Pertikaian Hati

4.3K 501 102
                                    


Kata-kata itu terus terngiang di kepala Zhan seolah mengolok olok doa yang telah ia panjatkan.

Kau berharap melihat senyumnya,namun kau malah membuatnya menangis.
Kau ingin Tuhan menunjukkan harapan,saat harapan itu datang kau malah melemparnya sembarangan.
Apa kau sadar yang telah kau lakukan Xiao Zhan?
Hubungan macam apa yang kau inginkan dari Adikmu?
Sekedar saudara?tidak. Kau ingin lebih,kau ingin jadi belahan jiwanya orang yang dicintainya.

Berharap hubungan kekasih?itupun tidak.
Kau telah menolaknya mentah-mentah,kau masih berprinsip pada kenormalan yang hakiki yang kau anut selama ini.
Apa salahnya cinta Yibo padamu,jika itu suci maka apa hakmu melarang dan membunuh perasaan itu hanya karena kalian berdua laki-laki?

Tidakkah kau melihat hancurnya Yibo saat kau menolaknya dan memintanya pergi dari hidupmu.
Kau tau rasanya kehilangan,kau paham bagaimana jauh dengan orang yang kau sayang.
Kau bahkan telah mengalami itu selama hidupmu.
Lalu kenapa kau bersikap keras kepala?
Tidakkah kau lebih egois dari Wang Yibo.

"tidak,tidak aku tidak seperti itu,aku menyayangi Yibo hanya sebagai adik tidak lebih,dari dulu kami hanyalah saudara yang saling menyayangi,Dilraba dia yang aku sukai,aku tau aku mengaguminya,iya benar dia sudah mengatakan kalau dia menaruh hati padaku sejak SMA,ini pasti mudah,aku akan mencoba berkencan dengan Dilraba,kita pasti cocok",Zhan bergumam sendiri,mengacak rambutnya frustasi.

"berpikirlah rasional Xiao Zhan,Dilraba yang cocok untukmu bukan Yibo,dia hanya adik kecil yang manja,abaikan kata-kata manisnya,abaikan juga ciumannya"
Zhan semakin gelisah mengingat ciuman pertamanya dengan Yibo.
"tidak mungkin aku menikmati ciuman itu,dia hanya mengucapkan selamat tinggal pada kakaknya dengan sebuah ciuman,tidak lebih,dan kata-kata itu semua omong kosong,aku kenal Yibo dia pandai merayu dan menggombal"

"kalau memang dia mencintaiku,kenapa dia mengabaikanku di caffe dan malah membawa Dilraba pergi?"
"aarggh.....masa bodoh,aku tidak mau terpaku pada Yibo seumur hidupku,aku harus mengambil keputusan dengan tegas,terima cinta Dilraba,berkencanlah dengannya,itu yang terbaik"

*

Jiyang mulai merapikan barang-barang di toko saat Zhan masuk dengan wajah sedikit berbinar,tidak suram seperti biasanya.
"Jiyang,ayo kita ke pantai,sudah lama rasanya aku tidak kesana...". Ucap Zhan yang kini duduk di kursi kerjanya. Ya,semenjak mereka memiliki caffe baru,Zhan maupun Jiyang menghentikan jadwal les dan mengajar,hanya Haoxuan saja yang masih setia mondar-mandir ke tempat Zhan dengan alasan masih ingin belajar,padahal tujuan utamanya adalah bertemu Jiyang. Namun pagi ini hingga sore,murid nakal itu tidak kelihatan batang hidungnya.

Belum 5 menit Zhan berpikir tentang Haoxuan,pemuda tampan dengan senyum mematikan itupun datang dan langsung memeluk Jiyang tanpa aba-aba,bahkan ia tidak sungkan mencium pipi Jiyang di depan Zhan yang melotot marah ke arahnya.

"aku harus menghabiskan waktuku dengan Jiyang ge lebih lama kali ini"
Ucap Haoxuan dengan nada yang dibuat sesedih mungkin.
"memangnya kau mau kemana?",tanya Zhan penasaran.
"aku harus kembali ke Beijing,membantu paman di perusahaan",wajah Haoxuan terlihat muram.
"syukurlah,hidupku dan Jiyang akan tenang tanpa gangguanmu",ujar Zhan yang membuat Haoxuan tersenyum remeh,sedang Jiyang justru merasa sedih.
"ge,katamu kita akan ke pantai,ini sudah sore,kita bisa melihat senja sekarang",ujar Jiyang yang dijawab anggukan oleh sepupunya itu. Haoxuan langsung melompat senang menggandeng lengan Jiyang.
"ayo,aku juga ikut"
Zhan hanya nelirik bosan pada muridnya yang bandel itu.

Zhan duduk di kursi belakang sendirian,sementara Jiyang dan Haoxuan di depan,dengan Haoxuan yang menyetir.
"dimana supirmu tuan muda?",tanya Zhan.
"dia sedang mengantarkan kakak kembali ke Beijing"
"Siapa kakakmu?kau tidak pernah cerita kau punya kakak?",tanya Zhan lagi. Haoxuan terdiam begitu lama menatap jalanan yang mulai lengang.
"dia sepupuku,namanya Wang Yibo"

Pengagum Rahasia (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang