Kringgg kringgg....
jam masuk mengajipun berbunyi, sudah biasa sebelum latihan di mulai,
Di jam pelajaran pertama, kita wajib masuk dan membaca surat Al-waqiah dan membaca Al-quran dengan ustadz",
Akhirya usatadzpun datang dan memberi salam, tapi di saat ini aku terbelalak dengan sosok yang asing di depanku,
siapa dia? Dia yang kmrin kan? Guru baru? Waw! Dan kemudian dia salam,
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh".
"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh" jawab kita kompak.
Aku dan teman-teman sekelasku terdiam , menahan 1000 pertnyaan yang di benak kita masing-masing tentang siapa orang ini, yang sejak hari pertama sudah berani melangkah kekelas dan bercengkrama dengan kita tanpa ada pengenalan diri.
"Mmm kenal saya?" Tanyanya.
" Dereng(belum)..." jawab kita.
"Perkenalkan nama saya Muhammad Akmal Bahran"
"Ooooooo..." seraya kita menjawab dengan lantang
Winar seorang tukang kepo di kelasku bertanya "Ustadz, nama panggilan ustadz siapa? Rumahnnya di mana?, kenapa sampai pindah disini?"
Ust Akmal pun tersnyum mendengar pertanyaan yang bertubi-tubi yang di hadapanya, dan seraya menjawab "Nama panggilan saya Akmal,rumah saya di banyuwangi, mm saya smpai pindah ksini karena di utus oleh pengasuh di pondok untuk pindah mengajar ksini"
Kami pun manggut-manggut faham, dan akhirnya malam itu berjalan dengan smestinya,
Tapi ada yang menggelitik hatiku disini yang seharusnya adalah perbuatan yang salah di dalam hidupku,
Di dalam hatiku berkata "menarik" sambil tersnyum melihatnya.
Sungguh tidak lain bagian ini lah yang seharusnya aku buang jauh" sblum sesuatu terjadi..
Hingga pada suatu hari, di hari menjelang lomba berlangsung,
Aku dan teman temanku semakin giat berlatih, dan si ustad akmal secara tidak langsung menjadi penanggung jawab grub ini,
Dan secara tidak langsung juga aku dan ustad akmal menjadi dekat.
Hari terus berganti, dan akhirnya Hari H lomba terjadi, beberapa lomba yang di keluarkan pun telah terlalui akhirnya giliran kami untuk maju menunjukan aksi kita.
Kita pun mengumpulkan berkata, sunia leader kita berkata,
"Bismillahirahmanirahim, semngat untuk kita,kita harus yang menunjukan yang terbaik, dan semoga yang kita harapkan tercapai, alfatihaah..." kita berdoa dan bersungguh-sungguh, dan memberikan sholawat untuk semngat "Allahumasollialaaamuhammad"
"Allahumaasollialaiihh" jwab kita kompak seraya maju menuju pentas, dan tak lupa aku menoleh ke ustad Akmal tanpa di duga" ustd akmal mencungkan kepalan tangan menunjukan isyarat "semanggat" sambil tersnyum,
Aku yang melihatnyapun lngsung bertambah semangat 1000% hahah...,
Kita pun mulai,..
Penonton bersorak riaa melihat kita menunjukan aksi, tanda bahwa aksi kita sukses,
Aku yang di atas pentas juga melirik kemana ustad akmal? Tidak melihat aksi kita ini?
Disni aku agak sedih karena tidak menemukannya,
Akhirnya aku dan teman-teman selesai, legaaa rasanya hati ini
Seperti lepas sudah beban hidup ini.
Aku turun dari panggung langsung melihat ustad akmal di bawah panggung, langsung ku tanya " ustad, nggak melihat tadi? Kok saya tidak tau ustad dari tadi?"
Menjawablah ustad akmal "lihat kok, tu berada di cek sound situ emang tidak terlihat dari panggung karena berada di samping panggung agak mojok, mau apik penampilane (tadi bagus penampilannya) memuaskan! "
Aku tersipu malu mendengarnya.
Dan malam itu pun aku terlampaui senang karena hari ini adalah slah satu hari yang sepesial di dalam hidupku..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta rahasia seorang Santri
Romancesebuah kisah fiksi yang pada suatu hari kalian akan mengerti cinta ini sebesar apa, apa yang kita pikirkan, apa yang kita jalani, apa yang kita inginkan.. bila Allah tidak menghendaki maka semua sia sia aku mencintainya dengan cinta yang luar bias...