Oke gue lepasin loh jangan pernah ganggu gue lagi, ngerti! " sentak Yudha mendorong Ricka hingga terjatuh

Endah pov end

"Pulang bareng yuk" ajak Endah

"Hm gak deh, duluan aja de"

"Ohh yaudah aku duluan ya"

"Iya" singkatku

Aku sudah merencanakan menunggu ica latihan cheerleader. Aku ingin sekali bermain bersamanya sore ini, untung saja dimobilku selalu ada barang barangku dan satu pisau lipat yang selalu disaku rokku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark PsikopatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang