Part 12

154 29 26
                                    

Senyum Jungkook mengembang, tidak menyangka akan kebetulan ini. Namun, berbanding terbalik dengan wajah Eunseo yang langsung muram ketika melihat mata menyebalkan orang dihadapannya itu dengan seringainya. Ya, Eunseo sangat mengenali senyum seringai menyebalkan itu.

"Kita sepertinya ditakdirkan untuk selalu bertemu." ucap Jungkook melepas kepala hoodie-nya. Menyaksikan keterkejutan gadis di depannya dengan suka cita.

Refleks Eunseo memukul dada bidang pria menyebalkan itu. Apakah pria itu sengaja menguntitnya? Ah benar, pria itu sudah gila memang.

"Kenapa kau mengikutiku?!" ujar Eunseo setengah berteriak. Tenaganya belum pulih sepenuhnya karena masih lemas, efek sakitnya semalam.

Jungkook menempelkan telunjuk kanannya di bibir ranum Eunseo, agar gadis itu tidak bersuara.

"Shutt, acaranya akan dimulai. Duduk saja dengan tenang anggap saja aku tidak ada. Okay?" Jungkook menepuk kursi disampingnya yang dia tebak merupakan tempat duduk gadis itu.

Eunseo mendelik kesal, sepertinya pria disebelahnya ini memang tidak ada niat untuk mengganggunya sekarang. Jungkook sudah kembali memenjamkan matanya, dengkuran halus mulai terdengar dari mulut pria itu. Namun, dengkuran itu hanya terdengar oleh Eunseo yang posisinya memang berada disamping pria itu.

"Cih, menyebalkan! Dia malah tidur." ujar Eunseo melirik pada pria di sampingnya. Namun, seutas senyum geli tercetak diwajah cantiknya ketika melihat pria itu sudah tertidur.

Pertunjukkan teater sudah dimulai. Seokjin sudah terhanyut menyaksikan penampilan yang menjadi incarannya itu. Namun, berbeda dengan Jaehyun dengan kekesalan masih tercetak jelas di wajahnya karena rencananya gagal total.

"Dia tidak mati, kan? Kenapa tidak bergerak sama sekali?" Tanya Eunseo pada dirinya sendiri sambil melirik pria di sampingnya itu yang tidak bergeming sedikitpun. Eunseo mulai menyisihkan fokusnya dari pertunjukkan teater di depan, mengamati keadaan pria berhoodie hitam tersebut.

"Aku tidak mati. Jangan khawatir." Eunseo sontak terkejut, ketika suara bariton pria itu tiba-tiba terdengar.

"Kau mengejutkanku!" bisik Eunseo tidak mau mengganggu orang di sekitarnya yang sedang fokus dengan pertunjukkanya.

Jungkook melepas kepala hoodie-nya, dia sedikit bergeser dengan posisi mendekati gadis yang sedang memegang dadanya karena terkejut.

"Ekspresimu seperti maling yang ketahuan mencuri sesuatu." bisik Jungkook tepat di telinga gadis itu. Sangat dekat.

"Aku tidak mencuri apapun!" bantah Eunseo.

"Kau mencuri pandang melihatku ketika sedang tertidur tadi." sahut Jungkook. Kini posisinya cukup berjarak dengan Eunseo, tapi suaranya terdengar mendesis.

"Aku tidak melakukan itu!" spontan Eunseo meninggikan suaranya. Hal tersebut membuat beberapa orang menatapnya dengan tatapan terganggu.

Merasa dirinya menjadi pusat perhatiann beberapa orang, Eunseo langsung membungkukan tubuhnya sebagai tanda meminta maaf. Ini semua gara-gara Si Jeon sialan itu.

Dia kembali memfokuskan matanya pada pertunjukkan yang entah kenapa tidak lagi menarik di matanya. Padahal, teater ini sudah lama dia tunggu dan suasana hatinya jadi buruk gara-gara pria ini. Luar biasa sekali.

"Kapan kita akan mulai berlatih?" tanya Jungkook masih dengan suara berbisik agar kejadian memalukan gadis ini tadi tidak menimpa dirinya juga.

"Berlatih apa maksudmu?" sahut Eunseo tidak mau terusik lagi akan ocehan tidak jelas Jungkook, karena matanya mencoba fokus pada pertunjukkan di depan sana.

Miracle Imagine (Revisi-Republish)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang