Sebuah Ungkapan Dari Sebuah Rasa

wanita

Semua wanita cantik,

Ada yang cantik karna akhlaknya ada juga cantik karna sesuatu
Ada yang kecantikannya digunakakn untuk kebaikan
Ada juga kecantikannya digunakan untuk keburukan
Ada yang cantik tapi tetap rendah hati
Ada juga yang cantik menyombongkan diri.

Wanita memang cantik
Kecantikan wanita di ukur dari berbagai jenis

Kini kecantikan wanita yang akan saya bahas dari segi menggoda.
Kalian semua pasti tahu pelacur.
Ia cantik,  menggoda dan seksi

Tapi,  apakah kalian tahu kecantikan pelacur di ukur dari sebisa mungkin ia terlihat menggoda supaya mendapatkan uang.

Pelacur wanita malam yang kerjanya selalu bertemu dengan laki laki dan bekerja untuk kepuasan pelanggannya.

Dia menjual kehormatannya demi selembar kertas yang berharga walaupun di mata Tuhannya ia adalah tak lebih dari sampah.

Ini kisah teman saya
Dia seorang ibu rumah tangga yang memiliki 2 anak. Laki-laki dan perempuan. Yang mulanya hidup bahagia kemudian berujung kekecewaan.
Suaminya menceraikan dirinya tanpa sebab dan hanya bilang " Aku sudah tak lagi cinta dengan dirimu "
Hati wanita mana yang tak sakit mendengar perkataan tersebut dari seorang suami.
Kemudian suaminya dikabarkan punya wanita lain dan akan segera menikah lagi.  Ujian ataukah hukuman?

Wanita tersebut stress
Bukan stres di tinggal suaminya
Tapi setres bagaimana menafkahi kedua anaknya yang masih kecil.

Akhirnya ia beralih menjadi seorang penggoda yang dibayar kehormatan nya demi sebuah selembar kertas.
Hari harinya ia jalani seperti biasa namun, terkadang ia dicaci dan di maki, di hina, tapi apalah daya ia harus menghidupi anaknya.

Pulang tengah malam membawa uang puluhan setiap harinya
Kecantikannya ia rawat supaya apa?
Supaya laki-laki yang menyewa nya tak kecewa.

Jutaan uang yang ia bawa setiap pulang mampu mencukupi kehidupannya bahkan melebihi pemberian mantan suaminya.

Ia bahagia dengan  yang ia lakukan walaupun harus menjual kehormatan seorang wanita kehormatan dirinya.

" Apapun akan saya lakukan demi anak saya,  walaupun kehormatan saya taruhannya "
Ucapnya

" Di balik wanita penggoda ada sosok anak kecil yang harus saya hidupi,  saya senang mereka menginginkan sesuatu saya punya uang untuk membeli apa yang mereka inginkan. Saya rela di cap jelek asalkan anak saya jangn pernah dibawa dalam kejelekan saya karna apa?  Karna mereka tidak tau apa apa dan saya harus bisa hidup tanpa belas kasihan orang tua saya. "

" Di balik wanita penggoda ada sosok yang harus di hidupi.
Jaman sekarang semua serba uang.  Mau makan apa kami kalau saya tidak menjadi seorang penggoda? .  Memulung?  Maaf,  selagi saya bisa bekerja saya tidak akan pernah memulung dan meminta belas kasihan orang. Lebih baik saya jadi penggoda dibandingkan memulung dan meminta. "

" Lihatlah jaman sekarang nyari yang perawan itu susah.  Mereka menyerahkan keperawanan nya untuk laki-laki yang tak bertanggung jawab yang hanya menikmatinya kemudian meninggalkan nya.  Tapi saya,  saya dibayar mahal untuk keperawanan saya sedangkan mereka tidak. "

" Lebih baik jadi penggoda di bayar mahal untuk satu malam dari pada gadis yang menyerahkan keperawanan nya cuma cuma dan hanya menanggung malu tidak dibayar dan tidak bertanggung jawab dari yang mengambil keperawanan nya.  Lebih baik mana?  Saya?  Ataukah mereka yang menyerahkan nya secara cuma cuma? "
Tegasnya.

Tapi sekarang ia sudah memiliki suami lagi dan memiliki 1 orang anak dari hasil perkawinan nya yang sekarang.  Seorang perempuan cantik nan manis.
Ia sekarang sudah meninggalkan dunia malamnya dan beralih menjadi seorang ibu rumah tangga tapi tetap bekerja menjual barang kredit dan apapun yang ia bisa.

Sekarang ia punya segalanya
Mobil, rumah atas anak anaknya,  umroh untuk kedua orangtuanya, harta untuk hidup nya dan anak anaknya serta suami yang pengertian kepadanya dan anak-anak nya.

Dari situ kita bisa menilai bahwa wanita penggoda tak selamanya kejam.  Mereka bekerja seperti itu karna ada sosok yang harus mereka hidupi. Dari pada yang hanya menyerahkan keperawanan nya cuma cuma dan menanggung malu untuk kedua orang tuanya.

Jadi,  jangan menilai hal buruk dari keburukannya dan jangan menilai hal baik dari kebaikannya, tapi nilailah dari sisi kedua sifat tersebut.

Yang buruk tak selamanya buruk
Dan yang baik tak selamanya baik.
Di setiap sifat tersebut pasti da cerita yang membuatnya harus melakukan hal tersebut.

Ini adalah kisah perjuangan seorang ibu rumah tangga yang menjadi penggoda dami menafkahi anak anaknya.

Dan nyatanya wanita bisa menafkahi tanpa suami.
Tapi semua itu tak boleh kita tiru jalani hidupmu dan lakukan apa yang menurut mu baik dan tinggalkan apa yang menurut mu buruk.

Jalan kita sudah ada yang mengatur. Kita masih memiliki Tuhan yang tau tentang diri kita dibanding yang lain.

Jalani hidupmu seprti yang Tuhan arahkan.
Kebahagiaan akan datang tapi duka pun tak lepas dari kita, yang penting kita menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Biarkan  waktu yang berbicara dan biarkan Tuhan menuntun kita ke jalan yang seharusnya.

#Sekian