2

6 1 0
                                    

Seperti biasa soreku disambut dengan rasa lelah karna seharian harus melayani pengunjung cafe yang tiada henti-hentinya datang, saat aku sedang duduk lelah sambil memandangi jalanan. Ah asik Sekali pasti bisa jalan-jalan sore. Lalu tanpa sengaja mataku menemukan objek  favoritku yaitu pria bunny yang sepertinya baru saja keluar dari mobil nya dan menuju cafe ini..

"jiminshiii"
Seruku pada jimin dengan panik

"aaa kenapa?"

"apa aku sudah cantik "

"kau kan memang selaku cantik jung"

"iya iya aku tau cantik tapi maksudku sekarang bagaimana penampilanku? Aku aku terlihat kumal? Atau masih segar??"

"wajahmu sudah berminyak, rambutmu juga sudah lepek, but not bad.
Kamu masih cantik! Kenapa sih"

"okeee masih cantik, tak ada apa2 hanya bertanya saja terimakasih bantet"

"sialan !"

Kriing, lonceng pintu pun berbunyi menandakan ada pengunjung yang masuk, dan sudah bisa ditebak siapa pengunjungnya. Yupp tuan bunnyku yang tertampan, woow lihatlah dia manis sekali dengan setelah kaus hitam kebesaran dan celana hitam kebesaran juga tapi sama sekali tidak mengurangi kadar tampanya.

"permisi nona, mau pesan ess,,"

"esspreso satu ?"
Sautku cepat,  badanya sedikit tersentak mungkin dia terkejud mengetahui bahwa aku hafal dengan pesananya. ayolah mana mungkin ku tidak hafal selama 5 bulan seminggu dua kali dengan menu yang sama tentu saja aku hafal.

Pun lalu dia menganggukan kepalanya dan tersenyum walau samar namun masih bisa tertangkap indera pengelihatanku ' manisnyaa!!!!'

"baik esspreso satu atas nama bunny?"
Dia tersenyum lalu menggeleng lemah

"atas nama jeon jungkook "

"jeon ?"

"jeon jungkook nona "

Apakah dia baru saja menyebutkan namanya ? Demi neptunus akhirnya dia menyebutkan namanya!!! Tapi aku tidak boleh cepat mengambil kesimpulan .

"apakah nama tuan jeon jungkook?"

"haa??"
Pun dia mengadah menatapku,oh bodohnya aku kenapa terlalu lancang.

"maaf tuan, saya tidak bermaksud lancang. Maaf sekali lagi, tak perlu dijawab pertanyaan saya yang tadi "

Sekali lagi aku merutuki kelancangan mulutku,ah pasti dia tak nyaman. Aduh bodoh !! bodoh !!!

" tak apa nona (ucapnya seraya ternsenyum) yaa namaku jeon jungkook, biasanya aku bosan dengan namaku makanya aku selalu merubah nama menjadi bunny, tapi sepertinya sekarang aku sedang rindu nama asliku"

Woooo woooo hari ini aku akan membuat syukuran. Dia berbicara panjang denganku, aku sampai terbingung harus menjawab apa. Akhirnya aku hanya mengangguk kaku mendengar jawabanya tadi.

Karna waktu menunjukan sore menjelang malam, cafe kami sudah mulai sepi hanya tersisa jungkook seorang. Tapi nanti setelah malam menjelang tamu akan berdatangan lagi. Akhirnya akupun berinisiatif mengantar langsung esspreso pesanan pria jeon tadi 'mumpung sepi'   pikirku.

"pesanan anda tuan" ucapku meletakan esspreso di mejanya , ia langsung mengadah menatapku dengan mata bulat dan bibir agak menganga, pun aku hanya mengangguk sambil tersenyum.

"saya pikir karna cafe sedang sepi jadi saya antar saja langsung ke meja anda, permisi tuan "

Setelah memberi penjelasan aku pun beranjak undur diri

"tunggu sebentar. Duduklah dulu mumpung masih sepi, bos mu tak akan marah kan ??"
Aku terkejut dengan tawaran yang baru saja terlontar dari mulutnya, benarkah dia menyuruhku duduk ? Aku tak langsung mengiyakan karna jujur aku sendiri pasti akan kikuk duduk didepanya.

"apakah tidak mau? Atau tidak boleh ? Baiklah maaf telah menawarkanmu"
Aduuh kenapa dia minta maaf sih, aku jadi semakin bingung mau menjawab apa. Bukanya tidak boleh apalagi tidak mau tapi aku benar-benar mati kata.

"tak apa duduk lah dulu jung soffa, cafe masih sepi juga kok"
Bukan aku yang menjawab melainkan pria bantet yang sedang berdiri didepan kasir sambil menaik turunkan alisnya . Aku hanya melototinya,kurang ajar sekali dia mau membuatku makin mati gaya. Namun khirnya pun tetap ku dudukan diriku dikursi depan pria jeon ini.

"perkanalkan namaku jeon jungkook" ucapnya sambil menjulurkn tangan lalu aku menyalaminya dengan ragu dan mengangguk.

"lee soffa"
Yatuhan yatuhan kami berpegangan tangan, oh maaf maksudku bersalaman. Innerku kegiarangan setengah mati

"berapa usiamu lee soffa?• oh maaf aku mananyai usia aku hanya ingin mencoba menyamankan diri saat berbicara denganmu "

"aku? Usiaku 21 tahun jeon kalau kamu ? "

" waah usia kita sama aku juga 21 tahun, bulan berapa kamu lahir ?"
Ternyata jungkook sangat ramah, kukira dia pria pendiam dan introvert hampir saja aku mati gaya karna bingung harus berbicara apa.

"hmmm aku lahir dibulan februari , tepatnya tanggal 14"
Oh kenapa aku menjelaskan rinci sih dia kan cuma bertanya bulan, dasar bodoh !!

"waah apa kau lahir dihari valentine ? Semoga kau selalu diberkahi kasih sayang .. Hmmm aku lahir dibulan september, kurasa kau lebih tua apa aku harus memanggilmu noona ?"

"tidak jeon jangan panggil saja soffa"
Gelengku segera,lalu aku tersenyum malu malu kucing.

"senyumu manis sekali lee soffa "

"a-apa?"

"senyumu manis, mengingatkanku pada seseorang"
Waaah apakah dia baru saja memujiku, astaga aku ingin menangis sekarang, bahkan mataku sudah berkaca-kaca.pun aku hanya menunduk malu bingung mau menjawab apa.

Lalu kulihat hp jungkook bergetar dan dia segera menyambernya lalu terlihat berbinar mata bulatnya dan munculah senyum manis di bibir tipisnya , 'ah pasti kekasihnya menghubunginya' .

"uhm lee soffa sepertinya aku harus pergi dulu, sampai bertemu lagi"
Lalu dia pun beranjak dari kursinya dan melangkah keluar.

'sampai jumpa lagi jeon' aku hanya menjawab dalam hati sambil memerhatikan dia yang melangkah semakin menjauh, ah tak apa bisa berbicara denganya hati ini saja aku sudah bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H A L U || JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang