Cerutu itu sudah terlalu tua
Jika hanya sekadar untuk dibakar kembali
Menyesap dalam-dalam kepulan asap
Yang terasa pahit menusuk di kerongkonganTadinya ia kira bisa menghilangkan beban berat sejenak
Namun nyatanya ia salah
Lehernya terasa perih seperti ditikam
Matanya kini perlahan memerahAkhirnya ia mengaku untuk menyerah
Beban yang ada sudah terlalu tak dapat diajak bermain
Tak ada lagi kata tak peduli
Kaki seolah harus bersaktah kiniHanya untuk berhenti sejenak dan menikmati masa
Bersyukur bahwa hidup masih memberinya makna
Bersyukur bahwa hidup masih memberinya masa
Walau ia terombang ambing dalam asaShabilla12
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Sunyi
PoetryPenulis : shabilla12 Jangan plagiat! . Kini ku arahkan tanganku untuk menari Menggoreskan setitik noda pada kertas Dan berkarya sesuai bakat dan minat yang telah Allah berikan ...