🌟Part 1🌟

39 4 2
                                    

                   [Mimpi indah(?)]

Saat sebuah pesan yang hanya engkau tau setengah dari pesan itu,menciptakan tanda tanya besar dalam benak bukan?

Maka satu-satunya hal yang bisa kita lakukan adalah mencari tau. Dan pertanyaannya adalah...dari mana kita harus memulai pencarian itu?

🌟🌟🌟🌟🌟

The legend love Arthemis kingdom

Dibawah cahaya bulan malam,dihiasi suara pedang yang saling beradu,tanah yang digenangi cairan merah darah.
Beribu banyak tubuh yang tergeletak tak bernyawa,bahkan sebagian yang lain tidak lagi utuh.

Tersisa dua orang pria berdiri dengan susah payah,memberi tatapan tajam,sorot mata terlihat ingin membunuh satu sama lain, beserta nafas yang memburu,tanpa mempedulikan kondisi tubuh mereka yang penuh dengan luka beserta darah yang mulai mengering.

Ambisi untuk saling menghancurkan tanpa memperdulikan kodisi sekitar.
Peperangan yang berdampak pada kehancuran kerajaan bahkan seluruh Negri-nya.

Disebabkan oleh ambisi Raja mempertahankan kehormatan kerajaan dan Pangeran yang memperjuangkan cintanya dengan menentang peraturan.

Angin malam terlihat menerbangkan dedaunan kering di sekitar padang luas yang sudah digenangi darah.

Keduanya semakin mempererat genggaman pada pegangan pedang.
Dengan gerakan yang hampir bersamaan berlari mengarahkan ujung pedang pada tujuan sang empunya.

Hingga pedang itu berakhir dengan menusuk jantung keduanya,membuat darah yang semula mulai mengering kembali basah dengan cairan yang sama. Salah satu dari mereka mencoba tersenyum sedikit puas.

"Inilah yang ingin aku buktikan padamu Raja Frederico De' vito. Bahwa cintaku pada-nya itu bukan pelanggaran,tapi sebuah takdir yang tuhan berikan untuk ku jaga.

"Dan jika aku masih diberikan kesempatan untuk hidup lagi di masa depan,akan kupastikan peraturan tidak adil yang kau buat akan aku ubah. Akh...Jika aku tidak bisa...,put-raku yang ak-an me-la-kukan-nya," Setelahnya ia tak lagi bisa bertahan,terlihat dari tubuhnya yang sudah ambruk menimpa tanah pasir dibawahnya.

Sedangkan yang disebut Frederico tadi mengerutkan kening heran sebelum
ikut terjatuh berlutut dihadapan Pangeran yang tak lain adalah darah dagingnya sendiri.

"K-kau memiliki putra?" Federico berucap lirih. Perasaannya bercampur antara marah,kecewa,dan mungkin...menyesal.

Sampai tubuhnya tak lagi bisa menahan sakit di sekitar jantungnya dan memilih untuk menyusul putranya menuju Alam lain.

"Pangeran! Yang mulia Raja!" Dari kejauhan seorang gadis berpenampilan lusuh berdiri bergelimang air mata dengan bayi laki-laki di dalam gendongannya.

Bayi yang baru saja menghirup udara dunia beberapa menit yang lalu,dan di saat hari lahirnya,saat itu juga kematian ayah,kakek,beserta hancurnya kerajaan. Coba saja ia belum melahirkan anaknya, maka mungkin kematian suami dan ayah mertuanya tidak akan terjadi.

Sebenarnya ia lelah,setelah melahirkan,namun ia harus bisa menghentikan perang. Namun nyatanya ia terlambat.

Ini semua salahnya namun perkataan sang suami selalu terngiang jelas dalam benaknya, 'Ini semua adalah takdir,yang harus kita jaga dan perjuangkan.'

Gadis bernetra ungu lavender itu berlari cepat,berdiri tak jauh dari kedua tubuh yang sudah terkulai lemas dengan darah yang berceceran di sekitarnya.

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang