Part 5

198 40 21
                                    

   Side Effect

  🐝🐝🐝

“Aku tidak mau, Jeon Jungkook! Turunkan aku! CEPAT!" Teriak Eunseo sekuat tenaga. Namun, tenaganya jauh akan kalah dibandingkan pria itu.

Eunseo terkejut dengan permintaan Jungkook yang pertama ternyata menemani pria itu sampai pukul sembilan malam ini. Dan parahnya, dia ditarik paksa untuk menemani laki-laki itu masuk ke dalam bianglala yang berada di sebuah wahana bermain.

Kekanakan memang. Dasar Jeon Jungkook brengsek!

“Aku takut ketinggian, Bodoh!” teriak Eunseo tidak berhenti sampai pintu bianglala sudah tertutup dan mulai bergerak ke atas menggantikan posisi bianglala sebelumnya.

Jungkook malah terkekeh melihat ekspresi ketakutan dari gadis disebelahnya itu. Sudah dia katakan dari awal, melihat wajah ketakutan Eunseo telah menjadi kesenangan tersendiri baginya.

“Nikmati saja! Ini akan menyenangkan.” Seru Jungkook ketika semua bianglala sudah mulai berputar. Inilah waktunya untuk melihat keindahan kota Seoul dari atas.

Ketika bianglala berotasi akan setiap putarannya, Eunseo sama sekali tidak membuka kedua matanya. Matanya terpejam tidak mau melihat apa yang terjadi ketika dirinya nanti berada di atas sana.

Di puncak bianglala, kebanyakan orang akan menyukainya karena dapat melihat keindah Kota Seoul. Namun,  berbeda halnya dengan Eunseo yang memiliki ketakutan tersendiri ketika berada di atas ketinggian. Ya, dia benar-benar takut ketinggian.

Jungkook mulai menyadari bahwa daritadi gadis disampingnya itu tidak bersuara sama sekali. Bahkan, deru napasnya pun tidak terdengar. Apa Eunseo pingsan? Ah, tidak mungkin

Jungkook menoleh ke samping, dilihatnya gadis itu masih terpejam dengan tangan yang mengepal kuat disamping tubuhnya yang bergetar. Dan lihat, Eunseo sudah banjir keringat.

Ternyata, Eunseo memang benar-benar takut ketinggian. Kau harus tanggung jawab Jeon Jungkook! Apa yang harus Jungkook lakukan sekarang?

“Apa kau baik-baik saja?” Tanya Jungkook mulai khawatir karena Eunseo sepertinya tidak main-main atas ketakutannya pada ketinggian. Terlebih tubuh gadis itu menggigil sekarang.

Dia mulai merasa menyesal telah memaksa Eunseo naik bianglala ini.
Tidak ada sahutan apalagi sebuah ocehan dari gadis tersebut, hanya deru napas yang mulai terdengar tidak beraturan.

Dan, apa yang terjadi lagi dengannya? Tubuhnya menggigil juga!

Jungkook segera memegang bahu Eunseo berharap bahwa penyimpulannya salah. Dia harap gadis itu hanya berpura-pura, tapi sepertinya dugaannya memang benar.

“Eunseo, kau baik-baik saja, kan?” tanyanya dengan nada cemas tercampur rasa bersalahnya.

Tangan Eunseo yang sedari tadi terkepal kuat, akhirnya luruh bersamaan dengan tubuh Eunseo yang sudah tak berdaya di tempat. Eunseo tidak sadarkan diri. Ya, Son Eunseo pingsan.

Jungkook sangat terkejut ketika bahu Eunseo merosot, karena gadis itu memang sudah kehilangan kesadaran.

“Bagunlah! Jangan bercanda!” pintanya berharap ini hanyalah permainan untuk membalas dirinya karena telah memaksa gadis itu.

Miracle Imagine (Revisi-Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang