Hate

705 44 16
                                    

"Aku membencimu"

Aku membenci pria berhoodie itu.

"SAEEM! JUNG EUNHA SEDANG MENENGGELAMKAN DIRINYA!!"

"YAAAK CARI PELAMPUNG CEPAT"

'kau adalah gadis paling menawan di kota ini'

Aku membenci semua ingatan itu.

"JUNG EUNHA BERNAFASLAH"

Kesadaranku yang hampir menghilang akhirnya Kembali lagi dengan bantuan pernafasan yang diberikan oleh pria di hadapanku. Hanya ada Chaeyoung, pria si penolong dan beberapa guru yang melihatku dengan tatapan khawatir.

Sisanya? Ya, tatapan jijik itu mengitariku. Aku dibawa ke tempat yang lebih aman dan lebih nyaman. Dengan beberapa handuk yang melilite tubuhku. Tapi aku tau sebanyak apapun selimut itu aku sudah menjadi perempuan murahan yang telah ditandai oleh Alpha yang bahkan aku tidak tau ia siapa.

"BERHENTI MELAKUKAN HAL BODOH EUNHA!"

"Eunwoo-yaa..."

Satu satunya pria yang memberikanku rasa aman selain ayahku sendiri. Beta yang berada di lingkungan yang sama denganku. Aku tau ini hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Cha Eunwoo hanya menganggapku sebagai teman masa kecilnya dan tak lebih.

"Aku tau ini sangat berat untuk kau lalui. Aku mohon untuk berhenti melakukan hal ini Eunha.... Jangan menyimpan semuanya sendiri dan bersikap sok tegar."

Aku tak bisa menahannya. Menangis untuk kesekian kalinya. Aku sudah kehilangan diriku yang enggan menangis di hadapan Cha Eunwoo. Ya sekali benteng pertahananku runtuh, dan selanjutnya sangat susah untuk membangunnya Kembali.

"Kau harus hidup Eunha..."

Senyumnya terpancar Ketika aku beberapa kali menganggukkan kepalaku. Aku memang harus hidup. Ini bukan pilihanku, melainkan paksaan dari Alpha gila yang ku temui.

"Bukan begitu caranya Nona... Apa kau bersekolah di tempat bobrok sehingga tak mendapat pelajaran tata krama sebagai Omega? Tolong sebutkan"

"Omega tak boleh meninggalkan Alpha nya. Sebagai Luna dari Alpha yang menandainya, Omega harus tetap berada di sampingnya."

Seakan terhipnotis, aku melafalkan bagian itu dengan tepat. Menatap kea rah mata misterius itu dan benar benar kehilangan kuasa ku.

"Geurotji.... Saat ini bukan pilihanmu untuk mati dengan cara tidak manusiawi seperti yang kau ucapkan....."

"Tuan V, aku tak peduli. Aku tak peduli jika adikmu menjadi gila dan menyerang satu keluargamu. Aku mengharapkan itu yang akan terjadi!"

Dalam hitungan detik, tubuh besarnya langsung menindihku. Membuat tubuhku Kembali bergetar mengingat trauma semalam yang Kembali terputar di otakku dengan amat sangat jelas. Tangan besarnya tak tinggal diam.

"aaaah...  App... paa."

Menggerayangi tubuhku dari pangkal paha sampai bagian yang turut berdenyut nyeri itu. Payudaraku diremas dengan kuat membuatku tak bisa menjerit, hanya bisa mengeluarkan suara hampa. Lidahnya menjilati beberapa daerah sensitive di sekitar leherku.

Hingga sampailah ujung lidah itu ke kedua titik hina yang dibuat adiknya. Memainkan lidahnya hingga membasahi titik nista itu. Menambah feromon baru sehingga tubuhku benar benar hina.

"Dengar ini Omega. Aku akan membawa serta ayahmu, satu satunya temanmu disaat kau berani melakukan hal nekad di depan adikku. Aku akan menahanmu untuk menyaksikan orang terdekatmu mati secara perlahan."

Alpha [NC 21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang