Malam yang gelap menutupi kota Tokyo, hanya bulan satu-satunya sumber cahaya
Malam itu sekitar jam 11.00 pm, kota telah tidur dan hanya ada keheningan dari beberapa kendaraan yang lewat yang bisa dihitung dengan jari
Pada saat itu sesosok manusia sedang berlari di atas gedung
Dengan cepat ia melesat, melompat dari atap gedung pertama dan gedung lain, akhirnya dia berhenti pada sebuah gedung 10 lantai
"Target terlihat. Jarak 380 meter, persentase 100% siap menembak kapan saja." Sosok manusia itu akhirnya mengucapkan kata-kata dengan suara monotonnya. Matanya yang tajam terfokus pada target yang sedang ia kejar
"Pesan diterima. Tembak pada lengan dan kedua kakinya. Jangan membuat kerusakan berlebihan."
Suara yang sama datarnya datang dari speaker di telinga yang di kenakan oleh sosok manusia tersebutTiba-tiba senjata berjenis 'Hecate II' muncul di tangannya
"Dimengerti"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
??? Pov
Menghela nafas, aku akhirnya menembak target pada tempat yang diperintahkan
"Target tertembak." Kebosanan terdengar jelas dalam suaraku
"Kerja bagus, serahkan sisanya pada polisi. Misi untuk hari ini telah selesai." Suara datang dari speaker yang terpasang di telingaku
Menghela nafas kembali aku menghilangkan 'Hecate II' yang berada di tangan
Aku berjalan di jalanan kota tokyo yang sepi. Sekarang sekitar jam 11.35 pm, aku sedang menuju ke rumahku atau begitu yang orang lain sebut
Tanpa kusadari aku sudah sampai di depan rumah. Kumasukkan kunci lalu kuputar dan pintu terbuka, aku lagi-lagi disambut oleh kekosongan
Dengan santai aku berjalan kedalam rumah dan menutup pintu yang ada di belakangku. Menyalakan lampu, aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri
Pandangan mataku tetap kosong seperti biasa
Setelah selesai aku keluar dari kamar mandi aku menemukan handphone ku berdering
3rd Pov
Sosok manusia itu menghela nafas dan mengambil handphone nya yang berdering, terlihat sekarang jam 00.05 am. Menggeser tombol pada handphone sosok manusia itu menjawab panggilan telfon dengan suara monoton
"Halo... Kenapa kau menelfonku selarut ini Aizawa-san? Apa ini hanya lelucon?" Sosok manusia itu bicara. Walaupun dengan wajahnya yang datar, sosok itu terlihat sedikit terganggu
"Maaf aku menelfonmu selarut ini dan kau tahu aku tidak akan menelfon pada jam ini hanya untuk lelucon." Suara yang tak kalah monotonnya datang dari handphone. Menghela nafas sosok manusia itu berbicara
KAMU SEDANG MEMBACA
Reason For Life || BNHA
Fantasi"Alasan untuk hidup? Sayang sekali, aku tidak punya yang seperti itu...." -Unknown WARNING!! *Author tidak punya bnha ataupun yang lain, author hanya memiliki plot cerita *Ada kemungkinan yang lain akan bertambah *Slow Update *Bad Writing