Happy reading guys
Hope you enjoy😉😉❤"okayy liat aja besokk"
Keesokan harinya
"ding....dong....ding....dong"
Bel berbunyi menandakan pelajaran segera dimulai
"duhh aku bisa terlambat nihh"
"jangan sampai lah pokoknya"
lalu ada segerombol laki-laki menahan bia menuju perjalanan ke kelas
"eh apa-apaan ini"
"misiii dong mau lewat"
"hey heyy tenang dulu dong cantikk"
"apaansih lepasin gakk!"
"eitsss tunggu santai aja dong sayangg"
ucap alvaro sambil mengelus pucuk kepala bia
"jangan sentuh-sentuh!!" marah bia
lalu dengan sigap alvaro dan teman-temannya memegangi lengan bia dengan kuat dan mereka ( geng nya arvin ) membawa bia ke sebuah gudang di belakang sekolah sangat teramat sunyi.
"akhhhh lepasin gakk, sakit tahu"
Mereka mengikat tangan dan kaki bia di kursi agar bia tidak bisa bergerak, tiba-tiba arvin datang membawa sebuah gunting dan menyodorkan ke wajah dan rambut bia
"heh mau ngapain kamuu!"
"tolooooongg"
"gila bacot banget sih ni cewek" ucap rangga
"iya kayak bebek aja hahaha" tawa alvaro
Karena bia terlalu banyak bicara mereka jadi semakin pusing dengarnya.
lalu arvin memotong rambut bia yang indah itu menjadi sangat pendek
dia memotongnya sampai bawah telinga
"eh lu sinting yaa, motong rambut gue"
"kalo iya, emang kenapa" ucapnya sambil tertawa remeh
"ohh jadi ini alasan lo nyiksa gue""makanya ku bilang kalo lu ga mau jadi asisten gue bakal gue siksa lo selama lo di sekolah ini"
"kekanak-kanakan banget ew"
plakk
tamparan keras melayang lagi ke pipi bia
Lalu arvin menjatuhkan kursi tempat yang bia duduki hingga lututnya bia terluka dan bia merasa kesakitan karena tali di tangannya makin di ikat kencang
"pliss lah yaa lo guna nya apa nyiksa gue"
"gunanyaa?"
"ya liat elo menderita lah"
"ihh lepasinn gakk, atau gue lapor lu ke bk sama orang tua gue" kesal bia
"emang gue mau apa"
"cih"
Seketika hening beberapa menit, dan arvin dan teman-temannya pun menyuruh membuka ikatan yang di tangan dan kaki bia pada kursi.
"puas lo?" tanya arvin
"dasar bajingan gak waras"
lalu bia pun melarikan diri dari tempat sunyi itu dengan amarah dan rambut pendek yang tak terpotong rata.
Sambil melewati lorong-lorong sekolah, bia pun sambil menangis dan saking kesalnya wanita itu menendang setiap loker yang ia lewati dan berpikir kenapa arvin melakukan itu kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy is my husband
Teen FictionYang dulunya ia gunakan untuk menyiksaku dan sekarang digunakan untuk memelukku.