"Ada rasa sesak yang tak mampu diutarakan, hingga tak ada kata yang mampu mendefinisikannya. Bahkan alasannya pun masih kelabu."
***
Pria itu adalah......
...Dikta.
Selang oksigen telah terpasang sedari tadi. Semua yang ada didalam mobil ambulan dengan cekatan berusaha memberikan pertolongan pertama padanya didalam perjalanan.
Mata indah pria itu masih tetap tertutup, seakan tak mau membukanya untuk melihat kembali dunianya.
Kini ambulan itu telah berhenti dirumah sakit terdekat. Ia langsung dilarikan menuju ruang ugd.
Terlihat banyak sekali selang terpasang pada tubuhnya. Namun ia masih terpejam, seperti tak merasakan sakit apapun.
Banyak dokter serta perawat yang berusaha membuat pria itu terbangun. Namun, lukanya terlalu parah. Sudah dua kantung darah habis untuk pria itu.
"Detak jantungnya melemah dok!" Ucap salah satu perawat bernama Stela.
Yap! Benar saja!
Terlihat detak jantungnya yang semakin melemah. Tak ada pergerakan dari pria itu. Dia dinyatakan kritis dan menjalani masa koma.
Bahkan handphonenya hancur terlindas truk. Tak ada yang tahu dan menemaninya dimasa sulitnya kini. Semoga keajaiban datang.
🍂🍂🍂
Aira, si gadis manis yang penuh dengan rahasia.
Ia adalah anak tunggal dari keluarga Abhitama. Anak dari keluarga terpandang dan sangat kaya raya. Orang tuanya adalah pengusaha terkenal dan mempunyai aset dimana-mana.
Ayahnya adalah pengusaha dibagian Departemen Store berbagai kota di Negeri Ginseng dan pemilik Yayasan Sekolah diberbagai kota di Indonesia. Serta, Ibunya adalah designer terkenal di Amerika.
Kekayaannya tak dapat terhitung lagi. Namun, semua itu tak cukup untuk Aira. Ada hal yang lebih penting dari itu untuknya.
Kini dia baru saja masuk kedalam rumahnya. Terlihat suasana yang begitu sepi, namun ia sudah begitu terbiasa.
Ia lantas segera membersihkan diri, kemudian ia duduk disofa ruang tamunya. Jari lentiknya bergerak diatas remote tv untuk mencari chanel kesukaannya. Ketika sudah didapat ternyata iklan.
Ditontonnya iklan itu sambil memakan beberapa potong tela-tela yang dibelinya saat perjalanan pulang.
Ketika iklan itu telah berhenti, terbuka sebuah berita.
"......telah ditemukan seorang pria berumur 16 tahun tertabrak truk yang melaju melawan arus yang seharusnya. Namun telah ditemukan ktp korban......"
Televisi itu terus menyala, menemani gadis yang tak sengaja tertidur disofa empuk rumahnya. Ia tak tahu bahwa berita itu penting untuk ia dengar.
Namun sayang, dia tertidur tanpa tahu apa yang telah terjadi.
🍂🍂🍂
Didepan ruangan pria yang tengah terbaring lemah itu begitu ramai oleh sanak saudaranya yang begitu syok melihat salah satu bagian dari keluarganya kritis.
Terutama sang ibu. Ia sangat terpukul, hingga sempat pingsan.
Semua sahabat Dikta berada disana dengan wajah panik. Ah tidak semua, ada satu yang kurang. Aira. Gadis itu tak ada disana.
Tak ada seorang pun yang berani juga untuk menelfon Aira, mereka terlalu takut melihat reaksi dari gadis itu. Aira berbeda dengan mereka.
"Kita harus kasih tau dia Vin!" Bujuk gadis berwajah blasteran pada kedua sahabatnya.
"Aku gak bisa. Dan gak akan mungkin bisa Jel." pasrah laki-laki yang benama Kevin itu, lalu terduduk dilantai.
"Aku gak mungkin bisa." lirih Kevin.
"Tapi kalau dia lambat dikasih tahu, dia akan lebih sedih!" ucap gadis blasteran itu sembari menunduk sedih.
"Tunggu hasil akhir aja, tunggu kabar Dikta itu gimana baru kita kasih tau Aira." ucap gadis cantik disebelah Kevin dan disetujui oleh kedua sahabatnya.
🍂🍂🍂
Pagi harinya Aira terbangun, dia langsung membersihkan diri dan sibuk berkutat dengan beberapa buku.
Lusa ia sudah masuk sekolah, liburan telah berakhir. Dan kemarin adalah hari terbaiknya, karena ia berfikir bahwa sepertinya Dikta akan kembali lagi padanya dan bahagia.
Dia duduk didepan terasnya sembari mengaduk tehnya. Namun tiba-tiba ia merasa sesak sekali dibagian dadanya.
Ia merasa ada sesuatu yang menyakitkan.
Seperti ada sesuatu...
Tapi apakah itu......?
***
Terimakasih yang telah membaca!!
Maaf kalau ceritanya malah agak gimana gitu hehee...Jangan lupa follow akun wattpad ini yaa>_<
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira
Short Story"Cinta tak selalu bahagia, namun juga tentang rasa sakit." *** Ketika perpisahan memberikan luka, hingga membuat percaya akan cinta itu hilang. Dan kepergiannya membuatku memulai kisahku yang baru. Dan disitulah perjalananku yabg sesungguhnya dimula...