"bip...bip...bip"
pukul 06.15~
"biaa...bangun nakk"
teriak mama dari tangga
"nggghhhh.....iyaa maa"
lalu bia bergegas pergi kr kamar mandi
"ma bia pergi dulu ya"
"eh kamu gak sarapan?"
"enggak, udah telat soalnya"
"oh yaudah hati-hati ya sayang"
"iya ma"
"morning teman-teman" salam bia
"morning too"
"eh ada pr ga si hari ini?" tanya bia
"enggak ada sih"
"memang kenapa?....kamu pasti kepagian lagi kan"
"hehe iya, tadi malam lupa nyimpunin buku jadi tadi pagi-pagi nyimpunin nya"
"dasarr" tawa teman-teman bia
Tak lama kemudian jelang jam istirahat
"bia kantin yukk" ajak teman-teman
"eh aku makan sama ailen ya"
"iyaa gapapa sana datengin"
"okay"
"aileennn" teriak bia
"hay babe" sapa ailen
"idih babe geli tau"
"wkwk santuy aja kali, kita kan ga pacaran sayangg" goda ailen
"ihhh udah ah..kantin yuk"
"skuyy"
"eh lu tau ga di kelas aku tadi ada cewe ditembak tau, tapi ditolak" kata ailen
"ihh malu-maluin"
mereka berjalan sambil mengobrol tentang hal yang menurut mereka seru, tak lama kemudian
"hahaha iya ya betul juga"
asik mereka berdua mengobrol
dan didepan mereka berdiri sesosok lelaki gelap tinggi dan dingin
sesosok itu tiba-tiba menyeret bia berlari
hingga ailen kesusahan mengejar mereka
"heeyyy tungguu"
"tolonggg siapapun ada seseorang diculik"
tetapi tidak ada satu orang pun yang mendengarkan
"mmhhhhh....lehhppaskhhann"
"ngghhhh thhhollonngg"
dan lelaki itu membawa bia ke belakang perpustakaan sekolah
"ssttt, diam"
"ihh lepasinn gak"
"hey hey tenang dulu"
"heh kamu lagii"
terkejut bia saat melihat sosok itu
"dasarr manusia tidak tahu dirii" kesal bia
"heyyy bisa diam gak sihh, dasar jalang"
"plakkk" tamparan melayang ke pipi kekar arvin
"apa? coba ulangi sekali lagi apa katamu"
lalu arvin menutup mulut bia dengan tangan nya
"mmmhhh"
"aku hanya ingin bicara sebentar sama kamu"
sambil arvin melepaskan tangannya dari mulut bia
"apa cepat bilang" kesal bia
"aku mau kamu jadi asisten ku sama teman-temanku"
"ha apa?"
"gak bakal aku jadi teman mu apa lagi jadi asisten mu"
"dasar lelaki tak tahu diri"
sambil bia menatap sinis arvin
"ohh gak mau yaa"
"iya iyalah memangnya aku mau apa"
"kalau gitu kubayarr mau gak?"
"enggakk....memangnya aku dijual apa huh"
"gak mau nihh yakinn"
"ogahh melayani setan kek lu"
"ohh okay liat aja besok"
"bakal ku siksa lu berhari-hari di sekolah"
"cobaa aja"
"okay liat aja besokk"
ucap arvin datar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Enemy is my husband
Novela JuvenilYang dulunya ia gunakan untuk menyiksaku dan sekarang digunakan untuk memelukku.