Tahun 2015 tahun ini dimulai,
Tahun dimana aku pertama kali bertemu dengannya tepatnya aku duduk di bangku SMA kelas 12.
Aku bukanlah santri yang sholehah aku tergolong santri yang biasa-biasa saja, tapi Cerita kali ini sebelum aku menjadi seorang santri, iya pertemuanku denganya sebelum aku menjadi santri.
Lebih tepatnya aku mengaji di suatu kampung di jawa timur.Pada suatu hari,ditempatku mengaji ini akan di akan sebuah pentas seni,yang didalamnya aku adalah peserta menarinya (iya di sini ada menari" gtu seru pkoknya hahah tapi menari muslimahlah bukan modern). Tepat ketika aku menari ada seorang asing yang datang, aku acuh tak acuh denganya yang datang tapi hati ini berkata siapa dia? Siapa namanya? Guru baru? Orang mana? Jiwa lambe turahku bergejolak hahah 😂
Tiba-tiba, dia datang didepan kelas mengajiku.
"Latihan nopo niki?" (latihan apa ini),
"nari" jawabku dengan teman-teman
"Oo, sampun mantun? Nopo dereng lengkap gerakane?" Tanyanya.
(Ooo sudah selesai? Apa belum lengkap gerakannya?)
"Dereng,niki tasek nembe latihan angsal 1 minggu" jawabku.
(Belum, ini masih baru latihan 1 minggu)
"Ooo nggeh-nggeh seng semangat latihane",
(Oo iya iya yang semangat latihannya)
"enggehhh" (iyaa) jwabku dengan teman-teman.
Lebih lucunya, dia menunggu latihan didepan , dengan tangan bersilang, dengan mata yang intens melihat kita latihan, ya kita jelas grogi kan ya 😂
Ana temanku pun berbisik bisik kepadaku "mbak-mbak, itu siapa sih?"
Aku menjawab "nggak eroh aku, aku ae ket ngerti lakok" (gatau aku , aku saja baru ngerti)
Ana bekata lagi kepadaku " mbak, aku isin* lek ada orang yang lihat kita latihan,gamau aku ada dia maluuu agee bilango ke orang itu" *malu
Teman-teman yang lainpun seraya menganggukan ucapan Ana.
Dan aku memberi isyarat pada mereka (masak aku yang bicara? Sama orang itu?)
Dan yang lain seraya mengangguk keras jail ( dasar kalian ini)
"Ehm, anu ngampunten*, anak-anak ini malu kalau ada yang melihat latihan" *maaf
"Ohh ngge", gpp maaf kalau mengganggu " jawabnya agak malu kelihatanya heheh..
"Engge mboten nopo-nopo" (iya tidak apa-apa)
Jawab kami bersamaan.
Dan setelah dia pergi ke kantor kami pun melanjutkan latihan lagi dan tetap melihat kami dengan mata yang tajam
Hatiku berkata dengan melihatnya, siapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta rahasia seorang Santri
Romancesebuah kisah fiksi yang pada suatu hari kalian akan mengerti cinta ini sebesar apa, apa yang kita pikirkan, apa yang kita jalani, apa yang kita inginkan.. bila Allah tidak menghendaki maka semua sia sia aku mencintainya dengan cinta yang luar bias...