Flaurent Amarisa Agatha, gadis cantik keturunan Korea-Kanada yang memiliki seorang saudara kembar laki-laki. Terkesan sedikit langka, namun tak selangka badak putih yang hanya tersisa dua ekor di dunia. Keduanya tak terlihat dekat, tak mempunyai kesamaan wajah, bahkan selalu bersikap seperti tidak mengenal satu sama lain di luar rumah. Di dalam rumah keduanya juga selalu bertengkar. Jika salah satu diantara mereka mulai bersikap baik, itu tandanya salah satunya ingin meminta bantuan. Namun jarang ada yang menolak jika dimintai bantuan.
Sudah dua tahun kejadian itu jarang terjadi di rumah besar mereka. Suasana menjadi sedikit sepi karena jarang terjadi pertengkaran. Saudara kembar Flaurent melanjutkan sekolahnya diluar negeri, sehingga hanya tersisa dua anak dan dua orang tua di rumah besar itu. Tiga anak yang biasanya membuat keributan di pagi hari kini hanya tersisa dua anak. Ditambah lagi kedua orang tua yang semakin sibuk bekerja membuat kesan sepi di dalam rumah yang besar ini.
"Kak, pergi yuk!" ajak adik laki-laki Flaurent yang tak lain adalah Alden Marvin Lee. Flaurent tak menghiraukan ajakan adiknya. Ia masih sibuk mengutak-atik komputernya. "Woy, kak!" teriak Alden kesal.
"Berisik, Alden!" teriak Flaurent yang masih sibuk dengan komputernya. Alden yang mulai jengah dengan sikap kakaknya yang tidak memperdulikan dirinya, menutup kasar pintu kamar kakaknya. Sementara itu, Flaurent tetap fokus untuk menjalankan rencananya. Meretas akun instagram Sevarino Reynard Ilrion, pria yang dikaguminya belakangan ini.
"Sialan, first acc gue diblock si Seva. Gue mintanya follback, bukan diblock. Dasar pendek ga bisa baca!" maki Flaurent. Akhirnya tangan Flaurent bergerak untuk membuka block dan follback. Flaurent menyeringai, beginilah serunya seorang ahli IT, tak perlu susah-susah meminta follback atau yang lainnya.
Kini tangan Flaurent membuka postingan yang disimpan oleh Seva. Gadis itu tak berniat melihat roomchat di Instagram Seva karena itu sudah lewat dari batas sopan. Sebenarnya meretas akun instagram seseorang juga sama tidak sopannya, tapi Flaurent tetaplah Flaurent yang selalu berpikir dengan ilmu teknologinya hingga akun instagram Seva menjadi korbannya.
Ada sebuah postingan yang disimpan Seva. Difoto itu menampilkan sosok gadis yang lumayan cantik tengah tersenyum dibawah teriknya mentari. Ombak serta pasir putih menjadi latar belakang foto itu. Siapa dia? pikir Flaurent. Seingatnya Seva tidak mempunyai saudara perempuan. Pacar? tentu saja bukan, Seva terkenal dengan sikap dinginnya. Bagaimana bisa ia mempunyai pacar jika tidak ada yang berani mendekatinya?
Rolling rolling rolling hills
Gubulgubulhan eondeogeul ttara
Rolling rolling rolling hills
Oreuda bomyeon gojangnan garodeung bul
Hanaga boimyeon geu araeeseo light-reul kkeo
Igoseun chungbunhi neo hanarodo hwanhanikka"Aleale is calling you.."
Flaurent segera menekan tombol hijau yang tertera di layar ponselnya. "Hal-" belum tuntas Flaurent berbicara, seseorang yang ada diujung sana sudah mencerocos panjang lebar. "Editin video gue ya. Video udah gue kirim lewat email. Kalo bisa besok harus udah selesai, soalnya jam lima sore mau gue up. Makasih, bye."
"Ck, kebiasaan." keluh Flaurent ketika sambungannya terputus. Selain ahli dalam meretas akun seseorang, Flaurent juga ahli dalam mengedit video. Jadi tak jarang temannya meminta bantuan untuk mengedit video. Flaurent bahkan menerima gaji dari pekerjaannya sebagai editor.
Flaurent segera membuka emailnya dan benar saja, temannya sudah mengirim video melali email. Dengan bermalas-malasan Flaurent mulai mengedit video tersebut dan meninggalkan aktivitasnya untuk meretas akun instagram Seva. Mau tidak mau Flaurent harus menjalankan tugasnya sebagai editor agar ia bisa mendapat uang saku tambahan. Bukannya kedua orang tuanya memberikan uang saku yang pas-pasan, mereka malah memberikan uang saku yang lebih dari cukup. Tapi apa salahnya jika Flaurent ingin mempunyai uang lebih?
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA
Teen FictionCerita ini berkisah tentang persahabatan enam gadis yang penuh ambisi dengan kelebihan yang berbeda-beda. Pertandingan, permusuhan, perdebatan, dan percintaan turut serta mendampingi kisah mereka. Cerita ini bermula dari pendidikan menengah pertama...