Pagi hari diawali dengan pelajaran yang mungkin menurut para murid SMA Kusuma bikin kepala pusing.Ya pelajaran fisika mungkin menjadi menu sarapan bagi para murid kelas XI IPA 1 tepatnya adalah kelas zara. Apalagi ditambah dengan gurunya yang terkesan akan disiplin, tegas, dan konyol. Seisi kelas hening seketika saat kedatangan pak dodi yang lain adalah guru pelajaran fisika.
"Assalamualaikum, anak - anak". Kata pak dodi yang langsung duduk dibangku guru.
"Waalaikumsalam Wr. Wb". Jawab seisi kelas serempak.
"Oke Rifki pimpin doa" ucap dodi kepada Rifki yang lain adalah ketua kelas.
"Sebelum mengawali pembelajaran hari ini berdoa dimulai". Ucap rifki
"Selesai".
"Baik anak - anak kita mulai belajarnya". Seru pak dodi.
"Aduh bapak lupa lagi gak bawa bukunya". Ucap Pak dodi sambil menepuk jidatnya.
Para murid sudah terbiasa dengan sifat pak dodi yang pelupa, maklumlah umurnya sudah tak muda lagi alias sudah tua hhe.
"Yaudah pak hari ini belajarnya ditunda dulu". Teriak salah satu siswa.
"Iya pa".
"Setuju".
Kira - kira seperti itulah kata - kata yang diucapkan oleh beberapa siswa.
"Hmm kalian mau saya hukum yahh". Ucap pak dodi dengan pelototan seramnya yang tidak asing lagi dilihat oleh para murid disini.
"Hehe becanda pak," ucap salah satu siswa sambil menyengir.
"Ra pasti pak dodi nyuruh lo, buat ambil bukunya," Bisik icha pada zara.
"Sudah gue duga," Jawab zara pelan.
"Zara bapak minta tolong ambilkan buku fisika, di kantor dimeja bapak". Suruh pak dodi pada zara.
"Tuh kan," Bisik zara.
"Siap baik pak," ucap zara, berdiri dan langsung keluar kelas menuju kantor.Sudah hal yang biasa pak dodi sering menyuruh zara, karna menurutnya zara adalah orang yang dapat dipercaya. Entahlah...
Zara berjalan melewati koridor kelas arah menuju kantor yang jaraknya tak jauh dari kelasnya. Dan seorang pria dari arah belakang, berlari hingga akhirnya menabrak zara hingga terjatuh.
Brukk
"Argh," ucap zara sambil memegangi bokongnya yang kesakitan.
"Eh sorry sorry gue gak sengaja," ucap dito, ya yang menabrak ialah dito.
"Inikan cewek yang kemarin pingsan," batin dito.
"Gimana sih kalau jalan tuh pake mata, udah tau didepan ada orang main tabrak aja," ucap zara sewot.
"Gue buru - buru sorry ya," ucap dito sambil belari terburu - buru dan meninggalkan zara tanpa memperdulikan keadaan zara.
KAMU SEDANG MEMBACA
May Way Is Yours
Teen FictionJika kehadiranmu buatku bahagia, maka tetaplah ada bersamaku, menemaniku kala ku bersedih. Jangan pergi dikala aku sudah merasa bahagia denganmu, aku sudah merasa nyaman denganmu. Rasa ini yang menguatkanku untuk tetap bersamamu. Kau tak tahu perasa...