Derasnya Rindu

1 1 0
                                    












My Dear❤ :
Nanti aku kabari lagi ya, see you. I love you

Me:
Me too _

Percakapan yang singkat, mungkin bisa di bilang hanya sapaan tapi aku tidak peduli, bagiku sudah dari cukup untuk menguatkan hati ini.

Akhir- akhir ini mulai turun hujan dan mungkin akan turun setiap waktu mengingat sudah waktunya musim penghujan.

Dan hati ini masih merindu setia waktu. Aku ingin engkau lebih banyak waktu untuk ku, menghabiskan rinduku yang menggebu padamu.

Dalam temu aku tunggu, dalam sunyi aku memanggil namamu, dalam do'a aku panjatkan untuk mu, dalam lagu aku persembahkan untukmu.

Siang ini udara begitu nyaman untuk tubuh ku. Peringatan cuaca sudah aku baca dan mungkin 10 menit lagi akan turun hujan.

Aku merindu padamu dengan jarak yang terhubung oleh waktu di mana kita pernah bersama menjalin kenangan penuh bahagia.

Hati ini sakit mengingat kenangan yang pernah terjadi, aku menyesal membiarkan mu pergi dan sekarang tidak kembali.

Cahaya semakin menggelap, ruang semakin menghitam, putih semakin menghilang di gantikan warna yang menjadi lambang iblis bagi sebagian orang.

Gemuruh besar terdengar bersamaan awan hitam yang menyelimuti langit ibu kota siang ini.

Memang siang tapi seakan malam. Rintikan kecil terdengar di balkon kamar ku lantai putih itu bercahaya karena air, daun itu seakan menangis menjatuhkan air ke bawah dan mengalir tak tentu arah.

Rintik kan nya berubah menjadi gerimis yang membuat kaca penghubung balkon kamar ku berembun nan indah.

Gerimis nya berubah menjadi deras seiring air itu memantul dari lantai hingga kaca transparan yang mengukir keindahan kejadian langka siang ini.

Biasanya hujan akan turun malam hari atau sore hari dan terkadang pagi hari. Hari ini hujan turun siang hari menciptakan peristiwa langka untuk ku yang melihat juga merasakan.

Derasnya hujan menciptakan kesunyian tersendiri dalam hati ini, seakan hujan tahu ada hati yang merindu juga perasaan yang tak kunjung mendapatkan temu.

Aku berterimakasih pada derasnya hujan  kali ini karena ia bisa meredam isak tangis rinduku yang menggebu, karena ia meredam suara teriak ku yang memanggil namamu, karena ia menjadi teman juga saksi atas diriku yang hancur tertelan oleh rindu.

Kini derasnya hujan membawa hawa dingin yang menusuk tubuh ku, angin yang berhembus kencang menjadi candu rasa takutku, takut akan kehilangan mu dan takut jikalau engkau melupakan diriku juga cintaku.

Di balik ruang itu aku runtuh sering hadirnya gemuruh yang mengguncang telinga ku, cahaya itu semakin banyak terlihat dalam mataku, gelap itu semakin mejadi jadi dalam putihnya kamar ini, dan hujan  itu semakin deras sering tangis ku juga jeritku yang mengutuk rasa rindu tak kunjung mendapat temu. Mata ini terpejam saat gemuruh itu membuat jendela kaca bergetar.

Seakan menentang perasaan ku, seakan menentang rinduku yang mengharap temu, seakan menentang tingkah laku ku yang menyesal melepasmu.

Tidak terasa tiga jam sudah hujan itu turun dengan deras dan aku menangis selama itu hingga membuat ku tertidur dengan air mata yang mengecap wajahku.

Aku terbangun dan berjalan menuju balkon itu yang penuh dengan genangan air juga kaca transparan yang membuat jalan air itu hingga temu ke tanah dan menyatu dengan yang lainnya.

Dinginnya udara menyapu permukaan kulit putihku yang kontras dengan gaun tanpa lengan yang aku pakai.

Sejuknya air yang meredam kakiku berpadu dalam putih lantai balkon kamarku menyisahkan gambaran putih di atas cahaya bening nan indah.

Dedaunan yang tersiram hujan seakan menangis menjatuhkan air dari dahan, menemani ku dalam tangis karena rindu ingin bertemu denganmu.











08 Mei 20
Gimana? Suka? Atau kurang?
Next nya tunggu yaaa😉🤗
Jngan lupa vote dan komen okeee👌😉
Saran kalian aku tunggu nihhh 🤗❤

Segitu aja dari author udah malem ❤
Salam manis dari author 😘❤

Sebuah Ungkapan Dari Sebuah RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang