Seterang cahaya cinta

lanjutan

  Memang sejak tadi aku sengaja tidak menghubungi bunda melalui Hp ku,tetapi bunda pun sama hal nya tak kunjung menghubungiku.Apa bunda lupa kalau aku anaknya?masya allah,kenapa aku berpikir seperti itu,padahal bunda sangat menyayangiku.Hari menjelang malam bunda belum sama sekali kunjun menampakkan batang hidungnya dan anehnya ayah pun sam,belum pulang sejak tadi,akhirnya sambil menunggu aku malah ketiduran diatas kasur besarku yang empuk tanpa memakai selimu.

. ____ .

  "Tapi nyonya..." Bi ika mendapatkan telepon dari seseorang diseberang sana "ihh..bibi pokoknya harus mencaru alasan mengapa saya tidak pulang" papar bunda.kali ini bunda memang sengaja tidak pulang kerumah dengan alasan ya karena kejadian tempo hari,malah bunda sengaja menghubungi ayah untuk mau diajak bersekongkol,dasar ayah mau aja diajak kayak gituan."Baiklah nyonya,saya akan coba bilang ke non milan" jelas bi ika tentunya merasa khawatir dan sekaligus bingung mencari alasan yang sekiranya tepat kepada milan "..." Jelas orang diseberang sana,"iya nyonya,wa'alaikum salam".Bi ika mengakhiri sambungan teleponnya dan kembali sibuk dengan perkerjaannya.
"Jeng,emangnya nggk apa-apa kalau ninggalin milan disana sendiri?" Sambung tante rani disela pembicaraannya."Biarlah dia mikirin apa yang terbaik untuknya,biar dia juga bisa mandiri" jelas bunda "ya sudah terserah" akhirnya bunda memilih untuk tetap dengan pendiriannya dengan menginap dirumah tante rani.Tante rani sendiri adalah teman sebaya bunda yang sudah lama menetap di Bogor,dia juga asli kelahiran sini.waktu telah berlalu mereka mengobrol sambil bertukar ceriya dan saling tertawa,sebernarnya bunda juga tidak tega meninggalkan putri semata wayangnya itu,tapi karena sudah teelanjur kesal,bunda jadi tidak pulang malam ini.Bunda juga sudah putuskan apa yang akan dikatakan kepada milan nantinya.

. ____ .