"Ayo berangkat"
Kenneth berdiri dari duduknya.
"Kak, gak ganti baju?" Tanya Dara, ibu Kenneth.
"Kakak ganteng kok biar pake jas hujan plastik juga" Ucap Kezia sambil terkekeh.
"Apaan sih. Blajar yang bener dulu, anak SMP!"
"Aelah, kayak yang gak perna SMP aja lu, kak" balas Kezia dengan wajah berpaling dari kakaknya, dan dengan suara kecil supaya Kenneth ataupun Mamanya tidak mendengar kalau Kezia menyebut kenneth dengan kata 'lu'.
"Ngomong apa kamu?" Tanya Kenneth curiga.
"Ehehe gak ngomong apa-apa kok, cuma heran aja, kok Kezia gak ngeliat keburiqan yak sama kakak? Hehehe" Kezia bergaya dengan tangan di alis, seperti mencari sesuatu dengan matanya pada Kenneth, lalu menyengir.
"Iyaa loh kez, mama juga bingung. Apa mama secantik itu ya, sampe bisa lahirin kakak kamu seganteng ini?" Ucap Dara sambil mengibaskan tangannya ke bahu Kenneth.
"Apaan si ma" Kenneth mulai risih. Hampir setiap mereka bertemu, Dara selalu memuji ketampanan Kenneth.
"Aku, aku ma! Kezia juga" Kezia antusias minta dipuji. Jadi mama, ga boleh pilih kasih kan?
"Iyaa, kezia juga. Bisa secantik ini...."
"....Padahal masih umur 11 tahun" ucap ibu dan putrinya itu bersamaan. Yap, Kezia sudah hafal betul dengan kalimat itu.
"Yaudah ayo" Ucap Kenneth setelah mama dan adiknya itu menyelesaikan acara tawa tawa santuy mereka itu.
"Ga ganti baju, ka?" Tanya Dara lagi.
"Gak Ma. Kan cuma nganter mama trus balik lagi"
"Eicett. Kezia mau ke rumah kak Rahel. Mau balikin flashdisknya. Kakak, tolong antar yah"
Kenneth sebenarnya malas dengan permintaan adiknya yang katanya ingin ke rumah Rahel dulu. Pasti akan ada acara Rahel berdrama lagi, bagi Kenneth.
"Jangan lama"
"YESSS. LETS GOOOWWW"
***
"Mama ga akan lama kok. Dua minggu depan mama udah balik lagi ke sini. Kata papa, papa bakal ikut jemput kalo udah selesai urusannya." Yapp, Dara, mama Kenneth dan Kezia akan mengadakan perjalanan ke Singapura. Dara hendak ke rumah sakit pusat dari rumah sakit cabang yang ada di Indonesia tempat dia bekerja.
Sedangkan Tommy, Papa Kenneth sedang dalam penyelesaian tugasnya, meeting di luar kota. Yap, cuma di luar kota, tidak sampai di luat negri.
"Daaaaahh mama" Kezia melambaikan tangan.
***
Kezia mengecilkan suara musik dalam mobil sampai suara terkecil, membuat Kenneth menoleh sebentar, lalu menaikkan kembali volume. Kezia menurunkannya kembali.
"Apaan si bahasa asing gitu. Gak ngerti" Kezia tidak suka mendengar lagu bahasa Inggris. Bagaimana bisa? Yaa bisa lah.
Kenneth hanya diam membiarkan. Kezia lalu menyambungkan ponselnya dengan musik di mobil sehingga yang terdengar adalah dentuman musik Jepang. Tahu lah, namanya juga manusia pecinta 2D.
Sampai pada persimpangan lampu merah, lampu memang menunjukan lampu merah. Kenneth yang terus menancap gas karena memang dia akan belok ke arah kiri ke arah jalan pulang, di tahan Kezia.
"Stoooppp. Kan mau ke rumah ka Rahel, kak" kenneth menginjak rem. Terpaksa menunggu lampu merah lalu menancap gas kembali menempuh jalan lurus ke arah rumah Rahel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Doraemon
Teen FictionAurelia Kanaya. Cewek boros dan pemalas. Egois dan sombong. Kecerdasan di bawah rata-rata. Pesimis. Baginya, optimis berarti berpura-pura menganggap keberhasilan itu ada. Kecuali untuk mendapatkan sesuatu yang disebut Kenneth. Kenneth Rafael. Bodoh...