Rintik hujan membasahi seluruh permukaan tanah kota metropolitan yang terkenal dengan kemacetannya ini.
Seorang perempuan berambut panjang hitam nan kilat tengah memandang lurus ke depan jendela kamarnya,yang langsung menunjukkan suara hujan.
Hujan mengingatkan kenangan dirinya dengan seorang lelaki kecil dimasa lalunya.
Tidak, membayangkan wajah lelaki tersebut membuat Vey tersenyum dengan sendirinya.
Tetapi lamunan tersebut tidak berlangsung lama, ketika suara perempuan yang berusia 40 tahunan menghampiri Vey.
Perempuan tersebut Bunda dari Vey yaitu Nadia.
"Vey ada apa? Kenapa Vey melamun terus?" Tanya Nadia
"Tidak apa-apa bunda, cuma kangen sama kasa aja." Balas Vey sambil tersenyum
"Ohh gitu. Yaudah ayo makan dulu! Vey belum makan kan?"tanya Nadia lagi
"Iya Bun, ayo turun dulu." Balas Vey sambil menggandeng tangan ibunya
-skipp
Setelah makan malam Vey kembali ke kamarnya, kemudian ia langsung berkutat dengan tugas-tugas sekolahnya. Setelah selesai mengerjakan Vey membanting tubuhnya diatas kasur empuk miliknya dan terlelap dialam mimpi.
Matahari yang cerah kini mulai menunjukkan ufuk cahayanya yang menerobos lingkaran-lingkaran kecil melalui sebuah ventilasi dirumah Vey.
Vey menggeliat mengetahui bahwa hari sudah pagi. Vey bergegas pergi menuju kamar mandi pribadinya yang berada didalam kamarnya sendiri.
Tepat setelah 15menit bersiap-siap Vey segera turun kebawah dan mengambil bekal makanannya yang sudah disiapkan oleh Nadia.
"Vey! Kamu tidak sarapan dulu?" Tanya Nadia
"Tidak Bun, Vey buru-buru." Seru Vey sambil mencium telapak tangan Nadia.
"Yaudah ati-ati ya Vey!" Teriak Nadia yang melihat putrinya mulai menjauh dari halaman rumah .
-skip
Sampai didepan sekolah Vey bertemu dengan salah satu sahabatnya yaitu Allena.
"Vey! Tungguin ish." Seru Allena sambil memasang wajah cemberutnya
Vey hanya melirik sekilas kemudian melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.
Hosh hosh hosh...
"Vey kan udh gue bilang tungguin malah ditinggal." Rajuk Allena dengan wajah yang lebih sinis
Vey hanya tersenyum kemudian memasang wajah datarnya kembali.
SMA BHAKTI INSAN selalu mengadakan upacara setiap hari Senin ini.
Vey dan Allena yang bergegas pergi ke lapangan dikejutkan oleh kedatangan sahabatnya yang bernama Hyesa.
Ketiga insan tersebut beriringan berjalan ke lapangan bersama-sama,dan langsung menuju ke barisan yang sesuai dengan kelasnya.
Vey POV
Aku merasa sedikit pusing saat upacara berlangsung. Namun aku masih bersikap biasa. Aku melihat jelas wajah kedua sahabatku sedang cemas.
"Vey,kenapa wajah Lo pucet gitu? Lo belum sarapan?" Tanya Hyesa cemas.
Aku hanya mengangguk dan menjawab dengan senyuman paksa.
Tanpa sadar aku mengeluarkan keringat dingin di sekujur tubuhku. Tidak lama semua pandanganku menjadi gelap. Samar-samar aku mendengar suara Hyesa dan Allena.
Brukk........
Author pov
Brukk........
"Vey!!!!!" Teriak Allena dan Hyesa bersamaan ketika melihat sahabatnya itu pingsan.
Allena dan Hyesa sangat panik, tiba-tiba seorang laki-laki yang diketahui kakak kelas tersebut menggendong tubuh langsing Vey dan mengantarkankannya didalam ruangan UKS.
Gimana ceritanya temen-temen? Maaf kalo jelek. Soalnya aku baru pertama kali nyoba buat cerita,heheh!
Aku minta saran buat temen-temen. Jadi jangan lupa komen ya..
Kalo banyak yang baca insyaallah aku bakalan tambah semangat buat ceritanya !
Jadi jangan lupa tekan tombol bintang/komen! Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Veyshia
Teen Fictionvey si princess ice yang semula hidup tenang kini harus terlibat dengan seorang siswa most wanted disekolahnya yang terkenal dengan kenakalannya. hidupnya kini bagaikan dineraka, yang terus mendapatkan masalah. "Lo bisa ga sih gausah ganggu kehidup...