The Secret Admirer✔ [ON GOING]

•TSA#3•

Happy reading guys;)

Aku terbangun kemudian mengerjapkan mataku.

Aku baru sadar kalau aku ketiduran setelah membaca diary pertama itu,bukunya pun masih dalam keadaan terbuka dan tergeletak di samping ku.

Aku meraih ponselku malas kemudian melirik jam pada ponsel tersebut.

Jam disitu menunjukkan pukul 20.15 WIB. Aku membulatkan mataku karena aku tidur hingga malam hari.

Aku mengetik pesan pada Kayla.

Anda:
P
Kay,bsok ada pr ga?

Beberapa menit kemudian ponselku berdering dan aku melihat notif dari Kayla.

KaylaAretta:
Gadak keanya

Anda:
Ouh ok,thanks y

KaylaAretta:
Yops

Aku hanya membacanya tidak berniat membalasnya.

Aku pun menutup ponselku kemudian memejamkan mata sejenak.tiba-tiba ponselku berdering lagi.

NafesyaMoulady:
Dipa,katanya mau buat GC
(Grup Chat)

Aku memutar bola mata ku malas ketika melihat namaku dibuat dipa bukan diffa.

Anda:
Nama gue Diffa bukan Dipa_-

NafesyaMoulady:
Yaelah cuma gtu doang,maaplaa..

Anda:
Iye,ntar gue buatin

NafesyaMoulady:
Eh apa tadi isi kotak dari Alvaro?

Anda:
Gatau,itu kan buat Kayla
bukan buat gue

NafesyaMoulady:
Oiya deng lupa,yaudah gue off dlu

Lagi-lagi aku tidak membalasnya.

Aku melempar ponselku asal,kemudian merebah kan kembali tubuhku ke kasur yg empuk itu.

Pikiranku melayang entah kemana,aku teringat kotak yg Alvaro berikan padaku saat itu.

Aku sangat penasaran apakah Kayla dan Alvaro memiliki hubungan yang tidak ku ketahui?

Ingin ku tanyakan pada Kayla mengenai hal itu tetapi aku selalu mengurungkan nya.

Aku meraih buku diary ku dan kembali menulis pengalaman yg terjadi hari ini.

🌸🌸🌸

"Widih Alvaro jago juga ya,btw kalo kea gini keliatan gans dikit laa,"ucap Nafesya asal.

"Alah lebay lo,B aja padalan,"sahut Kayla,aku hanya mendengarkan saja.

Kami bertiga sedang menikmati jam kosong pada pelajaran Sejarah.aku sangat beruntung karena aku kurang minat pada subjek itu.

Kami melihat murid kelas XI KIMIA 2 berada dilapangan,tepatnya sedang jam pelajaran olahraga.

Alvaro dkk. tengah bermain basket di lapangan.

Aku menatap mereka intens,maksudku hanya Alvaro.